commit to user 8
diantara ujung tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati. Kuncup-kuncup yang telah tumbuh mati. Defisiensi unsur Ca
menyebabkan pula pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita. Hal ini dikarenakan pengaruh terkumpulnya zat-zat lain yang banyak pada
sebagian dari jaringan-jaringannya. Keadaan yang tidak seimbang inilah yang menyebabkan lemah dan menderitanya tanaman tersebut atau dapat
dikatakan karena distribusi zat-zat yang penting bagi pertumbuhan bagian yang lain terhambat tidak lancar. Wijaya, 2011 .
Gejala defisiensi kalsium pada tanaman pada umumnya tampak pada tanaman bagian atas yaitu warna pucuk menjadi kuning kehijauan
dan bagian bawah tanaman berwarna hijau gelap. Kekurangan kalsium pada jaringan menyebabkan kerusakan umum pada membran sel dan
struktur dinding sel. Selain itu juga menyebabkan kebocoran tekanan fenol menuju ke sitoplasma. Oksidasi polifenol ini disebabkan oleh jaringan
yang mengandung
banyak melanin
dan nekrosis
Barker dan Pilbeam, 2007 . Menurut McLean 1977 perbandingan ideal antara Ca, Mg, K dan
H dalam kompleks jerapan adalah 65, 10, 5 dan 20.
2. Magnesium Mg dalam tanah dan tanaman
Menurut Mehlich dan Drake dalam Hardjowigeno 2002 dikatakan bahwa magnesium merupakan komponen zat khlorofil, yang mungkin
memainkan suatu peranan dalam beberapa reaksi enzim. Sumber-sumber Mg yaitu: dolomit limestone CaCO
3
MgCO
3
, sulfat potas magnesium, epsom salt MgSO
4
.7H
2
O, kieserit MgSO
4
H
2
O , magnesia MgO serpentin Mg
3
SiO
2
OH
4
, magnesit MgCO
3
, dan lain-lain. Ketersediaan magnesium dapat terjadi akibat proses pelapukan
mineral-mineral yang mengandung magnesium. Selanjutnya, akibat proses tadi maka magnesium akan terdapat bebas di dalam larutan tanah. Keadaan
ini dapat menyebabkan a. magnesium hilang bersama air perkolasi, b. magnesium diserap oleh tanaman atau organisme hidup lainnya, c.
diadsorbsi oleh partikel liat dan d. diendapkan menjadi mineral sekunder.
commit to user 9
Ketersediaan magnesium bagi tanaman akan berkurang pada tanah-tanah yang mempunyai kemasaman tinggi. Hal ini disebabkan karena adanya
dalam jumlah yang sangat besar mineral liat tipe 2:1. Dengan adanya mineral liat ini maka magnesium akan terjerat antara kisi-kisi mineral
tersebut, ketika menjadi pengembangan dan pengkerutan dari kisi-kisinya Hakim et al, 1986.
Magnesium diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Mg
++
yang merupakan unsur penting dalam tanaman sebagai penyusun klorofil.
Magnesium termasuk unsur yang mobil. Kadar magnesium dalam jaringan tanaman sekitar 0,5 dari berat kering, relatif lebih rendah jika
dibandingkan dengan kadar K dan Ca. Makin tinggi penyerapan K, makin rendah penyerapan Mg, jadi, bersifat antagonistis dengan unsur K, kadar
Mg dalam
daun berkorelasi
positif terhadap
asimilasi CO
2
Rosmarkam dan Yuwono, 2002 . Menurut Mengel Kirkby 1987 magnesium sebagai jembatan
antara pirofosfat dan ATP ataupun ADP dari molekul enzim, apabila kekurangan Mg atau terlalu banyak K, maka subunit enzim mengalami
disosiasi dan protein terhenti. Magnesium diperlukan untuk polimerisasi dalam nukleus.
Tabel 1.1 Serapan Hara pada Tanaman Padi Bagian
tanaman Produksi
ton N
P K
Ca Mg
S Biji
Jerami Total
Biji Jerami
Total 1,5
1,5 3
8 8
16 35
7 42
106 35
141 7
1 8
32 5
37 10
18 28
20 70
90 1,4
2,6 4
4 24
28 0,3
2,2 2,5
1 13
23 -
- 50
13,3 -
-
Sumber: Rosmarkam dan Yuwono, 2002 Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi
energi beberapa enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun, terutama untuk ketersediaan klorofil. Kecukupan
magnesium sangat diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis. Unsur itu juga merupakan komponen inti pembentukan klorofil dan enzim
commit to user 10
di berbagai proses sintesis protein. Kekurangan magnesium menyebabkan sejumlah unsur tidak terangkut karena energi yang tersedia sedikit, yang
terbawa hanyalah unsur berbobot ringan seperti nitrogen. Akibatnya terbentuk sel-sel berukuran besar tetapi encer. Jaringan menjadi lemah dan
jarak antar ruas panjang. Ciri-ciri persis seperti gejala etiolasi-kekurangan cahaya pada tanaman. Gejala
Kekurangannya berupa muncul bercak- bercak kuning di permukaan daun tua. Hal ini terjadi karena Mg diangkut
ke daun muda. Daun tua menjadi lemah dan akhirnya mudah terserang penyakit , terutama embun tepung powdery mildew Anonim, 2007.
Keberadaan kation-kation basa hasil dekomposisi bahan organik juga dapat menurunkan konsentrasi Al dalam larutan tanah mineral.
Wong et al., 1994 menyebutkan bahwa kandungan Ca dan Mg bahan organik berperan terhadap detoksifikasi Al. Bell dan Besho 1993
menyebutkan bahwa turunnya Al dengan meningkatnya bahan organik dapat terjadi karena pertukaran Al oleh kation-kation basa. Hal ini sejalan
dengan pendapat Buckman dan Brady 1974 yang menyebutkan bahwa kation-kation basa seperti Ca, Mg, dan K dapat menggantikan kedudukan
ion Al dapat dipertukar dan H dapat dipertukar yang diabsorbsi oleh tanah, sehingga mengakibatkan konsentrasi Al dan H dalam larutan tanah turun.
Konsentrasi ion OH
-
bersamaan dengan itu akan meningkat, sehingga pH tanah juga meningkat dan dapat menurunkan konsentrasi Al melalui
pembentukan senyawa AlOH
3
yang mengendap.
3. Seresah Gamal