35 Keterangan :
A = Volume HCl Titrasi Blanko ml B = Volume HCl Titrasi Sampel ml
N = Normalitas HCl W = Berat Sampel
Contoh perhitungan : Bilangan penyabunan kode sampel C1 untuk sampel minyak biji bunga
matahari
Bilangan Penyabunan mg KOHgr =
=
1 .
56 1382
. 2
4960 .
30 .
38 80
. 52
x x
= 188.70 mg KOHgr minyak.
4.2. Pembahasan
Kadar asam lemak bebas yang merupakan faktor utama yang menimbulkan kerusakan pada mutu minyak biji bunga matahari, sehingga persen kenaikan asam
lemak bebas perlu ditekan sekecil mungkin karena hal inilah yang menyebabkan kurangnya kualitas minyak. Semakin tinggi kadar asam lemak bebas maka semakin
rendah kualitas minyak biji bunga matahari yang murninya. Asam lemak bebas yang
Universitas Sumatera Utara
36 tinggi akan menyebabkan minyak biji bunga matahari menjadi rusak atau tengik.
Ketengikan terjadi karena adanya oksidasi oleh udara, aktivitas enzim dan hidrolisa lemak. Air yang terkandung dalam minyak biji bunga matahari dapat membantu
terjadinya proses hidrolisa minyak biji bunga matahari, selain dapat menyebabkan hidrolisa minyak biji bunga matahari, air juga dapat menjadi medium yang baik
untuk pertumbuhan jamur, sehingga jamur akan dapat berkembang dengan baik dan akan menyebabkan minyak tengik.
Asam lemak bebas juga dapat terbentuk oleh mikroorganisme apabila pada suasana yang sesuai yaitu pada suhu 50
o
C dan dalam keadaan lembab dan kotor. Oleh karena itu, minyak biji bunga matahari harus dimurnikan pada suhu 90
o
C sehingga menghancurkan semua mikroorganisme dan menonaktifkan enzimnya.
Dan jika kadar air kurang dari 1 maka mikroorganisme tidak dapat berkembang. Oleh karena itu air pada minyak juga harus diuapkan pada suhu 105
o
C. Jika dilihat dari penyimpanan sampel selama beberapa bulan terdapat perbedaan
kadar asam lemak bebasnya dan perbedaan bilangan penyabunannya. Faktor - faktor yang menyebabkan perbedaan kadar asam lemak bebas dalam hal ini adalah
disebabkan oleh perbedaan lama penyimpanan sampel minyak biji bunga matahari.
Kenaikan asam lemak bebas selama penyimpanan mungkin disebabkan karena adanya reaksi hidrolisa yang dapat dikatalisis oleh logam, maka tingkat oksidasi pada minyak biji
bunga matahari harus rendah, supaya tahan disimpan lama.
Semakin lama penyimpanan sampel, maka semakin tinggi kadar asam lemak bebas dalam minyak biji bunga
matahari, dan faktor lain yang menyebabkan perbedaan bilangan penyabunan dalam hal ini adalah perbedaan kesuburan lahan tanam biji bunga matahari tersebut ketika
Universitas Sumatera Utara
37 dibudidayakan.
Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh kadar asam lemak bebas yang diteliti dalam minyak biji bunga matahari, yaitu 1.12 sedangkan bilangan
penyabunan dalam minyak biji bunga matahari, yaitu 188.70 mg KOHgr minyak. Standart mutu minyak biji bunga matahari untuk parameter asam lemak
bebas adalah 2 sampai 3 . Sedangkan standar mutu minyak biji bunga matahari untuk parameter bilangan penyabunan adalah 187 mg KOHgr sampai 192 mg
KOHgr minyak.
Universitas Sumatera Utara
38
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Asam lemak bebas yang terdapat dalam sampel minyak biji bunga matahari
yang telah tersimpan selama 2 minggu 1,05, sedangkan sampel minyak biji bunga matahari yang telah tersimpan selama 3 bulan 1,09 dan sampel
minyak biji bunga matahari yang telah tersimpan selama 6 bulan 1,12. 2.
Bilangan penyabunan yang terdapat dalam sampel minyak biji bunga matahari yang telah tersimpan selama 2 minggu 189,50 mg KOHg
sedangkan sampel minyak biji bunga matahari yang telah tersimpan selama 3 bulan 189,11 mg KOHg dan sampel minyak biji bunga matahari yang telah
tersimpan selama 6 bulan 188,70 mg KOHg.
5.2. Saran
1. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti minyak biji bunga
matahari dengan parameter yang berbeda seperti bilangan iodin ataupun bilangan peroksida.
2. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti kadar asam lemak
bebas dan bilangan penyabunan minyak goreng yang berasal dari minyak jagung, minyak zaitun dan miyak kedelai.
Universitas Sumatera Utara