Tinjauan Pustaka Analisis Kemampuan Membaca Aksara Han Pada Etnis Tionghoa Di Kota Medan

penelitian terdahulu yang memaparkan pandangan dan analisis yang berhubungan dengan penelitian yang akan diteliti. Erna Widyawa dalam skripsiya dengan judul: “Penggunaan Hanyu Pinyin sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Dalam Pembelajaran Bahasa Mandarin di SMA NEGERI 6 SURAKARTA” 2011. menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Adapun hasil laporan tugas akhir ini menjelaskan bahwa penggunaan Hanyu Pinyin mampu meningkatkan kemampuan siswa kelas bahasa SMA Negeri 6 Surakarta dalam membaca bahasa Mandarin. Hal ini disebabkan hanyu pinyin mempermudah siswa dalam mengenali Hanzi. Keberhasilan ini dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar siswa sebelum penggunaan dan setelah penggunaan Hanyu Pinyin. Penelitian ini sangat mendukung peneliti untuk mengkaji penggunaan aksara han untuk meningkatkan kemampuan membaca bahasa Mandarin. Penelitian ini berbeda dengan yang dikaji oleh peneliti sendiri, karena peneliti meneliti tentang analisis kemampuan berbahasa mandarin pada etnis tionghoa di kota medan. Nizamulanam dalam skripsinya yang berjudul “ Penggunan Hanyu Pinyin Dalam Pembelajaran Bahasa Mandarin Pada Mahasiswa Tingkat Dasar di Internasional Hotel Management School Surakarta 2012”, memaparkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengenalan Hanyu Pinyin dalam pembelajaran bahasa Mandarin di International Hotel Management School membuahkan hasil yang cukup memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari hasil latihan dan ulangan yang diberikan kepada para mahasiswa, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui observasi lapangan, kepustakaan, dokumentasi, dan wawancara. Penelitian ini sangat membantu peneliti dalam teknik pengumpulan data untuk mengkaji analisis kemampuan berbahasa mandarin pada etnis tionghoa di kota medan. Penelitian ini berbeda dengan yang dikaji oleh peneliti sendiri, karena peneliti meneliti tentang analisis kemampuan berbahasa mandarin pada etnis tionghoa di kota medan. Mayliana dalam skripsinya dengan judul “Penggunaan Hanyu Pinyin Sebagai Dasar Pembelajaran Bahasa Mandarin di SMK Negeri 1 Surakarta 2010”, memaparkan bahwa hanyu pinyin adalah suatu komponen dasar yang penting dalam belajar bahasa Mandarin di sekolah karena dapat mempermudah membaca huruf hanzi aksara cina. Penggunaan hanyu pinyin dapat mempermudah cara baca huruf hanzi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Tanggapan siswa pada saat menggunakan hanyu pinyin dalam belajar bahasa Mandarin adalah siswa bisa menerima pembelajaran dengan lebih baik, ditunjukkan dengan respon positif dari siswa antara lain tingginya antusiasme siswa dalam belajar bahasa Mandarin, serta mendapatkan hasil yang positif dari nilai yang diperoleh saat mengerjakan tes atau latihan. Penelitian ini sangat mendukung peneliti untuk mengkaji kemampuan membaca aksara han sebagai dasar pembelajaran bahasa Mandarin. Penelitian ini berbeda dengan yang dikaji oleh peneliti sendiri, karena peneliti meneliti tentang analisis kemampuan berbahasa mandarin pada etnis tionghoa di kota medan. 周健 谢海燕(2007)《留学生汉语阅读分词和语义提取能力研究》liúxuésh ēng hàny ǔ yuèdú fēncí hé yǔyì tíqǔ nénglì yánjiū Xie Haiyan Zhou Jian studi tentang segmentasi kata membaca bahasa mandarin dan ekstraksi semantik 2007, tulisan ini mengkaji fenomena kesalahan segmentasi kata Cina dalam siswa tingkat menengah. Penelitian ini mengeksplorasi jenis dasar segmentasi dan ekstraksi semantik dari kata-kata baru, meringkas penyebab kesalahan dan mengusulkan saran layak untuk meningkatkan kemampuan siswa.

2.3 Landasan Teori

Untuk mendukung pembahasan dalam penelitian ini, peneliti mengutip pendekatan sebagai acuan dalam menganalisis data yang diperoleh. Adapun pendekatan yang dipaparkan dalam penelitian ini untuk mengkaji Analisis kemampuan membaca aksara han pada etnis tionghoa di kota medan yang di fokus kan pada penelitian anak – anak yang berusia 7 – 11 tahun dengan jumlah informan 40 orang anak - anak. kemampuan membaca adalah kemampuan orang dalam memahami isi bacaan yang diukur dengan tes yang disediakan, dan kemampuan membaca teknis adalah kemampuan dalam mengekspresikari bacaan sehingga enak untuk didengar yang diukur dengan merekam teks yang disediakanTarigan, 1979:7. Kemampuan membaca siswa harus ditunjang dengan kemampuan menguasai kebahasaan seperti : kosa kata, dan tata bahasa. Dengan demikian dapat dipertegas bahwa kemampuan yang dikaitkan dengan membaca adalah kemampuan untuk merespon secara sadar susunan tertulis yang dihadapinya atau yang disimulasikan. Respon yang ditampilkan adalah respon aktif. Respon aktif ini berkaitan dengan pengelolaan terhadap tuturan tertulis. Dari beberapa teori tentang kemampua membaca yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa indikator yang dapat dijadikan acuan setiap siswa dapat dikaitkan mahir membaca secara sukses harus memiliki ketentuan untuk memahami hal-hal yang berkaitkan dengan kebahasaan dengan isi pesan.

2.3.1 Pendekatan Kemampuan Membaca

Pendekatan yang melatar belakangi kemampuan membaca ada dua yaitu pendekatan konseptual, dan pendekatan empirikal,

A. Pendekatan Konseptual

Pendekatan ini meliputi macam–macam metodoloagi pendekatan yang semuanya berangkat dari suatu konsepsi tentang membaca dan berkesudahan dengan satu model tertentu tentang proses membaca. Tokoh dalam pendekatan ini adalah Kennet s godman. Ia menyatakan bahwa membaca pada hakekatnya merupakan proses komunikasi yaitu antara