Kerangka Konseptual TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka Konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditunjukkan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan dan dikembangkan dari perumusan masalah yang telah diidentifikasikan melalui survey literatul. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang Tandelilin, 2011 : 3. Investasi berkaitan dengan berbagai aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset real tanah, emas, mesin atau bangunan maupun aset finansial deposito, saham ataupun obligasi merupakan aktivitas investasi yang umumnya dilakukan. Pada dasarnya tujuan melakukan investasi adalah dengan harapan menghasilkan sejumlah uang guna meningkatkan kesejahteraan investor di masa yang akan datang. Dalam meningkatkan kesejahteraan, investasi juga membawa risiko bagi investor. Dimana kita tahu bahwa risiko adalah ancaman atau kemungkinan suatu tindakan atau kejadian yang menimbulkan dampak yang berlawanan dengan tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, investasi yang dilakukan investor mengalami ketidakpastian, investor harus melakukan cara yang mengarah pada tingkat pengembalian. Universitas Sumatera Utara Dalam faktor demografi menunjukkan bahwa seperti : jenis kelamin, usia, pendidikan, status perkawinan, jumlah anak dan pendapatan memainkan peran penting dan membedakan toleransi investor tehadap risiko Barber and Odean : 2001, Lewellen, Lease, and Schlarbaum : 1997, Riley and Chow : 1992 Jenis kelamin yang terdiri dari pria dan wanita. Menurut Barber and Odean 2001 mengemukakan bahwa pria dan wanita dalam manggapi suatu risiko, yaitu pria lebih berani mengambil risiko dibandingkan wanita pada saat investor belum berkeluarga atau menikah. Investor pria lebih percaya diri dibanding investor wanita dalam berinvestasi. Dapat dilihat bahwa investor wanita lebih konservatif dalam investasi jangka panjang. Keputusan investor dalam berinvestasi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi lainnya, seperti usia, pendidikan, status perkawinan, jumlah anak dan penghasilan. Evans 2004 menjelaskan investor yang berusia lebih muda usia dibawah 30 cenderung Risk Seeker dibanding investor yang berusia lebih tua diatas 30 tahun. Investor yang berusia muda dan memiliki pendapatan lebih tinggi cenderung memiliki portofolio saham yang lebih berfluktuasi Barber and Odean, 2001, Schooley and Worden, 1999. Selain dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, toleransi investor terhadap resiko juga dipengaruhi oleh tingkat pendapatan dan kekayaan. Semakin tinggi tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan investor, semakin tinggi toleransinya terhadap risiko Bhandari and Deaves, 2006. Universitas Sumatera Utara Dalam hal status perkawinan, Grable 1977 menyatakan bahwa mereka yang belum menikah, berani atau dengan status single lainnya, mereka ini lebih memilih risiko yang lebih tinggi dan lebih konservatif dibandingkan mereka yang sudah menikah yang lebih cenderung berinvestasi pada tingkat yang aman. Selanjutnya Lewellen 1997 menyatakan bahwa semakin banyak jumlah anggota keluarga maka perilaku investor terhadap risiko investasi adalah risk averter . Hal ini dikarenakan mereka investor lebih memikirkan jumlah pengeluaran yang lebih banyak. Sedangkan investor yang memiliki jumlah anggota keluarga yang sedikit maka perilaku investor cenderung risk seeker. Demikian juga pengaruh pendapatan, Baber and Odean 2011, Schooley and Worden 1999 mengemukakan bahwa investor yang memiliki pendapatan lebih tinggi cenderung memiliki portofolio saham yang lebih berfluktuatif. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian teori diatas dan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan sebelumnya, berikut dapat digambarkan kerangka konseptual dari penelitian ini. Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Sumber: Bhandari and Deaves 2005,diolah peniliti

2.4 Hipotesis