Fungsi Istana saka Pada Jaman Azuchi Momoyama

BAB III PERUBAHAN FUNGSI ISTANA SAKA

3.1 Fungsi Istana saka Pada Jaman Azuchi Momoyama

Zaman Azuchi-Momoyama 安 土 桃 山 時 azuchi momoyama jidai sekitar tahun 1573 sampai 1603 adalah salah satu pembagian periode dalam sejarah Jepang yang dimulai sejak Oda Nobunaga dan Toyotomi Hideyoshi menjadi penguasa Jepang dan berakhir ketika Tokugawa Ieyasu berhasil mengalahkan pasukan pendukung Toyotomi Hideyori dalam Pertempuran Sekigahara tahun 1600. Zaman ini disebut juga zaman Shokuh 豊 時 shokuh jidai yang penamaannya diambil dari aksara kanji nama keluarga Oda Nobunaga untuk Shoku dan aksara kanji nama keluarga Toyotomi Hideyoshi 豊 untuk H . Oda Nobunaga tinggal di istana Azuchi sekarang Prefektur Shiga sedangkan Toyotomi Hideyoshi tinggal di istana Fushimi Kyoto yang disebut juga sebagai istana Momoyama sehingga zaman ini disebut zaman Azuchi-Momoyama. Pusat pemerintahan Toyotomi Hideyoshi berada di istana saka sehingga ada pendapat yang mengatakan zaman kekuasaan Hideyoshi sebenarnya harus disebut sebagai zaman saka 大 坂 時 saka jidai. Pendapat lain mengatakan zaman Azuchi-Momoyama tidak pernah ada pembagian periode dalam sejarah Jepang, zaman Muromachi diikuti zaman Sengoku dan dilanjutkan dengan zaman Edo. Pembangunan istana saka dizaman Azuchi Momoyama memakan waktu 15 tahun, dimulai tahun 1583 dan selesai tahun 1598. Pembangunannya dimulai Universitas Sumatera Utara oleh Toyotomi Hideyoshi sewaktu Hideyoshi masih merupakan bawahan Oda Nobunaga. Pada saat itu, istana saka jauh lebih luas dibandingkan dengan istana saka yang ada sekarang. Toyotomi Hideyoshi berkuasa setelah Oda Nobunaga tutup usia dan menjadikan istana saka sebagai pusat pemerintahan. Toyotomi Hideyoshi tidak tinggal di istana saka, melainkan di tempat-tempat kediamannya yang ada di Kyoto: Jurakudai yang juga disebut Jurakutei dan istana Fushimi. Menurut catatan oleh daimyo yang bernama Otomo Sorin 1530-1587, istana saka merupakan bangunan istana yang paling megah tiada banding pada zaman itu, menara utamanya terdiri dari 5 tingkat yang atapnya dilapisi dengan emas. Sebelum Toyotomi Hideyoshi meninggal, pembangunan istana saka diteruskan dengan pengembangan wilayah Ninomaru, Sannomaru, Sogamae pertahanan paling luar istana saka yang berupa bangunan tembok dari tanah yang dikeraskan, dan penggalian 3 lapis parit sebagai pertahanan istana. Setelah Toyotomi Hideyoshi meninggal karena usia lanjut pada tahun 1599, Hideyoshi digantikan oleh puteranya yang bernama Toyotomi Hideyori yang pindah dari istana Fushimi ke istana saka yang baru saja selesai. Pada saat itu Tokugawa Ieyasu mendirikan pemerintahan yang disebut Keshogunan Togukawa yang bertentangan dengan Toyotomi Hideyori yang memerintah provinsi Setsu. Dalam Pertempuran Musim Dingin sakatahun 1614, Tokugawa Ieyasu memimpin serangan besar-besaran menyerbu Toyotomi Hideyori yang hanya mampu bertahan di dalam istana saka. Dalam perjanjian perdamaian dengan Tokugawa Ieyasu, Toyotomi Hideyori yang kalah perang, setuju untuk menghancurkan Sannomaru, Sogamae Universitas Sumatera Utara dan parit lapis ketiga yang melindungi istana saka. Berdasarkan perjanjian ini, pertahanan istana berupa parit luar sotobori yang ada di daerah Ninomaru juga harus diuruk sehingga istana saka tidak dapat lagi digunakan untuk perang, sehingga yang tersisa hanyalah parit dalam uchibori dan benteng utama Honmaru saja. Toyotomi Hideyori kemudian berusaha kembali membangun pertahanan militer di istana saka yang dianggap Tokugawa Ieyasu melanggar perjanjian damai yang telah disetujui. Pada tahun berikutnya, Tokugawa Ieyasu mengirim pasukan besar-besaran untuk menghancurkan Toyotomi Hideyori dalam Pertempuran Musim Panas Osaka tahun 1615. Pada saat peristiwa ini terjadi, Toyotomi Hideyori telah berusia 22 tahun namun belum cukup dewasa dalam mengatasi situasi yang pada saat itu kacau balau, tidak seperti ayahnya pada waktu seusianya. Peristiwa istana saka terjadi sebanyak dua kali. Yaitu pada waktu musim dingin tahun 1614 dan musim panas tahun 1615. Tokugawa Ieyasu perlahan-lahan meruntuhkan pertahanan keluarga Toyotomi Hideyoshi. Peristiwa pertama terjadi pada waktu musim dingin, maka kebanyakan orang menyebut peristiwa ini dengan saka Fuyu no Jin. Pada penyerangan pertamanya Tokugawa Ieyasu tidak dapat melewati gerbang dan masuk benteng saka sendiri, maka Tokugawa menurunkan tentara dengan jumlah yang sangat banyak. Begitu dominannya kekuatan Tokugawa dalam peristiwa ini sehingga berhasil menghancurkan bagian dalam benteng setelah terlebih dahulu bagian luar dari benteng tersebut. Pada tahun 1615, peristiwa memperebutkan istana saka kembali terjadi. Kali ini terjadi di waktu musim panas. Peristiwa ini disebut saka Natsu no Jin. Universitas Sumatera Utara Pihak Toyotomi menurunkan pasukannya sebanyak lima puluh lima ribu orang, sedangkan pihak Tokugawa menurunkan pasukan sebanyak dua ratus ribu orang. Keadaan dan keberadaan keluarga Toyotomi Hideyoshi semakin tidak berdaya. Peristiwa penyerangan ke dua kali inilah, istana saka terbakar dan rata dengan tanah.

3.2 Fungsi Istana sakaPada Jaman Edo