commit to user 36
unsur – unsur hara terdapat dalam kompleks jerapan koloid maka unsur – unsur
hara tersebut
tidak mudah
hilang tercuci
oleh air
Hardjowigeno, 1987 . Hal ini menunjukkan peningkatan KPK tanah mampu meningkatkan serapan Ca, karena kalsium menempati 60
kompleks pertukaran dalam koloid tanah. Beberapa kalsium yang terdapat pada tanah berkembang langsung
menempati tapak pertukaran, yang biasanya terdapat dalam jumlah yang besar dari total kation tertukar, sehingga jumlah kalsium Ca
2+
tergantung kadar KPK tanah. Besarnya jumlah Ca yang dapat ditukar dalam tanah berhubungan dengan besarnya KPK tanah Barber, 1984.
Semakin tinggi nilai KPK tanah maka jumlah Ca tersedia dalam tanah akan lebih tinggi pula.
2. Kandungan Mg Tersedia
Ketersediaan magnesium dapat terjadi akibat proses pelapukan mineral-mineral yang mengandung magnesium. Selanjutnya, akibat
proses tadi maka magnesium akan terdapat bebas di dalam larutan tanah. Keadaan ini dapat menyebabkan a. magnesium hilang bersama air
perkolasi, b. magnesium diserap oleh tanaman atau organisme hidup lainnya, c. diadsorbsi oleh partikel liat dan d. diendapkan menjadi
mineral sekunder. Ketersediaan magnesium bagi tanaman akan berkurang pada tanah-tanah yang mempunyai kemasaman tinggi. Hal ini
disebabkan karena adanya dalam jumlah yang sangat besar mineral liat tipe 2:1. Dengan adanya mineral liat ini maka magnesium akan terjerat
antara kisi-kisi mineral tersebut, ketika menjadi pengembangan dan pengkerutan dari kisi-kisinya Hakim et al, 1986.
Seperti elemen logam lain, kelompok magnesium tanah terdiri dari 3 fraksi ; tidak dapat ditukar, dapat tertukar dan fraksi terlarut air. Fraksi
yang tidak dapat tertukar terdiri dari magnesium dalam bentuk mineral primer dan banyak mineral lempung sekunder. Dalam berbagai hal
kumpulan ini mungkin terhidrasi dengan satu ke beberapa molekul air. Fraksi yang dapat ditukar dapat mencapai sekitar 5 dari total
commit to user magnesium dalam
Konsentrasi magne tapi dapat mencapa
yang umumnya m sekitar 2,0 mM
5,0 mM Barke
Gambar 4.2 Pengaruh Terhadap Mg Tersedia
Berdasarkan organik, pupuk anor
serta sistem budi Tersedia P0,05,
terjadi kenaikan ketersediaan Mg p
pada skala 0,4 – 1 pada gambar 4.1 d
sistem budidaya S me , lebih tingg
sistem budidaya S yang terendah dipe
lebih rendah diba budidaya konvensi
0.69 0.66
0.00 0.10
0.20 0.30
0.40 0.50
0.60 0.70
0.80 0.90
D1 B
1 D2
B 1
M g
T e
rs e
d ia
am tanah dihitung dari 4 – 20 pada KPK gnesium pada larutan tanah berkisar dari 0,7 –
capai 100 mM, dengan larutan tanah dari tanah memiliki konsentrasi magnesium yang lebih
M daripada larutan tanah yang berasal dari tana rker dan Pilbeam, 2007 .
ruh Pemberian Pupuk Organik dan Anorganik serta Seresah dia Tanah
an uji F dapat diketahui bahwa pemberian anorganik serta seresah gamal pada berbagai dosi
budidaya B berpengaruh tidak nyata terhada 0,05, tetapi berdasarkan tabel histogram pada gam
n ketersediaan Mg. Hasil penelitian menunj Mg pada seluruh perlakuan masih tergolong renda
1 me Balittanah, 2005 , dilihat dari tabel hi 4.1 dapat diketahui bahwa ketersediaan Mg tertingg
SRI diperoleh pada perlakuan D3B1 yaitu sebe nggi dibandingkan pada perlakuan yang sama,
SRI D3B2 sebesar 0,66 me dan ketersedi diperoleh pada perlakuan D9B1 yaitu sebesar 0,57
bandingkan pada perlakuan yang sama, dengan konvensional D9B2 sebesar 0,70 me. Pada
0.66 0.85
0.80 0.59
0.68 0.68
0.63 0.57
0.85 0.69
0.66 0.66
0.74 0.62
0.72 0.70
D2 B
1 D3
B 1
D4 B
1 D5
B 1
D6 B
1 D7
B 1
D8 B
1 D9
B 1
D1 B
2 D2
B 2
D3 B
2 D4
B 2
D5 B
2 D6
B 2
D7 B
2 D8
B 2
Perlakuan
PK tanah. 7,0 mM,
nah masam bih rendah
anah netral
sah Gamal
ian pupuk i dosis D
hadap Mg gambar 4.3
nunjukkan ndah yaitu
l histogram tinggi pada
besar 0,85 a, dengan
ediaan Mg 0,57 me ,
gan sistem da sistem
0.70 0.70
D8 B
2 D9
B 2
commit to user 38
budidaya konvensional, ketersediaan Mg tertinggi diperoleh pada perlakuan D1B2 yaitu sebesar 0,85 me , lebih tinggi dibandingkan pada
perlakuan yang sama, dengan sistem budidaya SRI D1B1 sebesar 0,69 me, dan ketersediaan Ca terendah diperoleh pada perlakuan D6B2
yaitu sebesar 0,62 me , lebih rendah dibandingkan pada perlakuan yang sama, dengan sistem budidaya SRI D6B1 sebesar 0,68 me. Secara
umum, rata – rata ketersediaan Mg pada seluruh perlakuan yaitu sebesar 0,69 me . Pada sistem budidaya SRI, ketersediaan magnesium lebih
tinggi dibandingkan budidaya secara konvensional, karena Mg diikat lemah pada komplek jerapan dibanding Ca, sehingga penggenangan
dapat menyebabkan mudah tercucinya Mg pada komplek jerapan.
3. Bahan Organik Tanah