WN diketahui juga sama sekali tidak pernah mendengar tentang kemungkinan resiko pernikahan usia muda.
“Saya pribadi kurang memahami tentang resiko pernikahan anak yang dibawah umur, gak pernah si saya dengar kayak-kayak gitu setau saya
namanya orang berumah tangga kalau gak bagus-bagus ya paling ya bercerai la, ya mudah-mudahan ya jangan. cuma itulah yang saya tau”.
5.2.8 Informan Tambahan IV: Keluarga Orang yang Melakukan Pernikahan Usia Muda
Nama : ID
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 46 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Terakhir : SMP
ID adalah ibu kandung dari RK. ID menuturkan bahwa anaknya selama ini adalah anak yang baik, pendiam, dan tidak terlalu lasak sama halnya seperti anak-
anak yang lain. ID sangat sering mendengarkan curhatan anaknya di karenakan RK sangat suka berbagi cerita ke orangtuanya, sehingga sangat mudah bagi ID untuk
memberikan masukan-masukan serta solusi ketika RK sedang ada masalah. Pengawasan yang diberikan terhadap pergaulan anaknya juga cukup baik.
“Ya RK itu anaknya baik, pendiam trus gak lasak. Dia suka cerita sama ibu masalahnya jadi ibu suka kasih nasehat juga. Ibu sering tanya kawan-
kawannya siapa aja, supaya tau dia kemana aja kalau pergi keluar.”
Universitas Sumatera Utara
ID juga memberikan kebebasan untuk RK melakukan pernikahan usia muda dengan alasan demi kebahagiaan anaknya. Demikian penuturan ID:
“Kalau RK memilih menikah cepat ya ibu setuju aja ya. Kalau dia nya senangnya gitu ya gapapa. Asal suami nya kerja aja juga udah cukup sama
ibu. Dia juga udah bisa ngurus rumah tangga kok, bisa nyuci, masak, ngepel. Itu aja udah cukup ibu rasa”.
ID juga mengaku sama sekali tidak pernah mendengar bahkan mengetahui tentang kemungkinan resiko pernikahan usia muda. Baik itu resiko yang dilihat dari
sudut pandang psikologi, keharmonisan keluaraga, maupun resiko kesehatan. “Saya tidak mengetahui resiko dari pernikahan usia muda, setau saya
resikonya mungkin hanya konflik-konflik dalam keluarga yang muncul itu aja si, ya tau lah kalau kita gak bisa ngatasi masalah dalam keluarga kita ya siap-
siap ajalah bakalan berantam terus dirumah kalau udah kayak gitu ya ujung- ujungnya ya pisah, tapi ya insyaallah anak-anak saya jangan sampai seperti
itu”. ID sendiri mengaku pasrah sekalipun pernikahan usia muda yang dilakukan
anaknya benar-benar memiliki resiko yang besar. Berikut penuturannya: “Ya kalaupun beresiko ya saya terserah anak aja kalau dia udah siap sama
semua resikonya yaudah jalanin aja, saya sebagai orang tua hanya ingin yang terbaik aja untuk anak-anak saya”.
Universitas Sumatera Utara
5.2.9 Informan Kunci: Imam Desa Jamur Jelatang