lantai atas sehingga pekerja dapat mengalami luka yang cukup serius hingga dapat menyebabkan kehilangan 1 hari kerja.
Besi-besi pada main frame yang sering digunakan pekerja untuk memanjat dan turun dapat patah dan mempengaruhi kekuatan main frame. Ketika sedang
memanjat dan turun, kaki pekerja dapat terperosok dan tergores besi-besi yang berkarat yang dapat menyebabkan pekerja mengalami luka-luka ringan khususnya
bagian tangan dan kaki. Selain itu pekerja juga dapat mengalami luka ringan akibat tertimpa atau tertiban bata ketika mengangkat bata yang berat dan pasangan bata yang
telah dipasang tidak kuat sehingga roboh dan mengenai pekerja. Tergores pecahan bata yang berserarakan, tertumbuk atau terkena ujung sekop semen ketika memukul
bata dan tersandung material yang diletakkan dibawah pekerja dapat menyebabkan luka yang sangat ringan pada pekerja atau tidak ada luka khususnya pda bagian kaki
dan tangan. Untuk lebig rincinya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.4 Konsekuensi Risiko Kecelakaan Kerja pada Pengguna Scaffolding saat
Memasang Bata di Proyek Pembangunan Hotel Gatot Subroto Medan Tahun 2012
No. Lokasi Pekerja Konsekuensi
1. Lantai 8
a. Terjatuh dan tertimpa main frame yang
menyebabkan luka berat, patah tulang, kecacatan bahkan hingga kematian
b. Tergores dan tergelincir yang menyebabkan luka-
luka ringan khususnya bagian tangan dan kaki c. Terperosok dan terjatuh
yang menyebabkan luka
berat, patah tulang, kecacatan bahkan hingga kematian d. Terjatuh
yang menyebabkan luka-luka berat, patah
tulang, kecacatan hingga kematian e. Kelelahan
yang dikarenakan harus bekerja selama 3
jam dengan sikap berdiri f. Tertiban atau tertimpa bata
yang menyebabkan luka ringan khususnya bagian tangan dan kaki dan hanya
memerlukan P3K
Universitas Sumatera Utara
g. Tergores yang menyebabkan luka sangat ringan atau
tidak ada luka khususnya pada bagian kaki h. Tertumbuk atau terkena ujung sekop semen
yang menyebabkan luka sangat ringan atau tidak ada luka
khusunya pada bagian jari tangan i. Tersandung material
yang menyebabkan luka sangat ringan atau tidak ada luka khususnya pada bagian jari
kaki j. Tertimpa bata
yang menyebabkan luka ringan
khususnya pada bagian kaki dan memerlukan P3K k. Tertimpa benda jatuh atau kejatuhan material dari
lantai atas yang menyebabkan luka yang cukup serius
hingga dapat menyebabkan kehilangan 1 hari kerja
4.3.2.2 Pemelesteran
Dalam proses pemelesteran para pekerja dapat terjatuh dan tertimpa main frame yang diakibatkan dari kondisi main frame yang bengkok, berkarat dan
menggunakan papan triplek sebagai tempat pijakan. Terjatuhnya pekerja dari ketinggian yang berbeda dapat menimbulkan efek yang berbeda pula terlebih pekerja
tidak dilengkapi dengan tali pengait tubuh body harness. Pekerja yang terjatuh dari ketinggian 6,8 m saat memplester di lantai 2 dapat menyebabkan cedera atau sakit
dengan kehilangan satu hari kerja. Pekerja yang terjatuh dari ketinggian 20,4 m atau dari lantai 6 dapat menyebabkan cedera yang lebih parah hingga kehilangan beberapa
hari kerja. Sedangkan jika pekerja terjatuh dari ketinggian 23,8 m dan 27,2 m saat memplester di lantai 7 dan 8 bukan hanya menyebabkan luka berat, patah tulang dan
kecacatan tetapi juga dapat menyebabkan kematian pekerja. Memanjat dan turun dari besi-besi pada main frame yang dilakukan pekerja dapat menyebabkan pekerja
terperosok karena besi-besi tersebut patah sehingga pekerja mengalami luka-luka ringan khususnya bagian tangan dan kaki.
Universitas Sumatera Utara
Pekerja saat memplester ada yang dalam posisi berdiri dan jongkok. Selang waktu pekerja memplester berbeda-beda. Pekerja yang memplester dengan sikap
kerja berdiri dan jongkok selama 60 menit menyebabkan kelelahan yang tidak begitu berat dibandingkan dengan pekerja yang memplester dengan sikap kerja berdiri
selama 5 jam. Hal ini tidak hanya menyebabkan kelelahan tetapi juga menyebabkan ketegangan pada kaki dan betis dan kenyerian pada pinggang. Tidak dipakainya alat
pelindung diri seperti topi tidak dapat melindungi pekerja ketika kejatuhan benda- benda dari atas sehingga pekerja dapat saja mengalami cedera atau sakit dan
kehilangan satu hari kerja. Terplesetnya pekerja akibat papan pijakan triplek yang licin karena banyak
tumpahan semen dan air dapat menyebabkan luka ringan jika pekerja yang terpleset sedang memplester di lantai 2. Papan pijakan yang licin tidak hanya menyebabkan
terplesetnya pekerja yang sedang memplester di lantai 6 tetapi ketika terpleset pekerja dapat terjatuh sehingga menyebabkan cedera dan harus kehilangan beberapa hari
kerja. Terlebih jika pekerja sedang berada di lantai 7 dan 8, selain terpleset pekerja juga dapat terjatuh dan akibat yang ditimbulkan akan lebih berat yaitu menyebabkan
luka berat, patah tulang, kecacatan bahkan hingga kematian. Salah satu alat yang digunakan dalam pemelesteran adalah sekop semen. Ketika memplester, pekerja
dapat tertumbuk atau terkena ujung sekop semen, terciprat campuran semen dan air karena banyak yang bertumpahan dan terbentur batu bata ketika memplester dibagian
dalam dinding. Kesemua hal tersebut dapat menyebabkan pekerja mengalami luka sangat ringan namun ada juga yang tidak menimbulkan luka. Untuk lebih rinci
mengenai konsekuensi pemelesteran dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Konsekuensi Risiko Kecelakaan Kerja pada Pengguna Scaffolding saat
Pemelesteran di Proyek Pembangunan Hotel Gatoto Subroto Medan Tahun 2012
No. Lokasi Pekerja Konsekuensi
1. Lantai 2
a. Terjatuh dan tertimpa main frame yang