2.1.2 Batasan Usia Masa Remaja
Masa pubertas berada dalam usia antara 15 – 18 tahun, dan masa adolescence masa remaja dalam usia antara 15 - 21 tahun, namun demikian ada petunjuk bahwa
usia antara 15 – 21 tahun disebut pula sebagai masa pubertas. Hal ini berarti bahwa menurutnya, rentang usia 15 – 21 tahun adalah usia remaja Al-Mighwar, 2011.
Dariyo 2004 menyebutkan bahwa penggolongan remaja menurut Thornburg terbagi menjadi 3 tahap, yaitu : remaja awal usia 13-14 tahun, remaja tengah usia 15-17
tahun, dan remaja akhir usia 18-21tahun. Masa remaja awal, umumnya individu telah memasuki pendidikan di bangku sekolah menengah tingkat pertama
SLTP,sedangkan masa remaja tengah, individu sudah duduk di sekolah menengah atas SMU. Kemudian, mereka yang tergolong remaja akhir, umumnya sudah
memasuki dunia perguruan tinggi atau lulus SMU dan mungkin saja sudah bekerja. Masa remaja seringkali dikenal dengan masa mencari jati diri. Masa mecari
jati diri ini terjadi karena masa remaja merupakan peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa. Ditinjau dari segi fisiknya, mereka
sudah bukan anak-anak lagi melainkan sudah seperti orang dewasa, tetapi jika mereka diperlakukan sebagai orang dewasa, ternyata belum dapat menunjukkan
sikap dewasa, ini ditunjukkan oleh sejumlah sikap yang sering ditunjukkan oleh remaja. Sifat remaja yang pada umumnya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
sehingga seringkali ingin mencoba-coba, menghayal dan merasa gelisah, serta berani melakukan pertentangan jika dirinya disepelekan atau tidak dianggap. Untuk itu,
mereka sangat memerlukan keteladanan konsistensi, serta komunikasi yang tulus dan empatik dari orang dewasa.
Remaja sering kali melakukan perbuatan-perbuatan menurut normanya sendiri karena terlalu banyak menyaksikan ketidakkonsistenan di masyarakat yang
Universitas Sumatera Utara
dilakukan oleh orang dewasaorang tua; antara apa-apa yang sering dikatakan dalam berbagai forum dengan kenyataan nyata di lapangan. Kata-kata moral ini
didengungkan dimana-mana, tetapi kemaksiatan juga disaksikan dimana-mana oleh ramaja. Proses perkembangan yang dialami remaja akan menimbulkan permasalahan
bagi mereka sendiri dan mereka yang berada dekat dengan lingkungan hidupnya Al Gifari,2002.
Sejak di dalam kandungan hingga lahir, seorang individu tumbuh menjadi anak, remaja, atau dewasa. Hal ini berarti terjadi proses perubahan pada diri setiap
individu. Aspek-aspek perubahan yang dialami oleh setiap individu meliputi fisik, kognitif maupun psikososialnyaDariyo, 2004. Lebih lanjut Dariyo 2004 dalam
bukunya menyebutkan bahwa menurut pandangan Gunarsa dan Gunarsa bahwa secara umum ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan individu bersifat
dichotomi, yakni : a.
Faktor Endogen Nature. Dalam pandangan ini dinyatakan bahwa perubahan - perubahan fisik maupun psikis dipengaruhi oleh faktor internal yang bersifat
herediter yaitu yang diturunkan oleh orang taunya, misalkanpostur tubuhtinggi badan, bakat minat, kecerdasan, kepribadian, dan sebagainya.
b. Faktor Exogen Nurture. Pandangan faktor exogen menyatakan bahwa
perubahan dan perkembangan individu sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari luar diri individu itu sendiri. Faktor ini diantaranya berupa
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. c.
Interaksi antra endogen dan exogen. Dalam kenyataannya, masingmasing faktor tersebut tidak dapat dipisahkan. Kedua faktor itu saling berpengaruh,
sehingga terjadi interaksi antara faktor internal maupun eksternal, yang kemudian membentuk dan mempengaruhi perkembangan individu.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Peran Orang Tua