Kepemilikan Institusional Landasan Teori

diperbolehkan untuk memiliki akses pada informasi perusahaan.Fama dan Jensen 1983 dalam Ujiyanto dan Pramuka 2007 menyatakan bahwa non- executivedirector komisaris independen dapat bertindak sebagai penengah dalam perselisihan yang terjadi diantara para manajer internal dan mengawasi kebijakan manajemen serta memberikan nasihat dan masukan kepada manajemen. Dalam rangka penyelenggaraan pengelolaaan perusahaan yang baik Good Corporate Governance, perusahaan tercatat wajib memiliki komisaris independen yang jumlahnya proporsional sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki oleh bukan pemegang saham pengendali dengan ketentuan jumlah komisaris independen sekurang-kurangnya 30 tiga puluh persen dari jumlah seluruh anggota komisaris.

2.1.8 Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan besarnya jumlah kepemilkan saham oleh institusi yang dimaksud institusi yaitu pemerintah, perusahaan asing dan lembagakeuangan seperti perusahaan asuransi, bank, dan dana pensiun yang terdapat pada perusahaan. Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor institusional sehingga dapat menghalangi perilaku oppoturnistik manajer. Perusaahaan dengan kepemilikan institusional yang besar lebih dari 5 mengindikasikan kemampuannya untuk memonitor manajemen Arif, 2006. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Shleifer dan Vishny 1986 dalam Barnae dan Rubin 2005 bahwa institusional shareholders, dengan kepemilikan saham yang besar, memiliki insentif untuk memantau pengambilan keputusan perusahaan. Semakin besar kepemilikan institusional maka semakin efisien pemanfaatan aktiva perusahaan dan diharapkan juga dapat bertindak sebagai pencegahan terhadap pemborosan yang dilakukan oleh manajemen Faizal, 2004 dalam Arif, 2006.Hal ini berarti kepemilikan institusional dapat menjadi pendorong perusahaan untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial Novita dan Djakman, 2008.Kepemilikan institusional umumnya dapat bertindak sebagai pihak yang memonitor perusahaan.Hal ini berarti kepemilikan institusional dapat menjadi pendorong perusahaan untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial. 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu Sari 2015 menyimpulkan bahwa ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap CSR dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengaruh Karateristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari 2015 berbeda dengan penelitian Sembiring 2005 yang menyatakan ukuran dewan komisaris memberikan pengaruh positif terhadap CSR. Penelitian hartati 2012 menyimpulkan bahwa kepemilikan institusional memberikan pengaruh negatif yang tidak signifkan sedangkan dewan komisaris independen memberikan pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap pengungkapan CSR. Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu NO Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1 Sari 2015 Analisis Pengaruh Karateristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Variabel Independen: Karateristik Perusahaan Variabel Dependen: Corporate Social Responsibilit y CSR Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan pertambangan di Indonesia. Sementara itu, faktor profitabilitas, leverage, struktur kepemilkan, ukuran dewan komisaris dan likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan pertambangan di Indonesia 2 Sembiring 2005 Karateristik Perusahaan dan Pengungkapan Variabel Independen: Ukuran Perusahaan, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, profil dan ukuran Tanggung Jawab Sosial: Study Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta Profitabilitas, Profile, Ukuran Dewan Komisaris, dan Leverage Variabel Dependen: Corporate Social Responsibilit y CSR dewan komisaris memberikan pengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, namun variabel profitabilitas dan leverage perusahaan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan 3 Hartati 2012 Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia 2007-2010 Variabel Independen: GCG, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Variabel Dependen: Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Hasil studi ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional memberikan pengaruh negative yang tidak signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial, dewan komisaris independen memberikan pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dan kepemilikan manajerial memberikan pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

2.3 Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Dewan Komisaris dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 143 104

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

8 121 97

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 154 83

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, LEVERAGE DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

0 27 24

Analisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI)

2 33 138

Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Sukarela (Voluntary Disclosure) dalam Laporan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Go Public yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

1 5 137

Pengaruh mekanisme corporate governance, ukuran perusahaan dan profitabilitas perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility di dalam laporan sustainability : Studi empiris pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-

0 6 156

Pengaruh Tingkat Leverage, Ukuran Dewan Komisaris, dan Struktur Kepemilikan Saham Perusahaan terhadap CSR Disclosure. (Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 7 142

Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Komisaris Independen dan Kepemilikan Institusional terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 4 90

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN ASING, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 1