Prevalensiangka kejadian malaria dan angka kematiannya. Angka kejadian, prevalensi dan tingkat kematian akibat Tuberkolosis
36 yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS di Provinsi DIY
jumlahnya masih rendah yaitu sekitar 14,1. Gambaran ini menjadi tantangan bagi Pemerintah Provinsi DIY dengan menyusun program untuk melakukan penyuluhan
secara gencar kepada kelompok-kelompok remaja sebagai salah satu tindakan preventif untuk menurunkan dan mencegah naiknya angka prevalensi HIV dan AIDS.
Kerjasama antar dinas terkait termasuk ormas dan organisasi kepemudaan sangat diperlukan untuk melakukan penyuluhan tentang HIV DAN AIDS baik melalui sekolah
maupun masyarakat.
Target 6B: Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV DAN AIDS bagi semua yang membutuhkan sampai dengan tahun 2010
1. Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan antiretroviral
Proporsi penduduk yang terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat- obatan antiretroviral di Provinsi DIY tahun 2010 menunjukan angka 76 persen dari 413
kasus AIDS
2
. Persentase ini menunjukkan data yang masih rendah, meskipun jika dibandingkan di tingkat nasional menunjukkan angka yang jauh lebih tinggi. Di tingkat
nasional pada tahun 2009, proporsi penduduk yang terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan antiretroviral sebesar 38,4
3
, dengan target pada tahun 2015 meningkat meskipun tidak secara definitif disebutkan persentase peningkatannya.
Secara ideal semua orang yang terinfeksi HIV lanjut harus mengkonsumsi obat-obat antiretroviral. Oleh karena itu harus dilakukan sosialisasi secara gencar mendorong
kelompok high risk untuk memeriksakan diri dan mendapatkan akses obat-obat antiretroviral di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan lain yang sudah ditunjuk
oleh pemerintah.
Target 6C Mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya jumlah kasus malaria dan penyakit lainnya pada 2015