Penyebab Sick Building Syndrome

7. Gangguan lain-lain, seperti gangguan perilaku, gangguan saluran kencing, dll. SBS merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh buruknya kualitas udara dalam ruangan, yang terjadi minimal satu gejala dirasakan oleh 30 responden di dalam gedung WHO, 2005. Gejala-gejala tersebut sesuai kriteria WHO terdiri dari : a. Iritasi mata, flu tenggorokan. b. Kekeringan membran mukosabibir. c. Kulit kering, merah dan gatal-gatal. d. Sakit kepala dan mental fatigue Seseorang dikatakan terkena gejala SBS apabila dari sekumpulan gejala seperti lesu, hidung tersumbat, kerongkongan kering, sakit kepala, kulit gatal- gatal, mata pedih, mata kering, mata tegang, pilek, pegal-pegal, sakit leherpunggung dalam waktu bersamaan. Seseorang disebut terkena SBS apabila terdapat lebih dari 20-50 responden mempunyai keluhan tersebut diatas. Akan tetapi apabila hanya 2-3 orang, maka kejadian tersebut hanya diindikasikan flu biasa Aditama, 2002.

2.6.3. Penyebab Sick Building Syndrome

Penyebab dari gejala SBS menurut Soemirat, 2004, tidak jelas dan dapat bermacam-macam penyebabnya, tetapi yang jelas fenomena ini berkaitan dengan kondisi gedung serta kualitas udara yang tidak memnuhi syarat. Berdasarkan evaluasi penyebab SBS oleh NIOSH terhadap gedung perkantoran, sekolah, universitas, dan gedung pelayanan kesehatan selama tahun Universitas Sumatera Utara 1978-1989 telah ditemukan faktor kondisi gedung yang diduga menyebabkan SBS. Faktor ventilasi gedung yang tidak adekuat menjadi penyebab utama 50, kontaminasi dalam ruang 20, kontaminasi udara luar 10, sedangkan kontaminasi mikrobiologi dan material bangunan masing-masing tidak lebih dari 5. Beberapa faktor yang berkaitan dengan kualitas udara dalam ruangan yang perlu diperhatikan dalam hubungannya dengan kejadian Sick Building Syndrome menurut Kusnoputranto 2002 : a. Kondisi Lingkungan dalam ruangan Kondisi lingkungan yang sangat penting untuk diperhatikan adalah suhu ruangan, kelembaban, dan aliran udara. Ketiga hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan absorbsi polutan kimia dalam ruangan, peningkatan pertumbuhan mikroorganisme udara, dan timbulnya bau yang tidak sedap. b. Konstruksi gedung dan furniture Konstruksi bangunan dan furniture dapat melepaskan gas-gas polutan dalam ruangan, misalnya formaldehide, serat asbes, cat, polutan dari karpet, fiberglass. c. Proses dan alat-alat dalam gedung Banyak polutan dilepaskan oleh alat-alat dan proses dalam gedung, misalnya ozon dari mesin fotokopi dan asap rokok. d. Ventilasi Universitas Sumatera Utara Ventilasi udara merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. Ventilasi udara yang buruk dapat menyebabkan kurangnya udara segar yang masuk dan buruknya distribusi udara yang ada. e. Status kesehatan pekerja Status kesehatan pekerja antara lain adalah alergiasma yang diderita pekerja yang bersangkutan, perilaku merokok, pengguna alkohol, dan sebagainya. f. Faktor psikososial Faktor psikososialstress juga ikut mempengaruhi terjadinya Sick Building Syndrome pada seorang pekerja. Untuk dapat mengetahui penyebab sindrom ini maka perlu dilakukan penelitian terhadap situasi lingkungan udara di dalam suatu gedung. The National Institute for Occupational Safety and Health NIOSH, suatu badan untuk kesehatan dan keselamatan kerja di Amerika Serikat telah memeriksa 466 gedung di negara itu. Pemeriksaan ini dilakukan berdasarkan permintaan dari pemilikpengguna gedung-gedung itu untuk menilai apakah gedung tempat mereka bekerja masih dalam keadaan sehat atau tidak. Hasil pemeriksaan NIOSH di atas menunjukan enam sumber utama pencemaran udara di dalam suatu gedung sebagaimana tampak pada tabel 1.1. Maka yang dimaksud dengan pencemaran oleh alat-alat di dalam gedung adalah pencemaran akibat mesin fotokopi, asap rokok, pestisida, bahan-bahan pembersih ruangan dan lain-lain. Sementara itu yang dimaksud dengan pencemaran dari luar gedung meliputi masuknya gas buang kendaraan bermotor Universitas Sumatera Utara yang lalu lalang, gas dari cerobong asap atau dapur yang terletak di dekat gedung, yang kesemuanya dapat terjadi akibat penempatan lokasi lubang pemasukan udara yang tidak tepat. Pencemaran akibat bahan bangunan meliputi antara laian formaldehide, lem, asbes, fiberglass dan bahan-bahan lain yang merupakan komponen bangunan pembentuk gedung tersebut. Di pihak lain, pencemaran akibat mikroba dapat berupa bakteri, jamur, protozoa dan produk mikroba lainnya yang dapat ditemukan di saluran udara dan alat pendingin AC beserta seluruh sistemnya. Akhirnya, gangguan ventilasi udara berupa kurangnya udara segar yang masuk, buruknya distribusi dan kurangnya perawatan sistem ventilasi udara ternyata punya peranan besar dalam menentukan sehat tidaknya lingkungan udara di dalam suatu gedung. Tabel 1.1 Sumber Pencemaran Udara Dalam Ruang Sumber Persentase Pencemaran dari alat-alat di dalam gedung 17 Pencemaran dari luar gedung 11 Pencemaran akibat bahan bangunan 3 Pencemaran mikroba 5 Gangguan ventilasi 52 Tidak diketahui 12 Sumber : Laporan NIOSH, 1984

2.6.4. Pencegahan Sick Building Syndrome

Dokumen yang terkait

Hubungan Jumlah Koloni Bakteri Patogen Udara Dalam Ruang dan Faktor Demografi terhadap Kejadian Gejala Fisik Sick Building Syndrome (SBS) pada Responden Penelitian di Gedung X Tahun 2013

1 18 175

Analisis Determinan Keluhan Sick Building Syndrome (SBS) Pada Pekerja Gedung PT Pelita Air Service Tahun 2016

14 66 165

Hubungan antara Kualitas Fisik dan Mikrobiologi Udara dengan Keluhan Sick Building Syndrome pada Unit Cutting dan Sewing PT. Sai Apparel Industries Semarang Tahun 2016 - UDiNus Repository

1 5 15

Analisa Kualitas Fisik Dan Mikrobiologi Udara Ruangan Ber-AC Dan Keluhan Sick Building Syndrome Pada Pegawai Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan Di Gedung Walikota Medan Tahun 2015

0 0 2

Analisa Kualitas Fisik Dan Mikrobiologi Udara Ruangan Ber-AC Dan Keluhan Sick Building Syndrome Pada Pegawai Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan Di Gedung Walikota Medan Tahun 2015

0 0 7

Analisa Kualitas Fisik Dan Mikrobiologi Udara Ruangan Ber-AC Dan Keluhan Sick Building Syndrome Pada Pegawai Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan Di Gedung Walikota Medan Tahun 2015

0 0 43

Analisa Kualitas Fisik Dan Mikrobiologi Udara Ruangan Ber-AC Dan Keluhan Sick Building Syndrome Pada Pegawai Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan Di Gedung Walikota Medan Tahun 2015

0 0 4

Analisa Kualitas Fisik Dan Mikrobiologi Udara Ruangan Ber-AC Dan Keluhan Sick Building Syndrome Pada Pegawai Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan Di Gedung Walikota Medan Tahun 2015

0 0 41

ANALISA KUALITAS FISIK DAN MIKROBIOLOGI UDARA RUANGAN BER-AC DAN KELUHAN SICK BUILDING SYNDROME PADA PEGAWAI BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH KOTA MEDAN DI GEDUNG WALIKOTA MEDAN TAHUN 2015

0 0 12

PENGARUH KUALITAS UDARA RUANGAN BER – AC DI RSUD SIDOARJO TERHADAP GANGGUAN KESEHATAN SICK BUILDING SYNDROME Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 196