Uji Susut Pengeringan Penapisan Fitokimia

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fase metanol yang telah dipisahkan dari etil asetat dipekatkan dengan rotary evaporator suhu 50 C. Ekstrak yang diperoleh lalu ditimbang.

3.4.4 Uji Susut Pengeringan

Parameter susut pengeringan dilakukan terhadap ekstrak kasar dan fraksi metanol. Masing-masing ekstrak ditimbang sebanyak 1 gram ke dalam cawan yang telah dipanaskan pada oven suhu 105 C selama 30 menit dan telah ditara. Kemudian dimasukkan ke dalam oven dan dikeringkan pada suhu 105 C selama 30 menit atau hingga bobot tetap.

3.4.5 Penapisan Fitokimia

Penapisan fitokimia dilakukan terhadap ekstrak kasar, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi metanol. Uji penapisan fitokimia yang dilakukan meliputi uji alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, antrakuinon, dan glikosida. Prosedur masing-masing pengujian adalah sebagai berikut Guevara, 1985 : 1. Identifikasi Alkaloid Ekstrak kasar, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi metanol masing- masing ditimbang sebanyak 10 mg, lalu ditambahkan 10 mL kloroform diaduk rata. Campuran disaring kedalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan 0.5 mL H 2 SO 4 1 M dan dikocok baik-baik, dibiarkan beberapa saat. Lapisan atas yang jernih dipipet kedalam 2 tabung reaksi kecil. Salah satunya diberikan pereaksi Dragendorff dan tabung lainnya pereaksi Mayer 2-3 tetes. Reaksi positif apabila menunjukkan endapan kuning jingga orange dengan pereaksi Dragendorff dan endapan putih dengan pereaksi Mayer. 2. Identifikasi Flavonoid Metode Wilstatter Cyanidin Ekstrak kasar, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi metanol masing- masing ditimbang sebanyak 10 mg, ditambahkan 20 mL etanol dan dipipet 10 mL larutan ke dalam tabung reaksi lain. Campuran ditambahkan 0,5 mL HCl pekat, 3- 4 butir magnesium dan ditambahkan 1 mL amil alkohol. Kocok kuat-kuat dan biarkan beberapa saat kemudian amati perubahan warna pada masing-masing UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lapisan pelarut. Apabila terjadi pembentukan atau perubahan warna menunjukkan reaksi positif terhadap flavonoid dan sianidin. 3. Identifikasi Saponin Uji Forth Ekstrak kasar, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi metanol masing- masing ditimbang sebanyak 10 mg, lalu ditambahkan 10 mL air panas. Selanjutnya dikocok kuat selama 10 detik, akan terbentuk buih yang mantap setinggi 1-10 cm selama 10 menit. Kemudian ditambahkan 1 tetes HCl 2N dan diamati. 4. Identifikasi Tannin Metode Feri Klorida Ekstrak kasar, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi metanol masing- masing ditimbang sebanyak 10 mg, kemudian ditambahkan 20 mL air panas dan 5 tetes larutan NaCl 10. Campuran dibagi menjadi 2 tabung reaksi, salah satunya sebagai kontrol negatif dan yang lainnya ditambahkan larutan FeCl 3 1 sebanyak 3 tetes. Perubahan warna diamati, dimana tannin terhidrolisa memberikan warna biru atau biru-hitam, sedangkan kondensasi tannin menberikan warna biru-hijau dan dibandingkan dengan kontrol. 5. Identifikasi Glikosida Metode Keller-Kiliani Ekstrak kasar, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi metanol masing- masing ditimbang sebanyak 10 mg lalu ditambah 3 mL pereaksi FeCl 3 kemudian diaduk dan pindahkan campuran kedalam tabung reaksi. Diteteskan 1 mL larutan asam sulfat pekat melalui dinding tabung reaksi. Biarkan campuran beberapa lama sehingga terbentuk warna dari merah kecoklatan, yang mungkin berubah menjadi biru atau lembayung. Perubahan tersebut menunjukkan reaksi positif terhadap 2- deoksi-gula. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 6. Identifikasi Antrakuinon Metode Borntrager’s Ekstrak kasar, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi metanol masing- masing ditimbang sebanyak 10 mg, lalu ditambahkan 5 mL benzen. Campuran dibagi menjadi 2 tabung reaksi, salah satunya sebagain kontrol negatif dan yang lainnya ditambahkan 5 mL amoniak 25. Apabila terjadi warna merah muda pada lapisan larutan amonia menunjukkan positif adanya senyawa antrakuinon.

3.4.6 Uji aktivitas antioksidan

Dokumen yang terkait

Studi in vitro ; Efek Antikolesterol dari Ekstrak Metanol Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Terhadap Kolesterol Total

15 119 83

Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Menggunakan Metode Difusi Cakram

8 42 54

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antibakteri dari Kapang Endofit Daun Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Shigella dysenteriae

1 15 108

Isolasi Fraksi Aktif Antibakteri dari Ekstrak Etil Asetat Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume)

2 35 85

Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Menggunakan Metode Difusi Cakram

0 17 54

Uji efek antihiperlipidemia ekstrak etanol buah parijoto : medinilla speciosa blume terhadap kolesterol total, trigliserida, dan vldl pada tikus putih jantan

9 65 124

UjiEfek Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol 70% Buah Parijoto (Medinilla Speciosa Blume)Terhadap Jaringan Hati Tikus Putih Jantan

3 28 88

Uji Aktivitas Anti Inflamasi Ekstrak Etanol 70% Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) secara In Vitro dengan Metode Stabilisasi Membran HRBC (Human Red Blood Cell)

15 100 94

:Uji Efek Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol Buah Parijoto (Medinilla Speciosa Blume) Terhadap Kolesterol Total, Trigliserida, Dan VLDL Pada Tikus Putih Jantan

4 30 124

UJI ANTIOKSIDAN, KANDUNGAN FENOLAT DAN FLAVONOID TOTAL EKSTRAK ETANOL DARI DAUN UBI Uji Antioksidan, Kandungan Fenolat Dan Flavonoid Total Ekstrak Etanol Dari Daun Ubi Ungu (Ipomoea Batatas L.) Yang Dikeringkan Menggunakan Freeze Drying.

0 2 13