5.2.9 Informan Kunci: Imam Desa Jamur Jelatang
Nama : S
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia : 36 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Imam Desa
Pendidikan Terakhir : SMA
S merupakan seorang Imam Desa yang bertugas mengurusi segaka hal yang menyangkut dengan agama di Desa Jamur Jelatang. Tidak hanya mengurus soal
perwiritan tetapi juga pernikahan, jika warga desa memutuskan untuk menikah, maka mereka diwajibkan untuk mendatangi S agar mendapatkan bimbingan dan arahan. S
juga memiliki wewenang untuk menentukan layak atau tidak pasangan tersebut untuk melangsungkan pernikahan.
“Saya memang diamanahkan oleh warga desa untuk mengurusi perihal urusan agama disini. Ya soal kalau ada yang meninggal, pengajian, bahkan urusan
pernikahan. Itu semua harus dilaporkan dulu kepada saya.”
Informan mengaku sangat tidak setuju dengan pernikahan usia muda yaitu pasangan suami istri yang masih berusia belasan tahun, karena dianggap belum
matang dan penalaran juga masih kurang. S menyadari akan kemungkinan resiko- resiko yang dapat terjadi pada pasangan usia muda tersebut. Tetapi jika didapati
kasus yang mengharuskan pasangan tersebut untuk menikah seperti seseorang yang hamil duluan, agar tidak timbul rasa malu yang lebih besar maka pasangan tersebut
harus segera dinikahkan. Selain itu jika pasangan mempelai sudah saling cocok dan
Universitas Sumatera Utara
orang tua juga sudah memberikan restu, hal tersebut dapat dijadikan alasan agar pasangan tersebut dapat segera melangsungkan pernikahan. Berikut penuturan S:
“Saya tidak setuju dengan pernikahan usia muda. Anak-anak belasan tahun seperti mereka kan harusnya belajar dulu, sekolah yang bagus. Tapi ya itu,
terkadang karena pergaulan dan terjadi hal yang tidak diinginkan, mau gak mau harus kita nikahkan. Ada juga yang orang tuanya datang ke saya meminta
untuk agar anaknya dinikahkan”.
Berdasarkan penuturan S, pernikahan usia muda memang sering terjadi di Desa Jamur Jelatang, tetapi jumlahnya tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Aktivitas
dan pergaulan remaja di lingkungan desa pada dasarnya baik selama pergaulannya tidak melanggar aturan yang berlaku di desa. Pengawasan orangtua juga sangat
penting dan harus ditingkatkan guna mencegah terjadinya pernikahan usia muda. Orang tua juga harus memberikan pendidikan yang efektif agar anak-anaknya lebih
memahami aturan desa dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. “Pergaulan mereka sebenarnya bagus, semuanya akrab, sering buat kegiatan
seperti gotong royong. Ya tapi itu, suka ada yang kebablasan. Orang tua harusnya lebih mengawasi anaknya ya, walaupun saya tahu orang tua mereka
sibuk bekerja. Jadi terkadang sering membebaskan anaknya karena merasa sudah besar.”
5.3 Analisis Data