2.3 Sejarah Istana Osaka
Istana saka
大 阪
城 saka-j adalah istana yang terletak di dalam Taman
Istana saka, distrik Chuo-ku, kota saka, Jepang. Istana saka berada di ujung
paling sebelah utara daerah Uemachi, menempati lokasi tanah yang paling tinggi dibandingkan dengan wilayah sekelilingnya.
Istana saka merupakan bangunan peninggalan budaya yang dilindungi
oleh pemerintah Jepang. Menara utama istana saka yang menjulang tinggi
merupakan simbol kota saka.
Istana saka dimanfaatkan sebagai istana sekaligus benteng sejak zaman
Azuchi Momoyama hingga zaman Edo. Istana saka yang ada sekarang terdiri
dari menara utama yang dilindungi oleh dua lapis tembok tinggi yang dikelilingi oleh dua lapis parit, parit bagian dalam Uchibori dan parit bagian luar
Sotobori. Air yang digunakan untuk mengaliri parit istana diambil dari Sungai Yodo mengalir di sebelah utara istana
saka.
Parit bagian dalam uchibori
Parit bagian luar Sotobori
Universitas Sumatera Utara
Istana saka
大 坂
城 ;
saka-j atau zaka-j berada di provinsi Setsu nama zaman dulu untuk
saka dan sekelilingnya, wilayah Higashinari Goori, saka. Sesuai dengan penggantian karakter Kanji yang digunakan untuk menulis
kota saka dalam bahasa Jepang, nama istana saka sekarang ditulis sebagai
大 阪
城 saka-j .
Pada tahun 1496, pendeta Buddha yang bernama Rennyo membangun rumah kediaman pendeta di lokasi yang bernama
saka tanjakan besar. Pendeta Rennyo yang mempunyai banyak pengikut kemudian memperluas rumah
kediamannya menjadi kuil besar bernama saka Honganji Ishiyama Honganji.
Di zaman Sengoku tahun 1583, Oda Nobunaga membangun istana di lokasi yang menempati reruntuhan kuil
saka Honganji. Pada waktu itu, benteng utama Honmaru yang dibangun dari batu-batu besar diselesaikan dalam waktu
satu setengah tahun. Istana ini kemudian dinamakan istana saka. Pada abad ke-
17, pemukiman penduduk yang berlokasi di sekitar istana saka berkembang
menjadi sebuah kota, yang kemudian menjadi semakin luas hingga dijadikan sebuah prefektur di abad ke-19.
Istana saka pada awalnya merupakan tempat tinggal Toyotomi
Hideyoshi, yang merupakan pengikut setia Oda Nobunaga, beliau adalah seorang ahli strategi militer yang mempunyai andil dalam usaha penyatuan bangsa Jepang.
Oda Nobunaga mempunyai dua orang pengikut yaitu Toyotomi Hideyoshi dan Tokugawa Ieyasu. Toyotomi menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah
Jepang dan yang mempunyai andil dalam pembangunan istana saka karena
istana saka merupakan tempat tinggal Toyotomi Hideyoshi.
Universitas Sumatera Utara
Oda Nobunaga pada awalnya merencanakan membangun istana untuk dirinya sendiri. Namun seiring berjalannya waktu Nobunaga berpikir bahwa
hanya Toyotomi Hideyoshi yang dapat mewujudkan keinginannya untuk membangun istana itu. Pada masa pemerintahan Toyotomi Hideyoshi dilakukan
perbaikan istana saka yaitu pada zaman Muromachi, setelah dia menghancurkan
para pemberontak yang telah membunuh Oda Nobunaga. Hideyoshi memerintahkan kepada para penguasa feodal untuk
berpartisipasi dalam membangun istana saka. Pada pembangunan pertama istana
saka selesai dalam kurun waktu dua tahun, akan tetapi Hideyoshi merasa tidak puas lalu memutuskan untuk melakukan perbaikan kembali dan perbaikan itu
selesai kurun waktu 16 tahun. Louis Frois seorang tokoh yang berasal dari negara Portugis mendengar
tentang pembangunan istana saka dari Misionaris Syarikat Yesus yang bernam
Franxisco Xavier yang datang ke Tageshima Jepang, mengatakan bahwa dirinya ingin ikut serta menyaksikan pembangunan istana
saka dan membuat wacana tentang pembangunan istana.
Pada awalnya perbaikan istana saka dilakukan oleh 20 sampai 30 ribu
orang, akan tetapi guna menyelesaikan dan memperlancar perbaikan istana dengan cepat, maka penguasa feodal mengirimkan parisipannya. Pada akhirnya
istana saka setiap hari dikerjakan oleh 50 ribu orang, dan selesai dengan
memakan waktu 16 tahun. Dinding benteng saka luasnya mencakup sekitar
60.000 meter persegi. Selama masa pemerintahan Toyotomi Hideyoshi, istana
saka menjadi pusat kebudayaan, politik dan ekonomi Jepang. Toyotomi Hideyoshi meninggal
Universitas Sumatera Utara
dunia pada tahun 1598. Sepeninggalannya, kedudukan di gantikan oleh anaknya yang bernama Toyotomi Hideyori, dan saat itu terjadi beberapa beda pendapat dan
perselisihan antara pengikut-pengikutnya. Di satu pihak pengikutnya ingin yang meneruskan pemerintahannya selanjutnya berasal dari keluarga Toyomi
Hideyoshi, namun di pihak lain ada yang menginginkan pemerintahan berada di bawah tangan Tokugawa Ieyasu, adalah seorang daimyo berasal dari Aichi-ken,
Beliau meluaskan kekuatannya secara perlahan-lahan. Setelah terjadi berbagai peristiwa dan beberapa kali pemugaran, akhir dari
semua itu meninggalkan beberapa peninggalan sejarah yang sampai sekarang kita juga masih bisa melihat beberapa bangunan istana
saka yang berada di area luar istana dan masih tetap dirawat keberadaannya, yaitu :
1. Pintu Gerbang Otemon
Di sudut sebelah barat daya Ninomaru, terdapat Pintu Gerbang Otemon Gerbang Besar yang merupakan pintu masuk utama ke seluruh kompleks
istana. Menara pengawas yang ada di atas Pintu Gerbang Otemon disebut Tamon Yagura. Di sebelah utara Tamon Yagura terdapat menara pengawas
bertingkat dua Sengan Yagura dengan gaya arsitektur zaman Tokugawa.
Pintu Gerbang Otemon
Universitas Sumatera Utara
Sengan dan Tamon Yagura
2. Pintu Gerbang Bunga Sakura Sakuramon
Sakuramon adalah pintu gerbang ke bagian selatan benteng utama Honmaru yang diperkuat tembok batu yang di atasnya terdapat menara
pengawas Yagura. Pintu gerbang Sakuramon merupakan contoh pintu gerbang bergaya Masugata, karena dikelilingi tembok di empat sisi, mirip
dengan tempat beras bahasa Jepang: Masu. Pintu gerbang Sakuramon juga merupakan hasil rekonstruksi karena bangunan aslinya habis terbakar pada
zaman restorasi Meiji.
Sakuramon
Universitas Sumatera Utara
Tembok yang ada di sebelah utara dibangun dari batu-batu berukuran raksasa. Batu yang terbesar berukuran 59,4 meter persegi yang disebut
Takoishi Batu Gurita. Takoishi merupakan batu terbesar yang pernah digunakan dalam membangun tembok istana di Jepang. Selain batu Takoishi,
juga terdapat batu-batu besar lain, seperti batu yang diberi namaFurisode ishi Batu Kimono Lengan Panjang Anak Perempuan.
Takoishi
3. Ichiban Yagura dan Rokuban Yagura
Di depan pintu gerbang Sakuramon terdapat jembatan yang menjembatani parit kering Karahori yang memisahkan Honmaru dan
bagian selatan Ninomaru. Di zaman Tokugawa, terdapat 7 menara pengawas Yagura yang ada di setiap sudut wilayah Ninomaru, tapi sekarang hanya
tinggal dua menara pengawas yang ada: Ichiban Yagura menara pengawas nomor 1 dan Rokuban Yagura menara pengawas nomor 6.
Universitas Sumatera Utara
Rokuban Yagura
Ichiban yagura
4. Sumur Kinmeisui
Di samping menara utama istana saka terdapat sumur tua bernama
Kinmeisui yang dalamnya 33 meter. Sampai saat ini, sumur Kinmeisui masih terus mengeluarkan air dan tak pernah kering. Konon di dasar sumur dulunya
diletakkan kepingan-kepingan emas yang berfungsi sebagai penawar racun, kalau-kalau ada musuh yang berusaha untuk meracuni air sumur.
Universitas Sumatera Utara
Bak air untuk umum disebelah kinmeisui
5. Taman Nishinomaru
Di bagian sebelah barat Ninomaru terdapat area yang disebut Nishinomaru. Dulunya, Taman Nishinomaru yang terdapat di sebelah selatan
Ninomaru merupakan rumah tinggal pegawai istana. Di musim semi, Taman Nishinomaru sangat terkenal dengan bunga Sakura jenis Someiyoshino. Di
dalam Taman Nishinomaru terdapat bekas gudang mesiu Ensho Gura dan menara pengawas bernama Inui Yagura dibangun tahun 1620 yang
merupakan bangunan tertua yang terdapat di istana saka.
Nishinomaru
Universitas Sumatera Utara
EnshoGura
InuiYagura
6. Wilayah Ninomaru dan Jembatan Gokurakubashi
Jembatan Gokurakubashi yang ada di atas Parit Dalam Uchibori merupakan tempat berfoto favorit para wisatawan yang baru saja sampai di
istana saka. Jembatan ini menghubungkan wilayah Yamazatomaru yang
ada di sebelah barat Honmaru dengan Ninomaru. Di bagian timur Ninomaru terdapat Taman Bunga Plum yang memiliki lebih dari seribu
batang pohon dari 80 jenis pohon Plum. Di awal Januari sampai Maret di saat bunga Plum mekar, taman ini ramai dikunjungi wisatawan yang datang untuk
menikmati keindahan dan harumnya bunga Plum.
Universitas Sumatera Utara
Ninomaru
Gokurakubashi
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah