Pihak Toyotomi menurunkan pasukannya sebanyak lima puluh lima ribu orang, sedangkan pihak Tokugawa menurunkan pasukan sebanyak dua ratus ribu orang.
Keadaan dan keberadaan keluarga Toyotomi Hideyoshi semakin tidak berdaya. Peristiwa penyerangan ke dua kali inilah, istana
saka terbakar dan rata dengan tanah.
3.2 Fungsi Istana sakaPada Jaman Edo
Zaman Edo 戸 時
edo jidai 1603 - 1867 adalah salah satu pembagian periode dalam sejarah Jepang yang dimulai sejak shogun pertama
Tokugawa Ieyasu mendirikan Keshogunan Tokugawa di Edo yang berakhir dengan pemulihan kekuasaan kaisar
大政奉還 taisei h kan dari tangan shogun
terakhir Tokugawa Yoshinobu sekaligus mengakhiri kekuasan Keshogunan Tokugawa yang berlangsung selama 264 tahun. Zaman Edo juga disebut sebagai
awal zaman modern di Jepang. Istana
saka jatuh pada Pertempuran Musim Panas saka di tahun 1615 dan Toyotomi Hideyori ditemukan tewas bunuh diri bersama-sama dengan
ibundanya yang bernama Yododono. Tokugawa Ieyasu kemudian menghancurkan istana
saka yang baru saja selesai dibangun. Sisa-sisa istana
saka beralih ke tangan Matsudaira Tadaaki yang merupakan cucu Tokugawa Ieyasu. Pemerintahan daerah pada zaman kekuasaan
Keshogunan Tokugawa sebagian besar didelegasikan kepada para daimyo, tetapi mengingat nilai strategis istana
saka, Keshogunan Tokugawa menjadikan wilayah
saka dan sekitarnya pada tahun 1619 sebagai wilayah Tenryo wilayah yang diperintah langsung oleh pemerintah pusat.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 1620, pembangunan istana saka dimulai kembali oleh
Tokugawa Hidetada 1579 - 1632 dengan gambar rancangan yang baru. Sebagai anak ketiga dari Tokugawa Ieyasu, Tokugawa Hidetada lebih banyak dikenal
sebagai shogun kedua mengikuti jejak ayahnya yang merupakan shogun pertama Jepang.
Pembangunan kembali istana saka dilakukan dalam 3 tahap dengan
memobilisasi 64 daimyo untuk merekonstruksi bangunan istana berikut tembok- tembok benteng yang dibuat dari potongan-potongan batu berukuran raksasa.
Semua sisa-sisa fondasi istana dan parit generasi pertama yang dibangun pada era Toyotomi Hideyoshi dihancurkan dan ditimbun lagi dengan tanah baru, sehingga
istana saka dibangun kembali di tempat yang lebih tinggi.
big-stones-making-up-walls-of-osaka-castle-ashiya
Universitas Sumatera Utara
octopus-stone-osaka-castle-big
Rekonstruksi istana memakan waktu 10 tahun 1620-1629. Menara utama dibuat menjadi lebih tinggi dengan maksud untuk menghapus semua kenangan
rakyat pada Toyotomi Hideyoshi. Luas istana juga berkurang menjadi tinggal seperempatnya. Konon untuk membangun kembali istana
saka dan tembok- tembok yang mengelilinginya diperlukan 500.000 batu-batu dalam berbagai jenis
dan ukuran. Pembangunan menara utama berhasil diselesaikan pada tahun 1626, tetapi pada tahun 1665 terbakar habis akibat disambar petir.
Tinggi dinding, fondasi kedalaman dinding kali ini dibuat dua kali lebih besar ukurannya dibandingkan pada waktu istana
saka di masa kependudukan Toyotomi Hideyoshi. Ada perbedaan antara istana
saka periode Toyotomi Hideyoshi dan periode Tokugawa Ieyasu yaitu pada kedalaman pondasi istana dan
hasil akhir luas bangunan. Hasil survei yang dilakukan pada tahun 1959 menyatakan bahwa, kedalaman pondasi istana
saka periode Toyotomi Hideyoshi adalah 7.3 meter, sedangkan pada periode TokugawaIeyasu adalah 10 meter.
Penguasa istana saka adalah shogun Tokugawa, tetapi berhubung
pemerintah Tokugawa berkedudukan di Edo, istana sehari-harinya diperintah oleh
Universitas Sumatera Utara
pejabat yang ditunjuk langsung oleh shogun. Pejabat pelaksana pemerintahan istana disebut
saka-j Dai yang dipilih dari daimyo paling senior fudai daimyo dan bergaji tinggi taishin. Di bawah pejabat
saka-j Dai terdapat dua orang pejabat yang disebut Osaka Teiban dan 4 orang pejabat
saka Kaban yang berfungsi sebagai pemelihara keamanan.
Sebelum jatuhnya Keshogunan Tokugawa pada Pertempuran Toba- Fushimi tahun 1868 yang sekaligus menandai akhirnya zaman Edo, shogun
Tokugawa yang memimpin pasukan Keshogunan Tokugawa sempat mundur ke istana
saka sebelum akhirnya melarikan diri ke Edo dengan menggunakan perahu.
Bangunan indah yang terdapat di dalam istana saka yang bernama
Honmaru Goten istana di Benteng Utama dibakar habis pada pada zaman restorasi Meiji. Sisa-sisa istana
saka yang masih ada kemudian dikuasai oleh pemerintah baru Meiji.
3.3 Fungsi Istana saka Pada Jaman Meiji