Pengaruh beracun CO terhadap tubuh terutama disebabkan oleh reaksi antara CO dengan Hemoglobin Hb di dalam darah. Hb di dalam darah secara
normal berfungsi dalam sistem transport untuk membawa oksigen dari paru-paru. Dengan adanya CO , Hb, dapat membentuk COHb. Jika terjadi demikian maka
kemampuan darah untuk mentransport oksigen menjadi berkurang. Polusi udara oleh CO juga terjadi selama merokok. Konsentrasi CO yang tinggi di dalam asap
rokok yang terhisap tersebut mengakibatkan kadar COHb di dalam darah meningkat Fardiaz, 1992.
Jika CO terhirup dapat mengakibatkan hal-hal sebgai berikut Kusnoputranto, 2002 :
1. Gangguan keseimbangan refleksi, sakit kepala, pusing, koma, kerusakan sel otak dengan keterpajanan CO selama 1 jam atau lebih dengan
konsentrasi 50-100 ppm. 2. Menyebabkan sakit kepala yang cukup berat, pusing, koma, kerusakan sel
otak dengan keterpajanan selama 2 jam dengan konsentrasi CO sebesar 250 ppm.
3. Keterpajanan CO selama 1 jam dengan konsentrasi 750 ppm menyebabkan kehilangan kesadaran, keterpajanan 3-4 jam menyebabkan kematian.
b. NO
X
Gas ini adalah kontributor utama smog dan deposisi asam. Nox bereaksi dengan senyawa organik volatile membentuk ozon dan oksida lainnya. Organ
tubuh yang paling peka terhadap pencemaran gas NOx adalah paru-paru. Paru-
Universitas Sumatera Utara
paru terkontaminasi oleh gas NOx akan membengkak sehingga penderita sulit bernafas dan mengakibatkan kematian. Pengaruhnya terhadap kesehatan yaitu
terganggunya sistem pernafasan,bila kondisinya kronis dapat berpotensi terjadi Bronkhitis serta akan terjadi penimbunan Nitrogen Oksida dan dapat merupakan
sumber Karisogenik Sunu, 2001.
c. SOx
SOx merupakan gas yang tidak berbau bila berada dalam konsentrasi rendah, akan tetapi memberikan bau yang tajam pada konsentrasi pekat. SOx
berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak bumi dan batu bara. SOx merupakan polutan yang berbahaya bagi kesehatan terutama bagi penderita
penyakit kronis sistem pernafasan dan kardiofaskuler Sunu, 2001. d. Volatile Organic Compound VOC
Kehadiran pencemar organik mungkin merupakan konstituen terbesar dari aerosol yang ada di dalam ruang. Dikarenakan jumlah spesies bahan kimia hadir
di udara dalam ruang, dan kesulitan di dalam identifikasi dan kuantifikasi dari kimia organik yang tercampur, maka kontaminasi senyawa organik VOC di
dalam ruangan belum dapat diketahui dengan baik sampai saat ini. Menurut Bortoli dari senyawa-senyawa yang telah dilakukan studi, senyawa paling banyak
teridentifikasi meliputi toluene, xylene, dan apiene Pudjiastuti, 1998. Beberapa senyawa organik volatile yang ditemukan di dalam ruangan
telah menunjukkan adanya hubungan dengan sejumlah gejala penyakit. Beberapa gejala penyakit yang ada di dalam ruang yang banyak dijumpai yaitu sakit kepala,
Universitas Sumatera Utara
iritasi mata dan selaput lendir, iritasi sistem pernafasan, drowsiness mulut kering, fatigue kelelahan, malaise umum.
e. Formaldehide