Uji Simultan Uji F Uji Parsial Uji t

4.3.3.1 Uji Simultan Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini nilai F hitung akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah: 3. Jika Sig 0,05 dan F hitung F tabel maka H diterima atau H 1 ditolak. 4. Jika Sig 0,05 dan F hitung F tabel maka H ditolak atau H 1 diterima. Tabel 4.13 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 590.407 6 98.401 2.543 .028 a Residual 2669.949 69 38.695 Total 3260.355 75 a. Predictors: Constant, Pendapatan, Pendidikan, Usia, Jenis_Kelamin, Jumlah_Anak, Status_Perkawinan b. Dependent Variable: Toleransi_Risiko Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Hasil uji F pada Tabel 4.13 diperoleh F hitung sebesar 2,543 dengan tingkat signifikansi 0,028. Sedangkan F tabel pada tingkat signifikansi α = 5, diperoleh dengan derajat bebas df pembilang = k – 1 = 7 – 1 = 6 dan df penyebut = n – k = 76 – 7 = 69 adalah sebesar 2,10. Oleh karena F hitung 2,543 F tabel 2,10 dan tingkat signifikansinya 0,028 0,05 maka H ditolak atau H 1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel Jenis Kelamin, Usia, Pendidikan, Status Perkawinan, Jumlah Anak, dan Pendapatan berpengaruh signifikan terhadap Toleransi Risiko pada Dosen Fakultas Kedokteran USU. Universitas Sumatera Utara

4.3.3.2 Uji Parsial Uji t

Uji-t digunakan untuk melihat pengaruh secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini nilai t hitung akan dibandingkan dengan t tabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t ini adalah: 4. Jika Sig 0,05 dan t hitung t tabel atau –t hitung -t tabel maka H diterima atau H 1 ditolak. 5. Jika Sig 0,05 dan t hitung t tabel atau –t hitung -t tabel maka H ditolak atau H 1 diterima. Tabel 4.14 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 40.562 5.832 6.955 .000 Jenis_Kelamin -3.516 1.471 -.265 -2.390 .020 Usia .265 .835 .035 .317 .752 Pendidikan -.102 1.134 -.010 -.090 .929 Status_Perkawinan -2.865 2.219 -.148 -1.291 .201 Jumlah_Anak 2.859 1.093 .291 2.617 .011 Pendapatan -.087 1.159 -.008 -.075 .940 a. Dependent Variable: Toleransi_Risiko Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Hasil uji t pada Tabel 4.14 diperoleh t tabel pada taraf nyata 5 untuk uji satu arah α = 0,05 dengan derajat bebas df = n - k = 76 - 7 = 69 adalah +1,645. Dengan demikian hasil uji-t secara parsial dapat diinterpretasikan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Signifikansi Jenis Kelamin sebesar 0,020 lebih kecil dari 0,05 sedangkan t hitung -2,390 t tabel -1,645. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Jenis Kelamin berpengaruh dan signifikan terhadap Toleransi Risiko. Berdasarkan hasil regresi linier berganda, nilai koefisien regresi Jenis Kelamin sebesar -3,516, yang berarti variabel Jenis Kelamin berpengaruh negatif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Jenis Kelamin berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Toleransi Risiko pada Dosen Fakultas Kedokteran USU. 2. Signifikansi Usia sebesar 0,752 lebih besar dari 0,05 sedangkan t hitung 0,317 t tabel 1,645. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Usia berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Toleransi Risiko. Berdasarkan hasil regresi linier berganda, nilai koefisien regresi Usia sebesar 0,265, yang berarti variabel Usia berpengaruh positif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Usia berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Toleransi Risiko pada Dosen Fakultas Kedokteran USU. 3. Signifikansi Pendidikan sebesar 0,929 lebih besar dari 0,05 sedangkan t hitung -0,090 t tabel -1,645. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Pendidikan berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Toleransi Risiko. Berdasarkan hasil regresi linier berganda, nilai koefisien regresi Pendidikan sebesar -0,102, yang berarti variabel Pendidikan berpengaruh negatif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Pendidikan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Toleransi Risiko pada Dosen Fakultas Kedokteran USU. Universitas Sumatera Utara 4. Signifikansi Status Perkawinan sebesar 0,201 lebih besar dari 0,05 sedangkan t hitung -1,291 t tabel -1,645. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Status Perkawinan berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Toleransi Risiko. Berdasarkan hasil regresi linier berganda, nilai koefisien regresi Status Pendidikan sebesar -2,865, yang berarti variabel Status Perkawinan berpengaruh negatif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Status Perkawinan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Toleransi Risiko pada Dosen Fakultas Kedokteran USU. 5. Signifikansi Jumlah Anak sebesar 0,011 lebih kecil dari 0,05 sedangkan t hitung 2,617 t tabel 1,645. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Jumlah Anak berpengaruh dan signifikan terhadap Toleransi Risiko. Berdasarkan hasil regresi linier berganda, nilai koefisien regresi Jumlah Anak sebesar 2,617, yang berarti variabel Jumlah Anak berpengaruh positif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Jumlah Anak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Toleransi Risiko pada Dosen Fakultas Kedokteran USU. 6. Signifikansi Pendapatan sebesar 0,940 lebih besar dari 0,05 sedangkan t hitung 0,075 t tabel -1,645. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Pendapatan berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Toleransi Risiko. Berdasarkan hasil regresi linier berganda, nilai koefisien regresi Pendapatan sebesar -0,087, yang berarti variabel Pendapatan berpengaruh negatif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Pendapatan berpengaruh negatif Universitas Sumatera Utara dan tidak signifikan terhadap Toleransi Risiko pada Dosen Fakultas Kedokteran USU.

4.3.3.3 Uji Koefisien Determinasi