Kemampuan X Bentuk dan Syarat tumbuh dan berkembangnya partisipasi

lxvi

1. Kemampuan X

1 .1 Kemampuan adalah kesiapan kekuatan seseorang untuk melakukan sesuatu yang dituangkan melalui tindakan. Diukur dengan kegiatan yang diberikan responden dalam kegiatan simpan pinjam khusus untuk perempuan dengan kriteria bukan sangat miskin, memiliki tanggung jawab, memiliki hubungan sosial, dan mampu mengelola. Berdasarkan Tabel 9 Sebaran Karateristik menunjukan bahwa responden sebagian besar memiliki kemampuan ekonomi yang telah memenuhi persyaratan yang telah di tetapkan oleh pemerintah, sebanyak 75 persen atau 30 orang termasuk dalam kategori tinggi, artinya responden memenuhi empat kriteria yang telah ditetapkan, salah satu contoh kriteria adalah memiliki usaha untuk berdagang. Dengan median adalah empat menggambarkan sesuai dengan keadaan saat penelitaian dimana responden memiliki usaha yang merupakan salah satu kriteria kemampuan ekonomi, sedangkan responden lain dilihat dari syarat-syarat yang lainnya yang telah ada dalam kriteria kemampuan ekonomi. Kriteria selanjutnya adalah memiliki tanggung jawab artinya responden dapat membagi waktunya untuk keluarga, usaha dan juga organisasi dikelompok sehingga kegiatannya dapat berjalan. Memiliki hubungan sosial disini diartikan responden mampu bekerja sama dengan baik dengan anggota kelompok, pengurus, dan ketua kelompok yang menghasilkan harmonisasi yang baik. Berdasarkan Tabel 9 dapat kita lihat sebanyak 65 persen responden atau 26 orang responden masuk kategori cukup tinggi. Nilai median adalah tiga dapat diartikan bahwa responden rata-rata menjawab dapat menaati peraturan kelompok, memiliki komitmen yang didasari oleh komitmen pribadi seperti menyekolahkan anak, menambah modal, menambah jumlah dan dagangan serta tabungan. Sementara untuk pengelolaan aset tiap responden memiliki cara tersendiri seperti menyisihkan uang dalam celengan kayu, di bawah kasur, dan lain sebagainya. Dengan begitu responden dapat mempersiapkan cadangan lxvii modal apabila terjadi kerugian atau digunakan untuk kepentingan sementara yang sifatnya sosial sebagai contoh menyumbang untuk hajatan. Mampu mengelola diartikan responden telah mampu mengatur keuangan dalam keluarga dan juga keuangan dalam usaha yang menjadi tulang punggung pendapatan. Berdasarkan Tabel 9 dapat kita lihat sebanyak 75 persen atau 30 orang digolongkan ke dalam responden cukup tinggi. Nilai Median adalah tiga dapat diartikan pula responden mengerti hak dan kewajiban yang harus dijalankan dalam melakukan kegiatan simpan pinjam ini. Untuk itu, ketika responden mendapatkan uang bantuan maka cara yang digunakan responden adalah menggunakannya untuk berdagang dengan sebagian uang disimpan untuk cadangan. Pola seperti ini terlihat bahwa responden mencoba untuk menyimpan ke dalam pos-pos keuangan. Adakalanya diantara responden saling mengingatkan satu sama lain terkait dengan tanggal pembayaran dan pelunasan simpanan.Peran ketua sangat penting dan sangat bereperan aktif dalam mengarahkan anggota untuk dapat mengatur keuangan kelompok. Hasil dari Tabel 9 untuk indikator mampu bekerja sama menyatakan 80 persen responden atau sebanyak 32 orang dikategorikan cukup tinggi. Nilai median adalah tiga yang artinya responden dalam kelompok ini memenuhi tiga kriteria yang ditetapkan. Ketiga kriteria yang paling banyak dijawab oleh responden adalah meningkatkan kuantitas kelompok, meningkatkan modal, dan pengelolaan keuangan. Untuk meningkatkan kuantitas kelompok disini bahwa setiap kelompok maksimal memiliki 10 orang dan minimal lima orang, dengan kriteria yang telah ditetapkan maka setiap kelompok dapat berkembang sebagai ilustrasi kelompok A di tahun pertama berjumlah lima orang kemudian di tahun kedua bertambah atas permintaan anggotanya menjadi delapan orang kemudian di tahun berikutnya dipecah menjadi dua kelompok yang masing-masing membetuk kelompok disesuaikan dengan keadaan. Dengan sistem ini maka dimungkinkan pemerataan dalam mengakses simpan pinjam di setiap desa. lxviii

2. Kemauan X

Dokumen yang terkait

Efektivitas Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Tigalingga Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi

8 81 118

Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Pada Koperasi Menurut PP No.9 Tahun 1995 (Studi Pada Koperasi Pegawai Negeri Guru SD Kec, Binjai Barat Di Kota Binjai)

0 30 154

Disfungsi Pelaksanaan Simpan Pinjam Bagi Perempuan (SPP) Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-Mpd) di Desa Batu Anam, Kecamatan Rahuning, Kabupaten Asahan

1 44 87

Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Di Desa Longkotan Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi

2 64 128

JENIS KEGIATAN SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) DALAM MENINGKATKAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KEMLOKO KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN

0 6 208

Partisipasi perempuan dalam kegiatan simpan pinjam kelompok perempuan (SPP) (kasus PNPM Mandiri perdesaan di salah satu desa di kabupaten Banyumas)

0 5 181

Kinerja Dan Dampak Program Simpan Pinjam Khusus Perempuan Di Desa Wargajaya Kecamatan Cigudeg Kabupaten

0 15 106

Peran Pendamping Dan Partisipasi Peserta Dalam Program Simpan Pinjam Khusus Perempuan

0 8 117

Kegiatan Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPP) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Di Kecamatan Padang Gelugur Kabupaten Pasaman.

0 0 6

EFEKTIVITAS PENGAWASAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI DALAM KEGIATAN SIMPAN PINJAM KHUSUS PEREMPUAN (SPP) DI DESA SELARAJA KECAMATAN WARUNGGUNUNG - FISIP Untirta Repository

0 2 178