3. Meminimalkan variasi di sekitar target.
Metode Taguchi mempunyai beberapa keunggulan seperti: 1.
Desain eksperimen Taguchi lebih efisien karena memungkinkan untuk melaksanakan penelitian yang melibatkan banyak faktor dan jumlah.
2. Desain eksperimen Taguchi memungkinkan diperolehnya suatu proses yang
menghasilkan produk yang konsisten dan kokoh terhadap faktor yang tidak dapat dikontrol faktor gangguan.
3. Metode Taguchi menghasilkan kesimpulan mengenai respon faktor-faktor dan
level dari faktor-faktor kontrol yang menghasilkan respon optimum. Metode Taguchi menggunakan seperangkat matriks khusus yang disebut
matriks orthogonal. Matriks strandart ini merupakan langkah untuk menentukan jumlah eksperimen minimal yang dapat memberikan informasi sebanyak mungkin
semua faktor yang mempengaruhi parameter. Bagian terpenting dari metode matriks orthogonal terletak pada pemilihan kombinasi level variable-variabel
input masing-masing eksperimen.
3.3. Proses Perancangan Parameter
5
Desain eksperimen dengan metode klasik yaitu bahwa semua faktor adalah sebagai penyebab variasi. Jika faktor-faktor ini dapat dikendalikan atau
dihilangkan, maka variasi produk atau proses dapat dikendalikan atau dihilangkan, maka variasi produk atau proses dapat dikurangi, sehingga akan terjadi
peningkatan kualitas. Namun tidak semua faktor yang berpengaruh terhadap
5
Ibid. Hal.13
Universitas Sumatera Utara
karakteristik kualitas dapat dikendalikan tanpa mengeluarkan biaya besar. Karena itu diperlukan pendekatan lain untuk meningkatkan kualitas. Pendekatan ini oleh
Taguchi dinamakan desain parameter yang merupakan salah satu fase perancangan produk atau proses. Taguchi membagi upaya guna meningkatkan
kualitas produk atas tiga hal, yaitu: a.
Perancangan Sistem b.
Perancangan Parameter c.
Perancangan Toleransi
3.4. Desain Eksperimen Taguchi
Pada Umumnya desain eksperimen Taguchi dibagi menjadi tiga tahap utama yang mencakup semua pendekatan eksperimen. Tiga tahap utama tersebut
adalah 1.
Tahap Perencanaan Perencanaan eksperimen merupakan tahap terpenting yang meliputi
perumusan masalah, penetapan tujuan eksperimen, penentuan variabel tak bebas, identifikasi faktor-faktor variabel bebas, pemisahan faktor kontrol
dan faktor gangguan, penentuan jumlah level dan nilai level faktor, letak dari kolominteraksi, perhitungan derajad kebebasan, dan pemilihan matriks
ortogonal. 2.
Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan eksperimen meliputi penentuan jumlah replikasi eksperimen dan
randomisasi pelaksanaan eksperimen. Replikasi adalah pengulangan kembali
Universitas Sumatera Utara
perlakuan yang sama dalam suatu percobaan dengan kondisi yang sama untuk memperoleh ketelitian yang tinggi. Replikasi dilakukan untuk tujuan:
a. Menambah ketelitian data eksperimen
b. Mengurang tingkat kesalahan pada eksperimen
c. Memperoleh harga taksiran kesalahan eksperimen sehingga
memungkinkan diadakannnya uji signifikan hasil eksperimen. Dalam eksperimen selain faktor-faktor yang diselidiki pengaruhnya
terhadap variabel, juga terhadap faktor-faktor lain yang tidak terkendali atau tidak diinginkan seperti kelelahan operator, naik turun daya mesin dan lain-lain yang
dapat memperngaruhi hasil eksperimen. Pengaruh faktor-faktor tersebut diperkecil dengan menyebarkan pengaruh tersebut selama eksperimen melalui randomisasi
urutan percobaan. Secara umum randomisasi dimaksudkan untuk: a.
Meratakan pengaruh dari faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan pada semua unit eksperimen.
b. Memberikan kesempatan yang sama pada semua unit eksperimen untuk
menerima suatu perlakuan sehingga diharapkan ada kehomogenan pengaruh dari setiap perlakuan yang sama.
c. Mendapatkan hasil pengamatan yang bebas satu sama lain.
3. Tahap Analisa
Pada tahap analisa dilakukan pengumpulan dan pengolahan data yaitu meliputi pengumpulan data, pengaturan data, perhitugan serta penyajian data
dalam suatu layout tertentu yang sesuai dengan desain yang dipilih untuk suatu eksperimen yang dipilih. Selain itu dilakukan perhitungan dan
Universitas Sumatera Utara
pengujian data dengan statistik seperti analisa variansi, tes hipotesa, dan penerapan rumus empiris pada data hasil eksperimen.
3.5. Anova Analysis of Variance