D. Hambatan dalam Pembayaran Klaim Asuransi Jiwa AIA
Dalam Perjalanan perkembangan asuransi di Indonesia masih tersirat di masyarakat bahwa perusahaan asuransi jiwa yang berbelit-belit meneyelesaikan
kewajiban kepada para tertanggung. Ada perusahaan yang sama sekali tidak mau atau tidak mampu membayar kalim sehingga kejadian-kejadian seperti itu di muat
di media masa kemudian muncul berita yang mendiskredikan perusahaan asuransi secara umum. Alasan mengapa asuransi tidak secara mudah membayar klaim,
tanpa dipenuhi berbagai persyaratan yang sudah ditentukan, adalah demi kepentingan semua pemegang polis. Karena perusahaan asuransi mengelola dana
dari banyak orang tentunya harus bertanggung jawab dalam mengelolah dana dari banyak orang. Perusahaan tidak boleh sembarangan membrikan uang kepada
seorang nasabah yang mengajukan kalim, tanpa lebih dahulu meneyelidikinya. Sebab kalau perusahaan dengan gampang membayar kalim, maka hal itu akan
merugikan bagi nasabah lainnya.
126
Ada 3 penyebab uang klaim tidak dibayar oleh perusahaan asuransi sehingga menjadi hambatan pelaksanaan pembayaran klaim yaitu:
1. Kesalahan dari pihak nasabah
Tidak semua kegagalan pembayaran klaim disebabkan oleh perusahaan asuransi, bias juga dilakukan oleh nasabah yang bias menyebabkan uang asuransi
tidak dibayarkan, antara lain; a.
Ketidak jujuran nasabah Pada saat pengisian surat permohonan asuransi, dalam surat
pengajuan asuransi jiwa SPAJ tersebut terdapat pertanyaan-pertanyaaan
126
Sophal Lumbantoruan, Prosepek Harapan, dan Tantangan Asuransi di Indonesia Pandangan Tokoh-Tokoh asuransi
, Dasamedia Utama, Jakarta, 1994, hal 44.
Universitas Sumatera Utara
yang harus dijawab oleh calon nasabah dan jawaban itulah perusahaan asuransi akan melihat apakah akan memberikan perlindungan asuransi
atau mengeluarkan polis asuransi jiwa kepada nasabah atau tidak. Dan pada saat pengisian surat pengajuan asuransi jiwa nasabah seringkasli
tidak memberikan jawaban yang benar. Dalam asuransi jiwa, pertanyaan data kesehatan menjelaskan secara lengkap sesuai dengan penderita, nama
penyakit, bulantahun menderita. Memberikan data-data yang benar dan jujur.
Misalnya: apakah pernah merokok?,apakah anda pernah menderita atau mendaptkan perawatan untuk penyakit dibwah ini?di jawab ya atau
tidak, kemudian tertanggung memberikan jawaban yang tidak jujur yang kenyataannya tertanggung pernah mengalaminya, maka apabila terjadi
kerugian perusahaan asuransi tidak akan membyar klaim karena tidak adak itikad baik.
b. Adanya pengecualian Perusahaan asuransi dalam membayar uang
pertanggungan. Terkadang perusahaan asuransi tidak akan memeberikan uang
pertanggungan asuransi jika ternyata penyebab kerugian itu terjadi memang dikecualikan, mengenai pengecualian ini umumnya perusahaan
asuransi menetapkan jumlah pengecualian yang bervariasi. Seringkasi pengecualian-pengecualian yang terdapat dalam polis tersebut tidak dibaca
oleh nasabah, sehingga nasabah mersa dirugikan ketika uang pertangguan asuransinya tidak dibayar.
Universitas Sumatera Utara
Misalnya Pengecualian dalam Ketentuan Umum Polis AIA Family First Protection pada Pasal 16: Kecuali ditentukan lain atau ditentukan
tambahan danatau ketentuan khusus dari polis, apabila tertanggung meninggal dalam masa asuransi karena:
127
1 AIDS dan HIV
2 Tindakan kejahtan asuransi yang dilakukan oleh pihak yang memiliki
atau turut memiliki kepentingan dalam perlindungan asuransi ini; 3
Mencoba bunuh diri yang terjadi dalam waktu 2 dua tahun sejak tanggal berlaku polis, atau tindakan lainnya kearah itu; atau
4 Dengan sengaja melakukan atau turut serta dalam sesuatu
perkelahihan, tidak kejahatan atau sesuatu percobaan tindak kejahahtan baik aktif mau pun tidak.
Maka kami tidak akan membayar manfaat meninggal dan hanya berkewajiban membayar manfaat investasi yang ada atas polis ini.
c. Syarat-syarat pengajuan klaim yang kurang lengkap.
Perusahaan asuransi biasanya meminta sejumlah persyaratan saat pengajuan klaim apabila benar terjadi resiko dan persyaratan ini yang
seringkali tidak dipenuhi,kesalahan data atau tidak lengkapinya oleh tertanggung.
128
Persyaratan-persyaratan yang diminta perushaan asuransi aia bila mengajukan klaim, yaitu:
Meninggal karena kecelakaan yaitu: 1
Formulir klaim meninggal dunia. 2
Formulir B - klaim asuransi keterangan kematian diisi oleh Dokter.
127
Pasal 16 Ketentuan Umum Polis AIA Family First Protection hal 12.
128
Wawancara Petro Alexander Simanjuntak dan Brawan Manik pada tanggal 28 Oktober 2015. Medan.
Universitas Sumatera Utara
3 Fotokopi identitas Pemegang Polis.
4 Fotokopi identitas Tertanggung.
5 Fotokopi identitas Ahli Waris.
6 Fotokopi Kartu Keluarga.
7 Polis asli, lampirkan surat keterangan dari kepolisian, bila hilang.
8 Surat keterangan meninggalAkte Kematian asli atau legalisir.
9 Surat izin kuburkremasi asli atau legalisir.
10 Surat Kuasa bermaterai untuk pembayaran Manfaat Asuransi yang
dikuasakan ke satu orang. 11
Berita acarakronologis kejadian dari Ahli Waris. 12
Surat Keterangan Kematian aslilegalisir dari konsulat jenderal RI setempat apabila Tertanggung meninggal diluar negeri.
13 Surat keterangan dari kepolisian aslilegalisir, apabila Tertanggung
meninggal karena kecelakaan.
129
Meninggal dirumah karena tiba-tiba: 1
Polis asli 2
Surat keterangan meninggal dari keluruhan tempat tinggal 3
Surat instansi dinas kesehatan 4
Fotocopy identitas KTP ahli waris dan akta lahir ahli waris 5
Form A B meninggal 6
Form penyataan yang ditunjuk menerima ahli waris sesuai tertera dalam polis dan materai .
130
129
http:www.aia-financial.co.ididcustomer-supportinformationclaim-submission diakseskan pada tanggal 24 September 2015.
130
Wawancara Petro Alexander Simanjuntak Manager agen Pada tanggal 28 Oktober 2015. Medan.
Universitas Sumatera Utara
Meninggal di Rumah Sakit : 1
Polis asli 2
Surat keterangan meninggal dari keluruhan tempat tinggal 3
Surat instansi dinas kesehatan 4
Fotocopy KTP ahli waris dan akta lahir ahli waris 5
Form A B meninggal 6
Form penyataan yang ditunjuk menerima ahli waris sesuai tertera dalam polis dan materai .
7 Surat keterangan rumah sakit.
131
2. Kesalahan dari pihak agen perusahaan asurani
Agen asuransi dapat disebut sebagai ujung tombak pemasaran asuransi. Dalam memutuskan penjualan asuransi kepada calon nasabah atau pelanggan
mereka mewakili perusahaan asuransi. Merekalah yang mengenal, melayani, dan menguasai portopolio nasabah. Lebih-lebih apabila tertanggung meninggal dunia
akibat sesuatu penyakit tertentu, sering terjadi bahwa ahli waris mengalami kesulitan bahkan kadang-kadang tidak mendapatkan uang pertanggungan. Hal
yang sedemikian mungkin terjadi tanpa pemeriksaan dokter, dalam pengisian formulir riwayat kesehatan. Hal ini terjadi karena penjelasan-penjelasan petugas
asuransi pada waktu menarik calon kurang jelas atau mungkin tidak diberitahukan olehnya kepada si calon takud dan tidak jadi menjadi peserta atau nasabah. Tujuan
utama mereka hanya omzet dan komisi tanpa mengingat kepentingan orang lain. Menurut Nerbetus Hardjono apabila diketahui ada petugas yang berbuat demikian
akan segera diambil tindakan sanksi kepada agen asuransi.
132
131
Ibid
132
Prakoso, Djoko dan Murtika, I Ketut, 2004, Op. Cit., hal 303.
Universitas Sumatera Utara
Ada sebagian agen tidak sesuai criteria ditetapkan perusahaan yaitu: a.
Menyalahgunakan premi yang telah dibayarkan oleh pemegang polis tersebut. Akibat perbuatan agen tersebut pemegang polis dirugikan karena
pembayaran yang dilakukan tidak masuk ke kas perusahaan. Artinya premi yang tidak disetor oleh agen tersebut dianggap bahwa pemegang polis
tidak melakukan pembayaran premi, sehingga status polisnya menjadi tidak berlaku lapse karena telah melewati waktu jatuh tempo
pembayarannya. b.
Tidak bertanggung jawab memberikan informasi dan saran mengenai manfaat produk-produk asuransi sesuai kebutuhan nasabah.
c. Tidak bertanggung jawab membrikan data-datadan informasi palsu
tentang nasabah kepada perusahaan asuransi sehingga merugikan nasabah. 3.
Perusahaan asuransi yang tidak jujur. Hal yang paling sering terjadi di masyarakat bahwa pelaksanaan
pembayaran klaim oleh perusahaan kepada tertanggung karena perusahaan asuransi kekurangan modal, perusahaan tidak jelas dipalitkan. Seharusnya
perusahaan asuransi jiwa perlu mememberikan penerangan-penerangan dan penjelasan-penjelasan yang sejujur-jujurnya kepada calon peserta secara intesif
dan terarah tentang maksud dan tujuan serta kegunaan dari asuransi jiwa.
133
133
Prakoso, Djoko dan Murtika, I Ketut, 2004, Op. Cit, hal 304
Universitas Sumatera Utara
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan