Penilaian Risiko Kecelakaan Kerja

ketentuan atau peraturan-peraturan yang menyangkut K3 yang telah ada, lemahnya pengawasan penyelenggaraan K3, kurang memadainya baik dalam kualitas dan kuantitas ketersediaan peralatan pelindung diri dan kurang disiplinnya para tenaga kerja didalam mematuhi ketentuan mengenai K3 yang antara lain pemakaian alat pelindung diri kecelakaan kerja. Dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja pada tempat kegiatan konstruksi serta adanya tuntutan global dalam perlindungan tenaga kerja,diperlukan upaya-upaya kedepan untuk mewujudkan tecapainya zero accident di tempat kegiatan konstruksi. Zero accident adalah suatu kondisi dimana kecelakaan kerja pada suatu perusahaan atau industri tidak terjadi kecelakaan kerja angka kecelakaan kerja nol. Oleh karena itu diperlukan peran dari semua pihak agar dapat mewujudkan zero accident tersebut Wiryanto, 2012

2.5 Penilaian Risiko Kecelakaan Kerja

Risiko merupakan probability atau kemungkinan ataupun kecenderungan untuk terjadinya kecelakaan maupun kematian Sanders, 1993. Risiko juga dikatakan sebagai ukuran dari kemungkinan atau kecenderungan dan dampak yang dapat diakibatkan oleh bahaya-bahaya yang terdapat dari kegiatan maupun kondisi tertentu. Brauer, 1990. Sedangkan menurut Cross, risiko adalah likelihood kemungkinan bahwa sakit dan cedera karena suatu bahaya akan terjadi pada individu tertentu atau kelompok individu yang terpajan. Ukuran dari risiko tergantung pada seberapa mungkin how likely hazard tersebut kontak dengan pekerja dan kekuatannya magnitude. Definisi lain dari risiko adalah probabilitaskemungkinan dari suatu efek Universitas Sumatera Utara buruk tertentu untuk terjadi the probability of a specific adverse effect to occur Holmberg, et al. dalam Health Psychology in Action. Berdasarkan berbagai definisi risiko yang telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa risiko merupakan ukuran kemungkinan probability dengan besarnya dampak qonsequence dari suatu keadaan yang dapat menimbulkan kecelakaan. Untuk dapat mengenali risiko terlebih dahulu harus diperoleh pemahaman mengenai what is at risk. Teknik yang dapat digunakan untuk mengenali risiko adalah dengan mengumpulkan dan menelaah dokumen-dokumen organisasi 1 Mereview struktur dan bagan organisasi 2 Melakukan wawancara dengan pihak terkait a. Ruang Lingkup Penilaian risiko dapat dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan identifikasi risiko. Identifikasi risiko adalah tahapan yang sangat kritikal dalam proses penilaian risiko yaitu merekam semua risiko baik yang sudah maupun belum dikendalikan melalui pengendalian inten. Proses yang dilakukan dalam tahap identifikasi risiko adalah: 1 Menginventarisasi data kejadianperistiwa komprehensif yang mempengaruhi organisasi 2 Menentukan sumber-sumber risiko, antara lain hubungan bisnis dan hukum, lingkungan ekonomi, perilaku manusia, kejadian alam, lingkungan politik, isu teknologi, aktivitas manajemen dan aktivitas individu. Universitas Sumatera Utara 3 Menentukan area yang terkena pengaruh risiko, antara lain aset dan sumber daya, pendapatan, biaya, pegawai, masyarakat, kinerja, waktu dan jadual aktivitas, lingkungan. 4 Menentukan penyebab dan skenario risiko.

2.6 Kerangka Konsep