Aspek Pengukuran Metode Analisa Data

8. Kebiasaan Merokok adalah kebiasaan responden merokok di ruang kerja secara kontinyu setiap hari, minimal 1 batanghari dan sudah melakukannya saat penelitian berlangsung. 9. Lama Bekerja adalah panjangnya waktu terhitung mulai pertama kali responden masuk kerja hingga saat penelitian berlangsung.

3.6. Aspek Pengukuran

1. Sick Building Syndrome SBS Gejala-gejala yang dialami dan dirasakan oleh 30 dari total responden penelitian. Gejala yang dialami oleh responden sebanyak 4 gejala atau lebih, minimal 2 kali dalam seminggu dan sekurangnya satu gejala dialami dan hanya timbul selama jam kerja berlangsung dan pada ruang kerja EPA 1991, WHO 1984. Maka [ 0 ] Kriteria gejala fisik SBS tidak ditemukan [ 1 ] Kriteria gejala fisik SBS ditemukan 2. Suhu Ruangan Temperatur di ruang kerja yang diukur langsung. Memenuhi syarat jika suhu 18°C - 28°C. 3. Kelembaban Udara Kandungan uap air di udara dalam ruang kerja dan diukur langsung. Memenuhi syarat jika kelembaban 40 - 60. Universitas Sumatera Utara 4. Pencahayaan Intensitas penerangan di dalam ruang kerja yang diukur langsung. Standar pencahayaan di ruangan lingkungan kerja menurut KepMenKes No. 1405 tahun 2002 yaitu minimal 100 lux. 5. Jumlah Koloni Angka Kuman Sejumlah koloni jasad renik kuman yang ditemukan di dalam udara ruang kerja sebagai indikator dalam ruangan. Menurut KepMenKes no. 1405 tahun 2002 kualitas udara dalam ruang dikatakan baik apabila angka kuman dalam ruang kurang dari 700 kolonim 3 udara dan bebas kuman patogen.

3.7. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan prossedur yang terarah mulai dari pengukuran suhu ruangan, kelembaban udara, kecepatan aliran udara, dan pencahayaan serta pengukuran jumlah koloni mikroorganisme dalam ruangan, seperti diuraikan berikut ini :

3.7.1. Prosedur Pengukuran Suhu dan Kelembaban

a. Alat : Thermohygrometer b. Bahan Objek : Pada ruangan kerja sebanyak 1 titik yaitu bagian tengah ruangan c. Prosedur Kerja : Universitas Sumatera Utara 1. Siapkan alat Thermohygrometer 2. Tekan tombol ON 3. Untuk mengetahui suhu udara tekan tombol °C 4. Catat angka yang muncul 5. Untuk mengetahui kelembaban udara tekan tombol RH 6. Catat angka yang muncul 7. Setelah selesai tekan tombol OFF d. Waktu : Jam 10.00 WIB

3.7.2. Prosedur Pengukuran Pencahayaan

a. Alat : Lux meter b. Bahan Objek : Pada ruangan kerja sebanyak 1 titik yaitu bagian tengah ruangan c. Prosedur Kerja : 1. Siapkan alat Lux meter 2. Atur jarak pengkuruan dengan alat ± 1 meter 3. Tinggi alat dengan permukaan lantai ± 1 meter 4. Hidupkan alat Lux meter dengan menekan tombol ON 5. Angka akan menunjukkan 000 sebelum sensor cahaya dibuka bukan sensor cahaya 6. Perhatikan angka yang muncul pada layar Lux meter 7. Angka yang berhenti paling lama menunjukkan besarnya Intensitas cahaya yang diukur 8. Setelah selesai tekan tombol OFF Universitas Sumatera Utara d. Waktu : Jam 10.00 WIB

3.7.3. Prosedur Pengukuran Jumlah Angka Kuman Udara Ruangan

a. Alat : Cawan Petri dan Colony Counter b. Objek : Pada ruangan kerja sebanyak 1 titik yaitu bagian tengah ruangan c. Bahan : 1. Media Nutrient Agar NA 2. Colony Counter 3. Incubator d. Prosedur Kerja : 1. Bersihkan ruangan dan dalam keadaan seperti biasanya 2. Siapkan Cawan Petri yang sudah dilengkapi dengan Media Nutrient Agar NA 3. Letakkan Cawan Petri yang ada pada titik sampel yang telah ditentukan 4. Kemudian tunggu selama ± 15 menit agar udara dalam ruangan menyatu dengan Media NA tersebut. 5. Lalu Media NA ditutup dan disimpan agar dapat dihitung pertumbuhan bakteri 6. Media NA akan diinkubasi pada suhu 35°C selama 24 jam pada lab analisis 7. Hitung pertumbuhan bakteri dalam media plate pada coloni counter Universitas Sumatera Utara 8. Catat hasil perhitungan pada lembar rekaman pengecekan e. Waktu : Jam 10.00 WIB

3.8. Metode Analisa Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian terhadap karakteristik karyawan yang berada di dalam ruangan yang menggunakan AC meliputi : jenis kelamin, umur, lama bekerja dalam ruang, dan perilaku merokok serta hasil observasi pada kualitas udara di dalam ruangan diolah secara manual dan disajikan dalam bentuk distribusi kemudian dijelaskan secara deskriptif tentang karakteristik karyawan yang bekerja di dalam ruanagn ber-AC dan tentang hasil observasi kualitas udara dalam ruangan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Gedung Kantor Walikota Medan yang beralamat dijalan Kapten Maulana Lubis No 2 Medan di Kecamatan Medan Petisah. Adapun batas-batas wilayah untuk Gedung Kantor Walikota Medan, yaitu : - Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Tembakau Deli - Sebelah Selatan berbatasan dengan Gedung DPRD Kota Medan - Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Deli - Sebalah Barat berbatasan dengan Palladium Mall Medan Gedung Kantor Walikota ini merupakan gedung lama di Kota Medan. Gedung ini terdiri dari 2 lantai dengan berbagai Bagian sesuai tugas dan peruntukkannya. Badan Pengelola Keuangan merupakan salah satu Bagian yang bekerja dalam Pemerintahan Kota Medan yang berada di lantai 2 pada gedung tersebut. Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan ini memiliki 1 Kepala Bagian dengan jumlah pegawai sebanyak 104 orang yang bekerja masing- masing pada 4 Bidang tertentu. Adapun 4 Bidang tersebut yaitu : - Bidang Sekretariat dengan jumlah pegawai sebanyak 24 orang, pada ruangan ini menggunakan sistem pendingin ruangan AC lokal. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Jumlah Koloni Bakteri Patogen Udara Dalam Ruang dan Faktor Demografi terhadap Kejadian Gejala Fisik Sick Building Syndrome (SBS) pada Responden Penelitian di Gedung X Tahun 2013

1 18 175

Analisis Determinan Keluhan Sick Building Syndrome (SBS) Pada Pekerja Gedung PT Pelita Air Service Tahun 2016

14 66 165

Hubungan antara Kualitas Fisik dan Mikrobiologi Udara dengan Keluhan Sick Building Syndrome pada Unit Cutting dan Sewing PT. Sai Apparel Industries Semarang Tahun 2016 - UDiNus Repository

1 5 15

Analisa Kualitas Fisik Dan Mikrobiologi Udara Ruangan Ber-AC Dan Keluhan Sick Building Syndrome Pada Pegawai Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan Di Gedung Walikota Medan Tahun 2015

0 0 2

Analisa Kualitas Fisik Dan Mikrobiologi Udara Ruangan Ber-AC Dan Keluhan Sick Building Syndrome Pada Pegawai Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan Di Gedung Walikota Medan Tahun 2015

0 0 7

Analisa Kualitas Fisik Dan Mikrobiologi Udara Ruangan Ber-AC Dan Keluhan Sick Building Syndrome Pada Pegawai Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan Di Gedung Walikota Medan Tahun 2015

0 0 43

Analisa Kualitas Fisik Dan Mikrobiologi Udara Ruangan Ber-AC Dan Keluhan Sick Building Syndrome Pada Pegawai Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan Di Gedung Walikota Medan Tahun 2015

0 0 4

Analisa Kualitas Fisik Dan Mikrobiologi Udara Ruangan Ber-AC Dan Keluhan Sick Building Syndrome Pada Pegawai Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan Di Gedung Walikota Medan Tahun 2015

0 0 41

ANALISA KUALITAS FISIK DAN MIKROBIOLOGI UDARA RUANGAN BER-AC DAN KELUHAN SICK BUILDING SYNDROME PADA PEGAWAI BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH KOTA MEDAN DI GEDUNG WALIKOTA MEDAN TAHUN 2015

0 0 12

PENGARUH KUALITAS UDARA RUANGAN BER – AC DI RSUD SIDOARJO TERHADAP GANGGUAN KESEHATAN SICK BUILDING SYNDROME Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 196