Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar pribadi anak -anak itu sendiri. Tetapi faktor eksternal sangat mempengaruhi mereka untuk dapat memahami materi
pelajaran yang disampaikan. Faktor-faktor eksternal tersebut meliputi 1
. Pengaruh bahasa yang digunakan sehari – hari.
Bahasa yang gunakan sehari-hari adalah bahasa hokkien , dan terkadang informan juga menggunakan bahasa mandarin sebagai bahasa sehari-hari. Walaupun informan yang berada
di jalan Ternak mampu berbicara bahasa mandarin tetapi untuk membaca aksara han informan tidak mampu, ini disebabkan karena informan hanya terlatih untuk berbicara saja.
2. Materi Pengajaran
Materi pengajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ketidakmampuan anak – anak usia 7 -11 dalam membacakan aksara han. Di beberapa sekolah hanya sedikit
mata pelajaran yang ditawarkan untuk bahasa mandarin, hal ini yang menyebabkan informan tidak pernah khusus untuk belajar membaca aksara han.
3. Materi Penyampaian yang Kurang Jelas
Cara penyampaian materi pelajaran merupakan salah satu alasan terpenting yang menyebabkan informan mengalami kesulitan saat mempelajari aksara han. Cara penyampaian
materi yang kurang jelas membuat infoman tidak dapat memahami membacakan aksara han.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Setelah menganalisis kemampuan membaca aksara han pada etnis tionghoa anak-anak usia 7 – 11 tahun di jalan Ternak kota Medan, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
3. Kemampuan membaca pada anak-anak usia 7-11 tahun dapat dilihat pada
setiap aksara han yang telah di analisis oleh peneliti dan dibantu oleh informan kunci atau key informan.
- Anak usia 7 tahun sebanyak 3 anak dan 3 anak tersebut sangat
tidak mampu membaca aksara han. -
Anak usia 8 tahun sebanyak 4 anak dan 4 anak tersebut sangat tidak mampu membaca aksara han.
- Anak usia 9 tahun sebanyak 5 anak dan 5 anak tersebut sangat
tidak mampu membaca aksara han -
Anak usia 10 tahun sebanyak 8 anak dan 8 anak tersebut tidak mampu membaca aksara han
- Anak usia 11 tahun sebanyak 20 anak dan 20 anak tersebut cukup
mampu membaca aksara han Kemampuan anak – anak usia 7-11 tahun dalam membacakan aksara han adalah
sebagai berikut :
- Anak – anak usia 7 - 11 tahun mampu membacakan aksara han
apabila terdapat pelafalan aksara han hanyu pinyin didalam sebuah teks.
- Anak
– anak mampu membaca hanya pada aksara yang
mempunyai sedikit goresan, contohnya aksara 我
W ǒ
, 你
n ǐ,
他
tā
, 她
tā
dan aksara lain nya yang mempunyai sedikit goresan. -
Anak – anak tersebut mampu membaca aksara han jika anak – anak tersebut mengikuti les tambahan bahasa mandarin di luar jam
sekolah. 2. Faktor penyebab dari ketidakmampuan tersebut. Faktor-faktor ketidakmampuan
membaca aksara han adalah sebagai berikut : - Faktor Internal, yaitu anak – anak yang berusia 7 -11 tahun tidak pernah
menggulang pelajaran di rumah, dan kepedulian orang tua dalam memperhatikan waktu belajar di rumah.
- Faktor Eksternal, yaitu Pengaruh Bahasa yang digunakan sehari - hari, Materi Pengajaran membaca aksara han dan penyampaian materi yang
kurang jelas
5.2 Saran
Berbicara ketidakmampuan membaca aksara han, berarti juga berbicara mengenai pengetahuan tentang bahasa mandarin. Aksara han merupakan aspek yang cukup sulit untuk
dipahami, oleh karena itu disarankan agar pembelajar bahasa mandarin lebih fokus dalam memahami huruf aksara han sehingga mampu membacakan aksara han dengan baik dan
benar. Terutama terhadap aksara – aksara yang memiliki goresan atau bentuk yang sulit untuk dibaca.
Para guru – guru pengajar bahasa Mandarin disarankan juga dalam proses belajar mengajar lebih dalam menjelaskan tentang cara membacakan aksara han, tidak hanya fokus
terhadap percakapan serta berbicara dan mendengar. Dengan demikian pembelajar bahasa Mandarin, mampu membacakan aksara han yang baik dan benar baik lisan maupun tulisan
dalam bahasa cina. Peneliti juga berharap skripsi ini dapat menjadi referensi atau acuan dalam penelitian
selanjutnya, terutama bagi mahasiswa Sastra Cina USU.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto suharsimi. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek , Edisi revisi IV.
Erna Widyawa 2011 : “Penggunaan Hanyu Pinyin sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Dalam
Pembelajaran Bahasa Mandarin di SMA NEGERI 6 SURAKARTA”.