Kegiatan Usaha Perdagangan dengan Sistem Penjualan Langsung

77

BAB III TINJAUAN HUKUM TERHADAP GARANSI PRODUK DALAM USAHA

PERDAGANGAN DENGAN SISTEM PENJUALAN LANGSUNG

A. Kegiatan Usaha Perdagangan dengan Sistem Penjualan Langsung

1. Pengertian kegiatan usaha perdagangan dengan sistem penjualan langsung Perdagangan adalah suatu kegiatan ekonomi yang bergerak dalam penyediaan dan distribusi barang yang dibutuhkan oleh masyarakat dan sektor industri melalui mekanisme pasar atau operasi khusus untuk barang-barang kebutuhan masyarakat. Perdagangan merupakan faktor penting yang merangsang pertumbuhan ekonomi. Peranan perdagangan disuatu daerah sangatlah penting, baik itu perdagangan domestik maupun perdagangan antar Negara perdagangan internasional. Kegiatan usaha perdagangan dapat dilakukan dengan perseorangan maupun persekutuan. Usaha perdagangan yang dilakukan baik dalam skala besar maupun kecil, serta melalui sistem penjualan grosir maupun retail merupakan perwujudan dari adanya kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti kegiatan jual beli. Pasal 1 Angka 2 Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern menyebutkan bahwa usaha perdagangan dapat dibagi menjadi dua macam berdasarkan pihak yang mengelolanya, yaitu: 129 a. Usaha perdagangan yang dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara BUMN, dan Badan Usaha Milik Daerah 129 Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern Universitas Sumatera Utara BUMD. Usaha perdagangan ini berupa pasar tradisional, dimana instansi pemerintah tersebut berkerja sama dengan swasta dengan menyediakan lokasi dan menyewakan tempat penjualan berupa los, kios, toko dan tenda yang dikelola oleh pedagang kecil, swadaya masyarakat maupun koperasi usaha kecil yang bergerak dengan modal kecil dan dengan proses jual beli melalui tawar menawar. b. Usaha perdagangan yang dikelola oleh swasta. Usaha perdagangan ini berupa pusat perbelanjaan yang disewakan kepada para pelaku usaha, toko mandiri yang pada umumnya dijadikan usaha kecil atau menengah, berupa toko modern seperti supermarket, hypermarket dan minimarket. Penjualan langsung direct selling adalah proses pemasaran produk secara langsung kepada konsumen biasanya di rumah mereka atau rumah orang lain, di tempat kerja mereka dan tempat-tempat lain di luar lokasi-lokasi permanen pengecer, biasanya melalui penjelasan atau peragaan produk-produk oleh seorang penjual langsung. Dalam proses penjualan langsung, penjualan meliputi kegiatan menghubungi calon-calon pelanggan customer, menawarkan dan memperagakan produk, menerima order dan mengirimkan atau mengantarkan barang serta menagih pembayaran. Kemudian ada beberapa hal yang dilakukan dalam penjualan langsung, yakni diantara adalah adanya penjualan arisan yang merupakan kegiatan penjualan melalui penjelasan dan peragaan produk kepada sekelompok calon pelanggan oleh seorang penjual langsung biasanya di rumah seseorang yang sengaja mengundang orang-orang ini. Kemudian ada pula istilah formulir pesanan yakni berbagai hal yang termasuk dalam order-order tercetak atau tertulis dengan tangan, tanda terima dan surat-surat perjanjian. Ada pula Universitas Sumatera Utara kegiatan perekrutan yakni suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mengajak seseorang untuk menjadi seorang penjual langsung. 130 Penjualan langsung telah dikenal sejak manusia melakukan pertukaran dalam bentuk natura barter barang dengan barang hingga manusia mengenal uang sebagai alat pembayaran yang dapat diterima secara umum. Pertukaran natura merupakan aktivitas ekonomi yang diterapkan dalam sistem ekonomi pasar. 131 2. Pengaturan penyelenggara kegiatan usaha perdagangan dengan sistem penjualan langsung Penjualan langsung direct selling adalah metode penjualan barang danatau jasa tertentu melalui jaringan pemasaran yang dikembangkan oleh mitra usaha yang bekerja atas dasar komisi danatau bonus berdasarkan hasil penjualan kepada konsumen di luar lokasi eceran tetap. 132 Perusahaan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: 133 a. memiliki atau menguasai kantor dengan alamat yang benar, tetap, dan jelas; b. melakukan penjualan barang danatau jasa dan rekruitmen mitra usaha melalui sistem jaringan; c. memiliki program pemasaran yang jelas, transparan, rasional, dan tidak berbentuk skema jaringan pemasaran terlarang; d. memiliki kode etik dan peraturan perusahaan yang lazim berlaku di bidang usaha penjualan langsung; 130 http:anggirizmala02.blogspot.co.id201505materi-penjualan-langsung.html, terakhir diakses 6 Maret 2016 131 M. Fachrur Rozi, Op.cit., hlm. 14-15 132 Menteri Perdagangan Nomor 32M-DAGPER2008 tentang Perdagangan dengan Sistem Penjualan Langsung, Pasal 1 angka 1 133 Ibid., Pasal 2 angka 4 Universitas Sumatera Utara e. memiliki barang danatau jasa yang nyata dan jelas dengan harga yang layak dan wajar; f. memenuhi ketentuan standar mutu barang danatau jasa yang berlaku; g. memberikan komisi, bonus, dan penghargaan lainnya berdasarkan hasil kegiatan penjualan barang danatau jasa yang dilakukan oleh mitra usaha dan jaringannya sesuai dengan yang diperjanjikan; h. memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang danatau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaannya; i. memiliki ketentuan tentang harga barang danatau jasa yang dijual dalam mata uang Rupiah Rp dan berlaku untuk mitra usaha dan konsumen; j. menjamin mutu dan pelayanan purna jual kepada konsumen atas barang danatau jasa yang dijual; k. memberikan alat bantu penjualan starter kit kepada setiap mitra usaha yang paling sedikit berisikan keterangan mengenai barang danatau jasa, program pemasaran, kode etik, danatau peraturan perusahaan; l. memberikan tenggang waktu selama 10 sepuluh hari kerja kepada calon mitra usaha untuk memutuskan menjadi mitra usaha atau membatalkan pendaftaran dengan mengembalikan alat bantu penjualan starter kit yang telah diperoleh dalam keadaan seperti semula; m. memberikan tenggang waktu selama 7 tujuh hari kerja kepada mitra usaha dan konsumen untuk mengembalikan barang, apabila ternyata barang tersebut tidak sesuai dengan yang diperjanjikan; Universitas Sumatera Utara n. membeli kembali barang, bahan promosi brosur, katalog, atau leaflet, dan alat bantu penjualan starter kit yang dalam kondisi layak jual dari harga pembelian awal mitra usaha ke perusahaan dengan dikurangi biaya administrasi paling banyak 10 sepuluh persen dan nilai setiap manfaat yang telah diterima oleh mitra usaha berkaitan dengan pembelian barang tersebut, apabila mitra usaha mengundurkan diri atau diberhentikan oleh perusahaan; o. memberi kompensasi berupa ganti rugi danatau penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang danatau jasa yang diperdagangkan, akibat kesalahan perusahaan yang dibuktikan dengan perjanjian; p. memberi kompensasi berupa ganti rugi danatau penggantian, apabila barang danatau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian; q. melaksanakan pembinaan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para mitra usaha, agar bertindak dengan benar, jujur, dan bertanggungjawab; r. memberikan kesempatan yang sama kepada semua mitra usaha untuk berprestasi dalam memasarkan barang danatau jasa; s. melakukan pendaftaran atas barang danatau jasa. Perdagangan dengan sistem penjualan langsung dapat dilakukan oleh perusahaan dalam rangka penanaman modal dalam negeri atau penanaman modal asing sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang penanaman modal. Universitas Sumatera Utara 134 Menteri memiliki kewenangan pengaturan kegiatan usaha perdagangan dengan sistem penjualan langsung. 135 Dirjen PDN melakukan pembinaan dan pengawasan serta evaluasi terhadap penyelenggaraan usaha perdagangan dengan sistem penjualan langsung. 136 Perusahaan yang sudah tidak melakukan kegiatan usaha dengan sistem penjualan langsung wajib menyampaikan laporan secara tertulis kepada Direktur Binus dan PP paling lambat 3 tiga bulan sejak tanggal pengakhiran kegiatan usahanya dengan melampirkan dokumen pendukung dan SIUPL asli. 137

B. Garansi atas Produk

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Mitra Usaha Dalam Perusahaan Berbasis Distribusi Penjualan Langsung Atas Tuntutan Ganti Rugi oleh Konsumen yang Disebabkan Karena Kegagalan Produk

1 92 99

Pertanggungjawaban Mitra Usaha dalam Perusahaan Berbasis Penjualan Langsung terhadap Pemberian Garansi atas Produk yang Diperdagangkan

0 0 9

Pertanggungjawaban Mitra Usaha dalam Perusahaan Berbasis Penjualan Langsung terhadap Pemberian Garansi atas Produk yang Diperdagangkan

0 0 2

Pertanggungjawaban Mitra Usaha dalam Perusahaan Berbasis Penjualan Langsung terhadap Pemberian Garansi atas Produk yang Diperdagangkan

0 1 23

Pertanggungjawaban Mitra Usaha dalam Perusahaan Berbasis Penjualan Langsung terhadap Pemberian Garansi atas Produk yang Diperdagangkan

0 0 53

Pertanggungjawaban Mitra Usaha dalam Perusahaan Berbasis Penjualan Langsung terhadap Pemberian Garansi atas Produk yang Diperdagangkan

0 0 6

Perlindungan Hukum Terhadap Mitra Usaha Dalam Perusahaan Berbasis Distribusi Penjualan Langsung Atas Tuntutan Ganti Rugi oleh Konsumen yang Disebabkan Karena Kegagalan Produk

0 2 7

Perlindungan Hukum Terhadap Mitra Usaha Dalam Perusahaan Berbasis Distribusi Penjualan Langsung Atas Tuntutan Ganti Rugi oleh Konsumen yang Disebabkan Karena Kegagalan Produk

0 1 1

Perlindungan Hukum Terhadap Mitra Usaha Dalam Perusahaan Berbasis Distribusi Penjualan Langsung Atas Tuntutan Ganti Rugi oleh Konsumen yang Disebabkan Karena Kegagalan Produk

0 0 20

Perlindungan Hukum Terhadap Mitra Usaha Dalam Perusahaan Berbasis Distribusi Penjualan Langsung Atas Tuntutan Ganti Rugi oleh Konsumen yang Disebabkan Karena Kegagalan Produk

0 0 24