Anova Analysis of Variance Seven Tools

pengujian data dengan statistik seperti analisa variansi, tes hipotesa, dan penerapan rumus empiris pada data hasil eksperimen.

3.5. Anova Analysis of Variance

Tujuan dari perkembangan produk atau proses adalah untuk memperbaiki performansi karakteristik dari produk atau proses sesuai dengan keinginan atau keperluan konsumen. Tujuan dari eksperimen adalah mengurangi dan mengontrol variasi produk maupun proses dengan membuat keputusan faktor apa yang mengganggu proses pembuatan produk. Kerugian yang terjadi akan menunjukkan faktor mana yang mempengaruhi karakteristik produk tersebut menjadi lebih buruk. Dengan menentukan rata-rata dan mengurangi variasi, kerugian dapat diminimalisir. Variasi adalah bagian yang sangat besar untuk dibahas mengenai kualitas, ANOVA adalah sebuah metode statistikal yang digunakan untuk mengintepretasikan data eksperimen dan membuat keputusan yang diperlukan. ANOVA tidak rumit dan memiliki perhitungan matematis di dalamnya. ANOVA adalah tools statistical untuk mendeteksi semua perbedaan performansi dalam kelompok yang diuji.

3.6. Seven Tools

Seven tool of quality dikembangkan oleh Kaoru Ishikawa, seorang „quality pioneer’ berkebangsaan Jepang. Kontribusi utama yang dikembangkan untuk kepentingan industrialisasi dan ilmu pengetahuan dunia adalah “The Seven’s Tools Universitas Sumatera Utara of Quality ” dan “democratizing statistic”. Kontribusi tersebut juga merupakan penyederhanaan dari berbagai pendekatan statistika ke arah yang lebih efektif dan lebih aplikatif agar dapat dipergunakan secara universal dalam berbagai kepentingan pemecahan masalah dan upaya-upaya peningkatan efektivitas proses organisasional kerja. D. Montgomery, 2009 Tujuh alat pengendalian kualitas tersebut adalah: 1. Checksheet Lembar Pengecekan Tujuan utama dari Checksheet lembar pengecekan ialah untuk menjamin bahwa data dikumpulkan secara hati-hati dan akurat oleh personel operasi untuk mengontrol proses dan untuk pengembalian keputusan. Data dipresentasikan dalam suatu format yang dapat secara cepat dan mudah digunakan dan dianalisa. Pengisian data dalam cheeck sheet biasanya menggunakan tally, seperti yang biasa digunakan dalam pertandingan bulutangkis atau bola voley. Checksheet seringkali digunakan untuk mengetahui ketidaksesuaian, baik dari jumlah, lokasi, ataupun penyebabnya. Checksheet sebaiknya dapat memuat kapan pengecekan dilakukan, dimana, oleh siapa, dan terhadap produkprosesbagian yang mana. Contoh penulisan checksheet ditunjukkan pada Gambar 3.1. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1. Check Sheet 2. Stratification StratifikasiPengelompokan Data Stratification merupakan usaha pengelompokkan data ke dalam kelompok- kelompok yang mempunyai karakteristik yang sama. Kegunaan stratification adalah: a. Mencari faktor-faktor penyebab utama kualitas secara mudah. b. Membantu pembuatan Scatter Diagram. c. Mempelajari secara menyeluruh masalah yang dihadapi. 3. Histogram Diagram Batang Histogram adalah bagan batang jenis khusus yang dapat digunakan untuk: a. Menyampaikan informasi mengenai variasi dalam suatu proses Universitas Sumatera Utara b. Mengambil keputusan dengan memusatkan perhatian pada upaya perbaikan. Petunjuk-petunjuk yang diberikan Histogram terletak pada bentuknya; khususnya ketinggian batang dan pola batang relatif terhadap batang yang lain. Lebar setiap kolom menunjukkan interval, atau kelompok, pengamatan dalam satu kisaran, sementara ketinggiannya menunjukkan jumlah pengamatan yang berada dalam interval yang ditentukan. Gambar 3.2. Bentuk Histogram 4. Pareto Diagram Pareto Diagram dibuat untuk menemukan atau mengetahui masalah atau penyebab yang merupakan kunci dalam penyelesaian masalah dan perbandingan terhadap keseluruhan. Dengan mengetahui penyebab-penyebab yang dominan maka kita akan bisa menetapkan prioritas perbaikan. Perbaikan pada faktor penyebab yang dominan ini akan membawa pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan penyelesaian penyebab yang tidak berarti. Universitas Sumatera Utara Langkah-langkah pembuatan Pareto Diagram adalah sebagai berikut: a. Kumpulkan data dan susun data berdasarkan jumlah yang paling besar ke yang paling keciltentukan jumlah kumulatifnya. b. Gambar grafik dengan sumbu-Y sebagai jumlah data dan sumbu-X sebagai kategori data dan digambar dengan skala tepat. c. Gambarkan diagram batang pada sumbu-X sesuai kategori data dan jumlahkan mulai dari jumlah data terbesar hingga yang terkecil. d. Dengan menggunakan tabel kumulatif gambar grafik kumulatifnya. Setelah didapat diagram Pareto maka dapat kita simpulkan kategori yang paling dominan dari tiap kategori. Skala presentase kumulatif pada saat digunakan harus sesuai dengan dolar atau skala frekuensi seperti 100 harus disamakan nilainya sebagai dolar atau frekuensi total. Penggunaan dari diagram Pareto adalah proses yang tidak pernah berakhir. Diagram Pareto adalah suatu alat untuk peningkatan kualitas yang kuat. Ini dapat diaplikasikan untuk mengidentifikasikan masalah dan pengukuran dari suatu tingkat kemajuan. Gambar 3.3. Pareto Diagram Universitas Sumatera Utara 5. Scatter Diagram Diagram Pencar Scatter Diagram digunakan untuk melihat korelasi hubungan dari suatu faktor penyebab yang berkesinambungan terhadap suatu karakteristik kualitas hasil. Pada umumnya apabila kita membicarakan tentang hubungan antara dua jenis data, kita sesungguhnya berbicara tentang: a. Hubungan sebab akibat. b. Suatu hubungan antara satu dan lain sebab. c. Hubungan antara satu sebab dengan dua sebab lainnya. Gambar 3.4. Scatter Diagram 6. Control Chart Peta Kontrol Bagan Kendali Control Chart merupakan suatu grafik yang digunakan untuk menentukan apakah suatu proses maupun kualitas produk berada dalam keadaan stabil atau tidak atau dengan kata lain apakah masih dalam keadaan terkendali sesuai dengan batas spesifikasi atau di luar kendali di luar batas spesifikasi. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.5. Control Chart Control Chart yang paling umum digunakan adalah: a. Control Chart untuk variabel Yaitu Control Chart untuk pengukuran data variabel. Data yang bersifat variabel diperoleh dari hasil pengukuran dimensi, seperti berat, panjang, tebal, dan sebagainya. Control Chart untuk variabel ini terdiri dari: 1. Peta X dan R, pengendali rata-rata X proses tingkat kualitas biasanya dengan peta kendali X. Variabilitas atau pemencaran proses dapat dikendalikan dengan peta kendali atau rentang yang disebut peta R. 2. Peta X dan S, bila ukuran sampel n cukup besar n10, metode rentang kehilangan efisiensinya karena rentang mengabaikan semua informasi dalam sampel antara X max dan X min. Universitas Sumatera Utara b. Control Chart untuk atribut Yaitu Control Chart untuk karakteristik kualitas yang tidak mudah dinyatakan dalam bentuk numerik. Contohnya inspeksi secara visual seperti penentuan cacat warna, goresan, berkarat, dan sebagainya. Control Chart untuk atribut ini terdiri dari: peta p, peta np, peta u, dan peta c. 1. Peta p Peta ini menggambarkan bagian yang ditolak karena tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. 2. Peta np Peta ini menggambarkan banyaknya unit yang ditolak dalam sampel yang berukuran konstan. 3. Peta c Peta ini menggambarkan banyaknya ketidaksesuaian atau kecacatan dalam sampel berukuran konstan. Satu benda yang cacat memuat paling sedikit satu ketidaksesuaian, tetapi sangat mungkin satu unit sampel memiliki beberapa ketidaksesuaian, tergantung sifat dasar ke lannya. 4. Peta u Peta ini menggambarkan banyaknya ketidaksesuaian dalam satu unit sampel dan dapat dipergunakan untuk ukuran sampel tidak konstan. Universitas Sumatera Utara 7. Cause and Effect Diagram Diagram Sebab Akibat Diagram ini dikenal dengan istilah diagram tulang ikan fish bone diagram yang diperkenalkan pertama kalinya oleh Prof. Kaoru Ishikawa Tokyo University pada tahun 1943. Diagram ini berguna untuk menganalisis dan menemukan faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan di dalam menentukan karakteristik kualitas output kerja. Di samping itu juga diagram ini berguna untuk mencari penyebab-penyebab yang sesungguhnya dari suatu masalah. Dalam hal ini metode sumbang saran brainstorming method akan cukup efektif digunakan untuk mencari faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan kerja secara detail. Untuk mencari faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan kualitas hasil kerja, maka orang akan selalu mendapatkan bahwa ada 5 faktor penyebab utama yang signifikan yang perlu diperhatikan, yaitu: a. Manusia man b. Metode Kerja work method c. Mesin atau peralatan kerja lainnya machineequipment d. Bahan-bahan baku raw material e. Lingkungan kerja work environment Diagram ini berguna di dalam: 1. Menganalisis kondisi aktual untuk tujuan suatu produk atau peningkatan kualitas pelayanan, mengefisiensikan penggunaan sumber daya alam SDA dan sumber daya manusia SDM, dan pengurangan biaya-biaya yang tidak perlu. Universitas Sumatera Utara 2. Mengeliminasi kondisi-kondisi yang menyebabkan ketidakseragaman produk atau pelayanan, dan keluhan pelanggan., 3. Pendidikan dan pelatihan personel-personel yang ada di dalam pengambilan keputusan. Gambar 3.6. Cause and Effect Diagram

3.7. Pendekatan Pemecahan Masalah