Jenis dan Sumber Data Analisis Statistik Deskriptif

40 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk √ √ √ 10 41 PNBS Bank Pan Indonesia Syariah Tbk - - - - 42 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk √ √ √ - Sumber : www.idx.co.id diolah oleh peneliti

3.7 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.Datasekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung melalui mediaperantara, baik yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan.Data sekunder dalampenelitian ini berupa laporan keuangan masing-masing perusahaan perbankan periodetahun2011–2014yang diperoleh melalui website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id .

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber.

3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali 2013:19 statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata – rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,kurtosis dan skewness kemencengan distribusi.

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah model regresi berganda.Untuk menghasilkan suatu model yang baik, Universitas Sumatera Utara analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.Pengujian asumsi klasik tersebut meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

3.8.2.1 Uji Normalitas

Menurut Erlina 2008:102, tujuan uji normalitas data adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”. Dengan melakukan uji Kolmogorov-Smirnov terhadap model yang diuji, cara ini dapat mendeteksi apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai signifikan 0,05, maka residual tidak memiliki distribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan melakukan analisis grafik normal probability plot dan grafik histogram. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas menurut Ghozali 2005:110 sebagai berikut : 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, mmaka model regresi memenuhi asumsi normalitas 2. Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak Universitas Sumatera Utara menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.8.2.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali 2013;105 Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel independen. Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan melakukan uji korelasi antara variabel independen dengan menggunakan tolerance dan variance inflation factor VIF. VIF merupakan suatu jumlah yang menunjukkan variabel independen dapat dijelaskan oleh variabel independen lain dalam persamaan regresi. Untuk mengetahui terjadi atau tidaknya multikolinearitas dapat diketahui dengan kriteria berikut ini: Jika VIF 10, maka tidak terjadi multikolineritas Jika VIF 10, maka terjadi multikolinearitas Jika tolerance 0.01, maka terjadi multikolinearitas Jika tolerance 0.01, maka tidak terjadi multikolinearitas

3.8.2.3 Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali 2005:95 “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya”. Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi Universitas Sumatera Utara adalah dengan melakukan uji Durbin Watson.Adapun ketentuan dalam pengujian ini sebagai berikut : a. Bila nilai Durbin Watson d terletak antara batas atas du dan 4-du maka koefisien autokorelasi sama dengan nol du d 4 – du artinya tidak terjadi autokorelasi positif dan negatif. b. Bila nilai d dl batas bawah maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol artinya ada autokorelasi positif. c. Bila nilai d 4-dl maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol artinya ada autokorelasi negatif. d. Bila nilai d terletak antara du dengan dl atau d terletak diantara 4-du dan 4-dl, maka hasil tidak dapat diputuskan ada autokorelasi atau tidak.

3.8.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali 2005:105 “uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakan dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain”.Model regresi yang baik adalah tidak terjadinya heteroskedastisitas.Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen. Menurut Ghozali 2005:105 dasar analisis menetukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.8.3 Pengujian Hipotesis

Model yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah dengan menggunakan model analisis regresi linier berganda.Model regresi untuk menguji hipotesis tersebut dinyatakan dalam bentuk fungsi pertumbuhan laba. Keterangan : Y = pertumbuhan laba β = konstanta X 1 = current ratio X 2 = debt to equity ratio X 3 = total asset turnover X 4 = net profit margin β 1 , β 2 .... β 4 = koefisien regresi e = error Y = βo + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 +β 5 X 5 + e Universitas Sumatera Utara

3.8.3.1 Analisis Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen, Ghozali 2013.

3.8.3.2 Uji Signifikan Simultan Uji F

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test.Menurut Ghozali 2005:84 “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen terikat”. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikan Fhitung dengan ketentuan : Jika Fhitung F Tabel pada α 0.05, maka H1 ditolak Jika Fhitung F Tabel pada α 0.05, maka H1 diterima.

3.8.3.3 Uji Signifikan Parsial Uji t

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test. Menurut Ghozali 2005:84 “uji statistik t pada dasarnya Universitas Sumatera Utara menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen”. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikan thitung dengan ketentuan : Jika thitung ttabel pada α 0.05, maka H1 ditolak Jika thitung ttabel pada α 0.05, maka H1 diterima. Universitas Sumatera Utara 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi, dari variabel laba bersih, dividen, arus kas bebas, tingkat suku bunga, modal kerja bersih, dan keputusan investasi. Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran sampel sebagai berikut. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif dari Laba Bersih, Dividen, Arus Kas Bebas, Tingkat Suku Bunga, Modal Kerja Bersih, dan Keputusan Investasi Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Laba Bersih 40 -.15 24.25 5.7647 7.00910 Dividen 40 .00 1.00 .7500 .43853 Arus Kas Bebas 40 -593.18 81.87 -53.8087 161.86152 Tingkat Suku Bunga 40 5.75 7.50 6.4000 .66939 Modal Kerja Bersih 40 .01 11.79 3.3406 3.13226 Keputusan Investasi 40 .02 601.54 57.8007 160.29115 Valid N listwise 40 Sumber : hasil olahan software SPSS Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui nilai laba bersih minimum adalah - 0,15, dan maksimum 24,25. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari laba bersih adalah 5,7647 dan 7,00910. Diketahui nilai dividen minimum adalah 0,00, dan maksimum 1,00. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari dividen adalah 0,75 dan 0,43853. Diketahui nilai arus kas bebas minimum adalah -593,18, dan maksimum 81,87. Sementara rata-rata dan standar deviasi Universitas Sumatera Utara dari arus kas bebas adalah -53,8087 dan 161,86152. Diketahui nilai tingkat suku bunga minimum adalah 5,75, dan maksimum 7,50. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari tingkat suku bunga adalah 6,4 dan 0,66939. Diketahui nilai modal kerja bersih minimum adalah 0,01, dan maksimum 11,79. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari modal kerja bersih adalah 3,3406 dan 3,13226. Diketahui nilai keputusan investasi minimum adalah 0,02, dan maksimum 601,54. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari keputusan investasi adalah 57,8007 dan 160,29115. 4.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.1 Uji Normalitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Dividen Kas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

23 155 93

Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap Dividen Tunai pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 37 92

Analisis Hubungan Antara Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi Dengan Dividen Kas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

5 53 80

Pengaruh Laba Bersih Dan Dividen Kas Terhadap Harga Saham (Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

11 53 187

Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap Dividen Kas (Studi Kasus pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014)

0 2 1

Pengaruh Laba Bersih Dan Arus Kas Bebas Terhadap Dividen Kas (studi Kasus pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013)

1 11 68

PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN TUNAI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 6 29

PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA).

0 9 24

Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 23

PENGARUH ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI, ARUS KAS PENDANAAN DAN LABA BERSIH TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

2 4 12