Peran Australia dalam Referendum Timor Timur

57

BAB III PERANAN AUSTRALIA DALAM PROSES LEPASNYA TIMOR-TIMUR

DARI NKRI TAHUN 1999

A. Peran Australia dalam Referendum Timor Timur

Australia mulai menanamkan pengaruhnya sejak proses referendum pada pertengahan 1999, hingga kini pengaruh yang diberikan kepada Timor Leste secara immaterial adalah memberikan dukungan politik di PBB dan memberikan keleluasaan pada Timor Leste. Pasukan Australia yang merupakan bagian dari pasukan yang tergabung dalam misi perdamaian PBB masih tetap berada di Timor Leste untuk menjaga keamanan negara tersebut.Pengambilan keputusan dalam penyelesaian permasalahan Timor Timur menurut beberapa pakar dan pengamat politik Indonesia dianggap sebagai suatu tindakan yang gegabah.Lenggsernya kekuasaan pemimpin Orde Baru atas desakan para mahasiswa dan rakyat Indonesia melalui gerakan reformasi secara berkesinambungan menunjukkan ketidakpercayaan masyarakat dalam negeri terhadap pemerintah sehingga menimbulkan “krisis kepercayaan terhadap pemerintah”. Situasi pemerintah yang sedang mengalami banyak permasalahan dimanfaatkan oleh pihak-pihak sparatis Timor Timur yang menuntut diadakannya referendum sebagai sarana penentuan nasib rakyat Timor Timur. Desakan tersebut mendapat banyak simpati dari kelompok-kelompok masyarakat lain di tanah air dan Universitas Sumatera Utara 58 dunia internasional. Dari dalam negeri dukungan diberikan oleh kelompok pembela HAM dan demokrasi, seperti LSM dan Komnas HAM. Sedangkan dari internasional adalah Amerika dan Australia yang selalu mengontrol dan melakukan provokasi kepada Pemerintah Indonesia untuk segera menyelesaikan masalah Timor Timur. 71 Australia tidak menentang Indonesia karena Australia pun berkepentingan atas keberadaan Timor Timur yang berada di pintu utaranya. Tahun 1974, Australia sudah berperan aktif dalam permasalahan dekolonisasi Timor Timur damai di Timor Timur saat terjadinya Revolusi Bunga di Portugal. Perseteruan dalam negeri dan munculnya FRETILIN 72 yang berhaluan kiri dipandang oleh rezim Soeharto sebagai ancaman stabilitas politik Indonesia. Jakarta sangat khawatir bahwa Timor Timur merdeka dibawah Fretilin sebagai Kuba di Asia Tenggara.Sebagai akibatnya, Indonesia mengintervensi dan mengintegrasikan Timor Timur kedalam wilayah Indonesia. Akan tetapi, September 1999 Australia tidak bisa lagi mengandalkan Indonesia untuk mengamankan kepentingannya di Timor Timur. Momok Balkanisasi kepulauan Indonesia dapat menjadi serangan bagi kebijakan Australia. Timor Leste menjadi titik fokus busur ketidakstabilan kepulauan Indonesia, karena dianggap 71 Lepasnya Timur-Timor dalam genggaman NKRI dalam http: paschall- ab.blogspot.com2011...lepasnya-timor-timur-dari-nkri.html diakses pada tanggal 20 Januari 2015 Pukul 14:24 WIB 72 Fretilin merupakan kependekan dari Frente Revolucionária de Timor-Leste Independente yang dalam bahasa Portugis adalah sebuah gerakan pertahanan yang berjuang untuk kemerdekaan Timor Timur, pertama dari Portugal dan kemudian dari Indonesia, antara tahun 1974 dan tahun 1998. Pada awalnya, Fretilin bernama Associação Social Democrática Timorense ASDT.Setelah Timor Timur mendapatkan kemerdekaan dari Indonesia, Fretilin menjadi salah satu partai politik yang berusaha mendapatkan kuasa dalam sistem multi-partai. Pemimpin penting Fretilin adalah José Ramos Horta, yang pada Desember 1996 berbagi Penghargaan Perdamaian Nobel dengan kawan senegaranya, Uskup Carlos Filipe Ximenes Belo Universitas Sumatera Utara 59 sebagai pemicu potensial pergolakan di Aceh, Papua Barat atau provinsi bergolak lainnya yang akan mengikuti gejolak Timor Timur. Dan mengakibatkan kemungkinan negara-negara besar memusuhi Australia, terutama China, untuk mendapatkan pengaruh dalam regional. 73 Sejarah politik Australia terhadap Indonesia tidak dapat dipercaya, Australia mendukung integrasi Timor Timur dan justru berada di garda depan untuk mendukung kemerdekaan Timor Timur. Australia yang tadinya sebagai negara yang satu-satunya pernah memberi pengakuan secara de facto dan de jure atas klaim Indonesia terhadap Timor Timur menyatakan perubahan sikapnya dan meminta kepada Presiden BJ. Habibie agar memberi kesempatan kepada rakyat Timor Timur untuk menentukan nasibnya sendiri dalam kurun waktu tertentu. Bahkan Australia menjadi pimpinan pasukan Internasional pasca kemerdekaan Timor Timur. 74 Akan sangat sulit untuk dibantah bahwa Australia tidak terlibat dalam pemicu ingin lepasnya Timor Timur terhadap Indonesia dikarenakan munculnya surat yang ditujukan kepada Presiden BJ Habibie oleh Perdana Menteri John Howard yang mengusulkan bahwa diberikannya otonomi khusus terhadap Timor Timur dan memberikan pengaruh kepada BJ Habibie dalam pengambilan keputusan terhadap pemberian referendum untuk Timor Timur. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi pemerintahan Habibie di kala itu, surat Howard yang disampaikan oleh Dubes McCarthy kepada Presiden Habibie 73 “Australian imperialism and East Timor” by Sam Pietch dalam http:www.anu.edu.aupolscimi2mi2pietsch.pdf diakses pada tanggal 22 Oktober 2014 Pukul 15:58 WIB 74 Sayid Fadil, “Australia Melewati Batas”, dalam Republika 28 Maret 2006 Hal 4 Kolom 2-5. Universitas Sumatera Utara 60 untuk menawarkan jajak pendapat di Timor Timur dan menentukan apakah rakyat Timor Timur menerima atau menolak otonomi khusus yang ditawarkan. Namun, Perdana Menteri Howard tersebut, sepertinya mendorong Presiden Habibie dan anggota kabinet lainnya untuk mencari jalan keluar yang cepat dan menyeluruh bagi penyelesaian kasus Timor Timur.Salah satu isu yang menjadi kontroversi adalah masalah pengamanan Timor Timur sebelum jajak pendapat diselenggarakan.Sejak semula PBB, Portugal, Australia dan Negara-negara Barat pada umumnya mendesak supaya dalam mempersiapkan jajak pendapat agar Indonesia bersedia menerima kehadiran pasukan perdamaian PBB. Lebih dari negara-negara lainnya, Australia berkali-kali mendesak pemerintah Indonesia untuk masuk menerima kehadiran pasukan PBB sebagai bagian dari perjanjian NewYork yang menetapkan modalitas penyelenggaraan jajak pendapat. Australia merupakan negara yang paling dominan menekan Indonesia untuk menerima kehadiran pasukan Internasional di Timor Timur. Australia menjelaskan kepada Sekretaris Jenderal PBB atas kesediaannya untuk memimpin dan melengkapi sebagian besar pasukan Internasional untuk dikirim secepatnya ke Timor Timur. Australia adalah salah satu pendukung utama pelaksanaan jajak pendapat. Dukungan ini ditunjukkan antara lain dengan memberikan sumbangan dana sebesar A10 juta dollar, sukarelawan Australia juga ikut ambil bagian dalam persiapan jajak pendapat baik sebagai UNAMET 75 maupun sebagai LSM Lembaga Swadaya Masyarakat 75 Misi PBB untuk Timor Timur United Nations Mission in East Timor ; UNAMET adalah misi penjaga perdamaian yang diciptakan oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 11 Juni dari 1999, melakukan realisasi referendum Timor Timur untuk memutuskan masa depan Universitas Sumatera Utara 61 yang turut serta membantu proses berlangsungnya jajak pendapat. Kontribusi Australia dalam proses kemerdekaan Timor Leste ditambah lagi ketika keadaan dalam Timor Timur sangat kacau setelah hasil yang mendukung kemerdekaan diumumkan. Meskipun jaminan Indonesia untuk melindungi keamanan di Timor Timur menterorkan masyarakat Timor Timur dan staf PBB. Akibatnya INTERFET dibentuk PBB dengan pemimpinan Australia.Untuk pasukan dibolehkan untuk masuk Timor Timur harus menjadi pasukan multinasional karena pasukan Australia saja atau tindakan unilateral Australia dianggap tindakan perang. Dalam kedudukan ini Australia memiliki peranan besar. Sebagai negara paling maju dan kuat dalam wilayah, tanggung jawab diberikan kepada Australia sebagai pasukan inti dan logistis INTERFET 76 . Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1264 77 yang ditetapkan pada tanggal 15 September 1999 menyetujui pasukan multinasional yang dipimpin oleh Australia, dan kebanyakan pasukan berasal dari Australia. Pada awal, diharapkan Australia menyumbang kira-kira 1500 pasukan.Biarpun dengan keadaan makin buruk kebutuhan pasukan makin menambah. wilayah tersebut terhadap tiga alternatif yaitu: otonomi khusus, diintegrasikan ke dalam Republik Indonesia, atau pemisahan dari negara Indonesia. 76 INTERFET International Force for East Timor, bahasa Indonesia: Pasukan Internasional untuk Timor Timur adalah satuan tugas penjaga perdamaian multinasional non-Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dibentuk dan dipimpin oleh Australia sesuai dengan resolusi PBB untuk mengatasi krisis kemanusiaan dan keamanan yang berlangsung di Timor Timur dari tahun 1999-2000 sampai kedatangan pasukan penjaga perdamaian PBB 77 Dewan Keamanan PBB DK PBB kemudian mengeluarkan Resolusi Nomor 1264Tahun 1999 yang isinya mengecam pelanggaran berat hak asasi manusia yang terjadipasca jajak pendapat di Timor- Timur, penyerangan terhadap personil kemanusiaan nasional dan internasional, dan menderitanya rakyat sipil akibat pemindahan paksasecara besar-besaran. Oleh karena itu DK PBB meminta para pelaku pelanggaran berat hak asasi manusia tersebut mempertanggung jawabkan tindakannya di muka pengadilan. Universitas Sumatera Utara 62 4500 pasukan disumbang Australia dalam kerangka INTERFET. 15,000 pasukan Australia lagi disumbang untuk pasukan penjaga pendamaian. Penyerban pasukan penjaga perdamaian INTERFET adalah kali perama pasukan Australia dan pasukan Indonesia berhadapan muka dalam keadaan bermusuhan. Bahkan, dulu pasukan Australia dan pasukan Indonesia berlatih bersama. Selanjutnya, sementara zaman Suharto banyak pertukaran antara komandan dan tentara biasa dari Australia ke Indonesia dan sebaliknya. Peran negara asing atas permasalahan Timor Timur memang tidak dapat disembunyikan. Berbagai kepentingan sangat melatar belakangi sikap dan kebijakan asing dalam menyikapi kasus Timor Timur. Ada yang mengubah sikap dan kebijakannya yang dahulu mendukung Indonesia menerima Timor Timur menjadi menentangnya, ada yang menutup mata terhadap hujatan maupun sikap negatif yang ditujukan terhadap Indonesia dari pihak internasional, dan ada pula yang mencederai posisi netralnya dengan berpihak. Hal yang mendasari semua konspirasi tersebut adalah ekonomi dan politik. Walaupun Timor Timur tidak kaya akan sumber daya alam, tetapi ia memiliki cadangan minyak dan gas yang sangat besar di Celah Timor. Tentunya hal ini mengundang perhatian banyak pihak. Selain itu, wilayah politik Timor Timur yang rapuh karena perang saudara selama puluhan tahun rentan dijadikan negara boneka dari sebuah plot yang lebih besar. Australia sendiri memiliki kepentingan dan peranan besar agar Timor Timur ini juga tidak jadi sumber instabilitas kawasan Asia Tenggara yang jadi zona penyangga keamanannya dari serangan utara dalam hal ini Indonesia. Bila ia Universitas Sumatera Utara 63 menguasai Timor Timur, segala sepak terjang Indonesia akan terpantau. Kepentingan politik Australia yang paling kentara terhadap Timor Timur adalah menghindari melebarnya konflik di Timor Timur pada masa tahun 1970-an itu menjadi ancaman bagi wilayah Australia. Australia menghendaki Timor Timur stabil sehingga hubungan politik RI-Australia tidak terganggu. Berikut adalah tabel peristiwa- peristiwa penting yang terjadi di Timor Timur : Tabel 1.1 78 Peristiwa Penting yang terjadi pada Desember 1998 ‑ April 1999 19 Desember 1998 Surat Howard dikirim ke Habibie 12 Januari 1999 Rincian kebijakan baru terhadap Timor Leste diumumkan oleh Pemerintah Australia. 27 Januari Pemerintah Indonesia mengumumkan niatnya untuk memungkinkanRakyat Timor Timur untuk memilih dalam jajak pendapat pada masa depan status mereka. 9 Februari NSCC 79 bertemu dan memutuskan pendekatan awal ke Timor Timur. 11 Februari Xanana Gusmao ditransfer dari penjara ke tahanan rumah. Akhir Februari Asisten Menteri Luar Negeri Stanley Roth bertemu Ashton Calvert,Sekretaris DFAT 9-11 Maret Perjanjian prinsip tercapai di UN-Indonesia-Portugal 78 David Connery, Crisis Policy Making “Australia and The East Timor Crisis of 1999”,Canberra, Anu Press, 2010, hal 29 79 Howard membentuk NSCC The National Security Committee of Cabinet setelah menjabat menjadi perdana menteri Australia. Seperti komite sebelumnya, NSCC komite yang kecil dan keanggotaan formalnya terbatas yaitu enam menteri: perdana menteri dan wakilnya, bendahara, pengacara umum, dan asing dan menteri pertahanan. NSCC dipersiapkan untuk menanggapi setiap krisis yang akan terjadi. Oleh karena itu NSCC adalah jembatan dari kebijakan keamanan nasional karena itu adalah tempat keputusan dan link antara posisi yang berbeda dalam pemerintahan. Universitas Sumatera Utara 64 Pembicaraan Tripartit, dengan fitur utama menjadi jajak untuk Timor Timur. 11 Maret Perjanjian prinsip tercapai di UN-Indonesia-Portugal Pembicaraan Tripartit, dengan fitur utama menjadi jajak untuk Timor Timur. 29-30 Maret Misi PenilaianPBB, yang dipimpin olehFrancescVendrell, berkunjun keCanberra. 6 April Pembantaian Luquica di Dili 17 April Penyerangan 21-23 April Penyelesaian negosiasi dengan Indonesia, Portugal dan Perserikatan Bangsa-bangsa 27 April Howard dan Habibie bertemu di Bali

B. Sikap Australia yang Mendukung Lepasnya Timor Timur