commit to user 38
budidaya konvensional, ketersediaan Mg tertinggi diperoleh pada perlakuan D1B2 yaitu sebesar 0,85 me , lebih tinggi dibandingkan pada
perlakuan yang sama, dengan sistem budidaya SRI D1B1 sebesar 0,69 me, dan ketersediaan Ca terendah diperoleh pada perlakuan D6B2
yaitu sebesar 0,62 me , lebih rendah dibandingkan pada perlakuan yang sama, dengan sistem budidaya SRI D6B1 sebesar 0,68 me. Secara
umum, rata – rata ketersediaan Mg pada seluruh perlakuan yaitu sebesar 0,69 me . Pada sistem budidaya SRI, ketersediaan magnesium lebih
tinggi dibandingkan budidaya secara konvensional, karena Mg diikat lemah pada komplek jerapan dibanding Ca, sehingga penggenangan
dapat menyebabkan mudah tercucinya Mg pada komplek jerapan.
3. Bahan Organik Tanah
Menurut Stevenson 1994, bahan organik tanah adalah semua jenis senyawa organik yang terdapat di dalam tanah, termasuk serasah,
fraksi bahan organik ringan, biomassa mikroorganisme, bahan organik terlarut di dalam air, dan bahan organik yang stabil atau humus. Humus
dalam tanah sebagai hasil proses dekomposisi bahan organik merupakan sumber muatan negatif tanah, sehingga humus dianggap mempunyai
susunan koloid seperti lempung, namun humus tidak semantap koloid lempung, dia bersifat dinamik, mudah dihancurkan dan dibentuk. Sumber
utama muatan negatif humus sebagian besar berasal dari gugus karboksil - COOH dan fenolik - OH nya Brady, 1990 cit Suntoro, 2003 .
Berdasarkan uji F dapat diketahui bahwa pemberian pupuk organik, pupuk anorganik serta seresah gamal pada berbagai dosis D
berpengaruh tidak nyata terhadap kandungan bahan organik tanah P0,05, sedangkan sistem budidaya berpengaruh nyata terhadap
kandungan bahan organik tanah 0,01P0,05.
commit to user
Gambar 4.3 Pen Keterangan : An
pada u
Berdasarkan bahwa sistem budi
kandungan bahan or sistem budidaya konve
daripada pada siste sistem budidaya
konvensional prose akumulasi bahan o
pada tanah sawah lebih tinggi dibandi
Gambar 4.4 Peng Gamal
Berdasarkan organik tertinggi da
rekomendasi pupuk
0.00 1.00
2.00 3.00
B O
2.53
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00 2.50
3.00 3.50
D1 B
O
engaruh Sistem Budidaya Terhadap Bahan Organik Tanah Angka yang diikuti huruf yang berbeda menunjukkan berb
a uji DMR taraf 5
an uji DMR taraf 5 gambar 4.3 dapat di budidaya SRI berbeda nyata dengan konvensional t
n organik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahw konvensional kandungan bahan organiknya lebi
sistem budidaya SRI, yaitu sebesar 2,81, sedangk a SRI sebesar 1,90. Pada sistem budidaya
proses dekomposisi bahan organik lambat dan n organik pada tanah sehingga kadar bahan organi
ah yang menggunakan sistem budidaya konve ndingkan pada sistem budidaya SRI.
engaruh Pemberian Pupuk Organik dan Anorganik sert al Terhadap Bahan Organik Tanah D = dosis
an hasil penelitian dapat diketahui bahwa kada i dapat dicapai pada perlakuan D5 pemberian 50
pupuk organik 45 pupuk kandang sapi + 5
1,90a 2,81b
SRI KONVENSIONAL
2.53 1.94
2.93 2.58
2.95 1.70
2.17 1.95
D1 D2
D3 D4
D5 D6
D7 D8
Dosis Perlakuan
ah erbeda nyata
t diketahui onal terhadap
bahwa pada ebih tinggi
ngkan pada daya secara
dan terjadi ganik tanah
konvensional
erta Seresah
kadar bahan n 50 dosis
5 seresah
2.43
D9
commit to user gamal + 50 do
bahan organik tere organik 42,5 pupuk
dosis rekomendasi kotoran sapi merupa
penambahan pupuk tanah.
4. Kapasitas Pertuk