2.2.2 Perangkat Keras Augmented Reality
Teknik perangkat keras pada teknologi Augmented Reality AR secara garis besar dibagi menjadi tiga bagian :
1. Perangkat Penangkapan Video merupakan piranti masukan yang menangkap
video dari lingkungan nyata untuk diolah oleh prosesor. Contoh dari perangkat penangkapan video diantaranya: kamera perekam dan web cam.
2. Prosesor merupakan piranti yang mengolah hasil penangkapan dari perangkat
penangkapan video dengan bantuan suatu perangkat lunak AR. Pada awalnya, prosesor akan melacak dan mengidentifikasi pola dari suatu atribut fisik yang
ditangkap video, lalu prosesor akan menambahkan objek virtual sesuai dengan pola yang dikenali dan kemudian meletakkannya di atas titik koordinat virtual
dari atribut fisik yang ditangkap video. 3.
Perangkat Display merupakan piranti keluaran yang menampilkan objek virtual hasil dari pengolahan prosesor. Contoh dari perangkat tampilan diantaranya:
monitor komputer, LCD, TV dan Proyektor.
2.3 3D Modelling
3D modeling dari suatu objek dapat dilihat sebagai proses lengkap yang dimulai dari mendapatkan data dan berahir dengan sebuah model 3D yang interaktif dalam sebuah
computer. Kadang pemodelan 3D hanya diartikan sebagai proses konversi sebuah ukuran yang terbayang-bayang menjadi jarring jarring yang berbentuk segitiga mesh
atau permukaan yang memiliki texture, walaupun hal tersebut harus menggambarkan proses yang kompleks dari rekontruksi dari sebuah objek.
Pemodelan 3D dibutuhkan di banyak bidang seperti inspections, navigation, object identifikcation, visualization, and animation. Membuat sebuah model 3D yang
lengkap, detail, akurat dan realistis dari sebuah gambar masih merupakan hal yang sulit, terutama untuk model yang besar dan kompleks. Secara umum pemodelan 3D
terdiri dari beberapa proses antara lain, desain, pengukuran secara 3D, kerangka dan pemodelan, pemberian texture dan visualisasi Remondino et all,2006.
Secara umum, ada 4 metode dalam proses pemodelan, yaitu Image-Based Rendering IBR, image-based modelling IBM, range-based modelling RBM dan
kombinasi antara IBM dan RBM Kadobayashi, 2004. Tetapi dalam penelitian ini,
Universitas Sumatera Utara
metode yang digunakan adalah IBM karena sesuai dengan kebutuhan dan output yang diinginkan.
2.2.1 Image-based Rendering IBR
Sebenarnya metode ini tidak termasuk bagian pemodelan 3D geometris, tetapi untuk objek tertentu, kamera dan kondisi khusus dapat menjadi teknik bagus untuk
menghasilkan tampilan virtual Shum dan Kang, 2000. Output dari Image-based Rendering IBR adalah berupa gambar panorama yang menampilkan lingkungan
memutar 360
°
dikarenakan IBM membuat tampilannya dari lingkungan 3D langsung dari gambar aslinya.
2.2.2 Image-based Modelling IBM
Pada metode ini bahan dasar dalam proses pemodelah adalah foto-foto objek dari hasil penelitian . hasil dari metode ini berupa model 3D awal yang sangat sederhana
berdasarkan foto-foto yang telah di ambil. Image-based modeling IBM adalah metode untuk menghasilkan objek tiga
dimense 3D dengan mengunakan set image suatu lokasi berbentuk dua dimensi 2D. Objek 3D tersebut dihasilkan dengan analisis bentuk geometri set image 2D.
2.2.3 Range-based Modelling RBM
Metode ini telah menggunakan sensor aktif X-Ray, SAR, photogrammetry dan laser scanner yang secara langsung akan menagkap informasi geometris dari sebuah objek,
sehingga menghasilkan hasil yang akurat dan detail dari kebanyakan objek. Tetapi, sensor tersebut bergantung kepada pencahayaan buatan atau proyeksi pola.
2.2.4 Kombinasi IBM dan RBM
Pada banyak aplikasi, tidak ada metode tunggal yang dapat memenuhi semua kebutuhan dari sebuah proyek. Penelitian yang berbeda telah dilakukan untuk
melakukan integrasi pada sensor yang ada. Photogrammetry dan pemindaian laser telah dikombinasikan untuk objek arsitektur yang besar dan kompleks, dimana tidak
ada teknik secara tunggal dapat berjalan secara cepat dan efisien untuk menghasilkan model yang lengkap dan detail. Biasanya bangun dasar seperti permukaan planar
Universitas Sumatera Utara
menggunakan image-based modelling, sedangkan untuk objek dengan detail yang cukup tinggi seperti permukaan terrain menggunakan teknik range-based modelling.
2.4 3D Modelling Software