Uji Koefisien Determinasi Pengujian Statistik Goodness og Fit

dan tidak signifikan terhadap Toleransi Risiko pada Dosen Fakultas Kedokteran USU.

4.3.3.3 Uji Koefisien Determinasi

� � Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Nilai R 2 terletak antara 0 sampai dengan 1 0 ≤ R 2 ≤1. Jika variabel dalam penelitian lebih dari dua variabel maka yang dipakai adalah Adjusted R Square Situmorang dan Lufti, 2012: 154-155. Hasil koefisien determinasi R 2 tampak pada Tabel 4.15 berikut ini. Tabel 4.15 Hasil Koefisien Determinasi � � Mo d el S umm a ryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .426 .181 .110 6.22052 a. Predictors: Constant, Pendapatan, Pendidikan, Usia, Jenis_Kelamin, Jumlah_Anak, Status_Perkawinan b. Dependent Variable: Toleransi_Risiko Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Hasil koefisien determinasi R 2 pada Tabel 4.15 diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,110 atau 11. Hal ini menunjukkan bahwa 11 faktor-faktor Toleransi Risiko dapat dipengaruhi atau dijelaskan oleh keenam variabel independen yang digunakan, yaitu Jenis Kelamin, Usia, Pendidikan, Status Perkawinan, Jumlah Anak, dan Pendapatan. Sedangkan sisanya sebesar 89 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

4.4 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian uji F diketahui bahwa secara simultan Jenis Kelamin, Usia, Pendidikan, Status Perkwinan, Jumlah Anak, dan Pendapatan berpengaruh signifikan terhadap Toleransi Risiko pada Dosen Fakultas Kedokteran USU, dengan tingkat kepercayaan α = 5. Hal ini ditunjukkan oleh nilai F hitung 2,543 F tabel 2,10. Dengan demikian, jika investor ingin berinvestasi, sebaiknya mempertimbangkan keenam variabel independen dalam penelitian ini, karena variabel-variabel tersebut mempunyai pengaruh yang nyata terhadap Toleransi Risiko pada Dosen Fakultas Kedokteran USU. Dari hasil pengujian variabel Jenis Kelamin secara parsial Uji t berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Toleransi Risiko, dimana diketahui dari persamaan regresinya yang bernilai negatif sebesar -3,516 yang menandakan terdapat pengaruh yang berlawanan. Artinya jika setiap kali terjadi kenaikan 1 satuan Jenis Kelamin, maka Toleransi Risiko akan mengalami penurunan sebesar -3,516 dengan asumsi nilai variabel lain tetap. Secara statistik nilai t hitung sebesar -2,390 dan t tabel sebesar -1,645 t hitung t tabel , serta signifikansi Jenis Kelamin lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,020. Adanya pengaruh yang signifikan menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki lebih dominan berinvetasi dan dianggap sebagai faktor penting dalam mentoleransi risiko, karena adanya kecenderungan investor laki-laki bersifat risk taker atau pengambil risiko yang bersifat agresif, sedangkan investor perempuan lebih memilih berinvestasi pada tingkat yang aman dan tidak berisiko tinggi. Secara spesifiknya investor wanita lebih toleran pada tingkat risiko yang rendah konservatif dibandingkan laki-laki. Universitas Sumatera Utara