Identifikasi Variabel Variabel bebas Definisi Operasional

22 2. Famotidin tablet 40 mg produk kimia farma No. Reg: GKL9412413301A1, MD: PEB 10 ED: MEI 15, obat digerus dimasukan kedalam kapsul yang berisi famotidin 20 mg dan diberikan dua kali sehari setiap hari selama 14 hari . 3. Frekuensi nyeri dicatat sesuai dengan jumlah nyeri perut yang dialami dalam 2 bulan terakhir. 4. Durasi atau lama nyeri dicatat sesuai dengan waktu lama nyeri perut yang dialami dalam satuan menit. 5. Remaja menurut WHO usia 10 sampai 19 tahun. 29 6. Evaluasi dilakukan penilaian terhadap frekuensi, dan lama nyeri sebelum pengobatan sebanyak satu kali dan sesudah pengobatan sebanyak dua kali setiap bulan selama dua bulan. 7. Alarm symptoms adalah tanda-tanda peringatan sakit perut yang disebabkan oleh kelainan organik, seperti nyeri terlokalisir jauh dari umbilikus, nyeri menjalar punggung, bahu, ekstremitas bawah, nyeri sampai membangunkan anak pada malam hari, nyeri timbul tiba-tiba, muntah berulang terutama muntah kehijauan, gangguan motilitas diare, obstipasi, inkontinensia, perdarahan saluran cerna, disuria, berhubungan dengan menstruasi, terdapat gangguan tumbuh kembang, gangguan sistemik demam, nafsu makan berkurang, usia 4 tahun, organomegali, terdapat pembengkakan, kemerahan dan hangat pada sendi, kelainan perirektal fisura, ulserasi. 23 8. Obat lain adalah obat-obatan yang dapat memengaruhi keadaan kondisi saluran pencernaan seperti: antasida, NSAID, steroid, antibiotik.

3.11. Pengolahan dan Analisis Data

Data dianalisis dengan uji kai-kuadrat untuk menilai perbedaan frekuensi dan lama nyeri antara pemberian famotidin dan plasebo pada pengobatan dispepsia fungsional. Pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak SPSS versi 17.0 dengan tingkat kemaknaan P 0.05, dan interval kepercayaan 95 . Untuk menilai perbaikan keluhan frekuensi dan lama nyeri perut pada dispepsia fungsional dengan pemberian famotidin dan plasebo digunakan uji non parametrik marginal homogenity test. 24

BAB 4 HASIL

Penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah sederajat Sekolah Menengah Pertama SMP dan Madrasah Alyah sederajat Sekolah Menengah Atas SMA di Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru Kecamatan Lembah Surik Merapi Kabupaten Mandailing Natal Propinsi Sumatera Utara selama bulan Mei sampai Agustus 2010. Pada awal penelitian dilakukan skrining pada remaja dengan jumlah 473 remaja. Sebanyak 120 orang menderita sakit perut, namun hanya 75 orang yang memenuhi kriteria ROME III, 37 remaja tidak memenuhi kriteria ROME III dan 8 remaja menolak untuk mengikuti penelitian. Setelah dilakukan randomisasi terhadap 75 orang remaja yang menderita dispepsia fungsional menurut ROME III tahun 2006, selanjutnya dibagi atas dua kelompok yang terdiri dari 38 orang remaja mendapatkan famotidin dan 37 orang remaja mendapatkan plasebo. Pemberian famotidin dan plasebo dilakukan di Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru dengan persetujuan dari Kepala Pondok Pesantren Musthafawiyah dan dilakukan pengawasan oleh para guru. Selama pemantauan didapati 3 orang tidak dapat dinilai karena izin pulang kekampung, satu orang dari kelompok famotidin dan dua orang dari kelompok plasebo. Selama dilakukan penelitian tidak dijumpai efek samping terhadap pemberian famotidin dan plasebo. 25