UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.5.2.1 Biosintesis Flavonoid
Menurut Markham 1998, tahap-tahap pertama dari biosintesa flavonoid suatu unit C
6
-C
3
berkombinasi dengan tiga unit C
2
menghasilkan unit C
6
-C
3
- C
2
+C
2
+C
2
. Kerangka C
15
yang dihasilkan dari kombinasi ini telah mengandung gugus-gugus fungsi oksigen pada posisi-posisi yang diperlukan.
Adapun Cincin A, berasal dari jalur poliketida, yakni kondensasi dari tiga unit asetat atau malonat, sedangkan cincin B dan tiga atom karbon dari rantai
propan berasal dari jalur fenilpropanoid jalur shikimat. Selanjutnya, sebagai akibat dari berbagai perubahan yang disebabkan oleh
enzim, ketiga atom karbon dari rantai propan dapat menghasilkan gugus fungsi, seperti ikatan rangkap, gugus hidroksil, gugus karbonil,dan sebagainya. Dengan
prinsip : C6-C3 + C2-C2-C2
C6-C3-C6
Jalur Shikimat Jalur Asetat-Malonat cincin B cincin A
2.5.2.2 Flavonoid Sebagai Senyawa Antioksidan
Flavonoid mampu menghambat reaksi oksidasi melalui mekanisme penangkal radikal bebas dengan cara menyumbangkan satu elektron pada elektron
yang tidak berpasangan. Flavonoid merupakan inhibitor yang kuat terhadap peroksidasi lipid dan juga mampu menghambat aktivitas enzim lipooksigenase
dan siklooksigenase Rohman Sugeng, 2005. Pembanding baku yang digunakan adalah rutin yaitu glikosida flavonol, rutin sendiri sangat umum
ditemukan dalam tumbuhan Harborne, 1987. Struktur kimia rutin disajikan pada gambar 5. Kandungan flavonoid total dapat ditentukan secara spektrofometri
dengan reagen AlCl
3
dan dinyatakan dalam RE rutin equivalent yaitu jumlah kesetaraan miligram rutin dalam 1 gram sampel Karadeniz et al., 2005.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 5. Struktur Kimia Rutin [ Sumber : Ukieyanna, 2012 ]
2.6 Penapisan Fitokimia
Tujuan utama dari penapisan fitokimia adalah menganalisis tumbuhan untuk mengetahui kandungan bioaktif yang berguna untuk pengobatan.
Pendekatan secara penapisan fitokimia meliputi analisa kualitatif kandungan dalam tumbuhan atau bagian tumbuhan akar, batang, daun, bunga, buah dan biji
terutama kandungan metabolit sekunder yang merupakan senyawa bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, antrakuinon dan glikosida.
a. Alkaloid
Alkaloid adalah senyawa nitrogen N yang merupakan hasil metabolit sekunder pada tumbuh-tumbuhan. Umumnya alkaloid menunjukkan efek
fisiologik yang menarik, sehingga banyak digunakan sebagai obat-obatan Guevera, 1985.
Hasil positif alkaloid pada uji Mayer ditandai dengan terbentuknya endapan putih. Diperkirakan endapan tersebut adalah kompleks kalium-
alkaloid. Pada uji alkaloid dengan pereaksi Mayer, diperkirakan nitrogen pada alkaloid akan bereaksi dengan ion logam K
+
dari kalium tetraiodomerkurat II membentuk kompleks kalium-alkaloid yang mengendap. Perkiraan reaksi
yang terjadi pada uji Mayer :
Gambar 6. Reaksi Uji Mayer [ Sumber : Marliana, 2005 ]