dari sinyal atau komunitas sekitarnya yang membuat sinyal tersebut agar meyakinkan dan menarik. Teori sinyal menyatakan bahwa manajer agen
atau perusahaan secara kualitatif memiliki kelebihan informasi dibandingkan dengan pihak luar dan mereka menggunakan ukuran-ukuran atau fasilitas
tertentu yang menyiratkan kualitas perusahaannya. Jika pemegang saham atau investor tidak mencoba mencari informasi terkait dengan sinyal, mereka tidak
akan mampu mengambil manfaat maksimal.
2.1.6 Ukuran Dewan Komisaris
Dewan komisaris merupakan mekanisme pengendalian intern tertinggi yang bertanggung jawab untuk memonitor tindakan manajemen puncak.
Komposisis individu yang bekerja sebagai anggota dewan komisaris merupakan hal penting dalam memonitor aktivitas manajemen secara efektif
Fama dan Jensen, 1983, dalam Sitepu, 2008 Mulyadi 2002 mendefinisikan dewan komisaris sebagai wakil dari
shareholder dalam perusahaan yang berbadan hukum atau perseroan terbatas yang memiliki fungsi untuk mengawasi pengelolaan perusahaan yang
dilaksanakan oleh manajemen direksi, dan bertanggung jawab untuk menentukan apakah manajemen sudah memenuhi tanggung jawab mereka
dalam mengembangkan dan menyelenggarakan pengendalian intern perusahaan.Dewan komisaris dapat mempengaruhi luasnya pengungkapan
tanggung jawab sosial karena dewan komisaris merupakan wakil dari prinsipal yang menjadi pelaksana tertinggi di perusahaan Fahrizqi, 2010.
Coller dan Gregory 1999 menyatakan bahwa semakin besar jumlah anggota dewan komisaris, maka akan semakin mudah untuk mengendalikan
CEO dan monitoring yang dilakukan akan semakin efektif. Jika semakin besar jumlah anggota dewan komisaris, maka tekanan terhadap manajemen juga
akan semakin besar untuk mengungkapkan tanggung jawab sosial perusahaan.
2.1.7 Proporsi Komisaris Independen
Komisaris Independen adalah komisaris yang bukan merupakan anggota manajemen, pemegang saham mayoritas, pejabat atau dengan cara
lain berhubungan langsung atau tidak langsung dengan pemegang saham mayoritas dari suatu perusahaan yang megawasi pengelola perusahaan. Pada
intinya komisaris independen merupakan suatu mekanisme untuk memberikan petunjuk dan arahan pada pengelola perusahaan Surya dan Yustiavandana,
2008 Secara umum dewan komisaris ditugaskan dan diberi tanggung jawab
atas pengawasan kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan Nasution dan Setiawan, 2007.Hal ini penting mengingat adanya kepentingan
dari manajemen untuk melakukan manajemen laba yang berdampak pada berkurangnya kepercayaan investor.Untuk mengatasinya dewan komisaris
diperbolehkan untuk memiliki akses pada informasi perusahaan.Fama dan Jensen 1983 dalam Ujiyanto dan Pramuka 2007 menyatakan bahwa non-
executivedirector komisaris independen dapat bertindak sebagai penengah dalam perselisihan yang terjadi diantara para manajer internal dan mengawasi
kebijakan manajemen serta memberikan nasihat dan masukan kepada manajemen.
Dalam rangka penyelenggaraan pengelolaaan perusahaan yang baik Good Corporate Governance, perusahaan tercatat wajib memiliki komisaris
independen yang jumlahnya proporsional sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki oleh bukan pemegang saham pengendali dengan ketentuan
jumlah komisaris independen sekurang-kurangnya 30 tiga puluh persen dari jumlah seluruh anggota komisaris.
2.1.8 Kepemilikan Institusional