24 akses air minum yang layak. Dengan mempertimbangkan berbagai kondisi tersebut
Provinsi DIY menetapkan target capaian angka kematian balita lebih rendah dari target nasional yaitu sebesar 16 per 1000 kelahiran hidup dan diprediksi akan tercapai pada
tahun 2015. Apabila dilihat dari jumlahnya, data dalam Profil Kesehatan Provinsi DIY tahun
2010 menunjukkan jumlah kasus Kematian Balita sebesar 409 kasus dari jumlah 204.834 balita; seperti terlihat dalam Tabel 1.20 berikut :
Tabel 1.20 Jumlah Kematian Balita Provinsi DIY
KabKota Jumlah Balita
Jumlah Lahir Hidup
Jumlah Balita Mati
Kota Yogyakarta 20.588
4.559 45
Kab. Bantul 63.321
12.185 141
Kab. Kulonprogo 22.795
5.717 80
Kab. Gunungkidul 33.505
8.996 71
Kab. Sleman 64.625
11.591 72
DIY
204.834 43.048
409
Sumber : Profil Kesehatan prov DIY dan laporan Kabupatenkota, 2010
Berdasarkan data pada Tabel 1.20 di atas, terlihat bahwa jumlah kematian bayi terbesar terdapat di Kabupaten Bantul, namun demikian apabila dilihat dari
perbandingan antara jumlah balita mati dan jumlah balita lahir hidup tampak bahwa Kabupaten Kulon Progo diikuti dengan Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta perlu
mendapatkan perhatian khusus.
2. Angka Kematian Bayi AKB per 1000 kelahiran.
Data Nasional Angka Kematian Bayi memperlihatkan penurunan dari tahun ke tahun. Pada tahun 1991, angka kematian bayi AKB mencapai 68 kematian per 1.000
kelahiran hidup. Pada tahun 2002-2003, angka tersebut menurun menjadi 35 kematian per 1.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2007 AKB tercatat 34 kematian per 1.000
kelahiran hidup. Target capaian MDGs secara nasional yang ditetapkan adalah 32 per 1000 kelahiran hidup dan diprediksi akan tercapai pada tahun 2015.
Angka kematian bayi AKB di Provinsi DIY pada saat ini sebesar 19 per kelahiran hidup SDKI, 2007. Angka tersebut jauh lebih rendah dari angka nasional saat ini
maupun target nasional pada tahun 2015. Pencapaian ini tidak terlepas dari didukung cakupan layanan persalinan oleh tenaga kesehatan maupun kondisi dan stayus
kesehatan ibu. Dengan mempertimbangkan berbagai kondisi tersebut Provinsi DIY menetapkan target capaian angka kematian bayi lebih rendah dari target nasional yaitu
sebesar 16 per 1000 kelahiran hidup dan diprediksi akan tercapai pada tahun 2015.
25 Menurut jumlahnya, kasus kematian bayi di Provinsi DIY tahun 2010 sebesar 346
kasus dari 43.048 bayi lahir hidup yang tersebar di lima Kabupaten kota; yang terinci seperti terlihat dalam Tabel 1.21.
Tabel 1.21 Jumlah Kematian Bayi di Provinsi DIY
KabKota Jumlah Lahir
Hidup Jumlah
Bayi Mati
Kota Yogyakarta 4.559
40 Kab. Bantul
12.185 120
Kab. Kulonprogo 5.717
56 Kab. Gunungkidul
8.996 63
Kab. Sleman 11.591
67
DIY 43.048
346
Sumber : Profil Kesehatan prov DIY dan laporan Kabupatenkota, 2010 Berdasarkan data pada Tabel 1.21 tersebut terlihat bahwa masih terdapat
disparitas antar Kabupatenkota dalam hal jumlah kematian bayi dibandingkan jumlah lahir hidup. Perhatian khusus perlu diberikan kepada Kabupaten Kulon Progo diikuti
Kabupaten Bantul, dan Kota Yogyakarta mengingat perbandingan jumlah kematian bayi dengan jumlah lahir hidup yang lebih tinggi dari Kabkota lain maupun tingkat provinsi.
Berdasarkan data Profil Kesehatan DIY 2010, penyebab utama kematian bayi di Provinsi DIY adalah berat badan lahir rendah BBLR sebesar 28 dan asfiksia 18.
Sebagian besar kasus BBLR disebabkan status gizi ibu yang kurang baik seperti anemia dan kurang energi kronis KEK.
3. Persentase anak usia di bawah 1 tahun yang diimunisasi