Pengolahan Data METODE PENELITIAN

41 digunakan pendekatan-pendekatan dengan metode Total Productive Maintenance yang dimulai dengan : 1. Menentukan masalah Dalam menentukan permasalahan dilakukan analisa dengan cara stratifikasi data yang ada dari beberapa segi. 2. Peninjauan lapangan Peneliti melakukan tinjauan ke perusahaan tempat melakukan penelitian serta mengamati sesuai dengan tujuan yang telah dibuat. 3. Studi literatur Peneliti melakukan studi literatur dari berbagai buku yang sesuai dengan permasalahan yang diamati di perusahaan. 4. Pengumpulan data Kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data, antara lain : a. Pengamatan langsung, melakukan pengamatan langsung ke pabrik, terutama di Mesin Turntable Vibtrating Compactor pabrik tersebut. b. Wawancara, mewawancarai berbagai pihak yang berhubungan dan berwenang dalam hal perawatan mesin. c. Merangkum data tentang hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. 5. Pengolahan data Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness. 6. Analisa dan pemecahan masalah Hasil dari pengolahan data yang berupa perhitungan akan dianalisa, dilakukan pemecahan masalah, lalu diberikan rekomendasi perbaikan. 7. Langkah terakhir menarik kesimpulan dari hasil penelitian.

4.6. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode overall equipment effectiveness langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 42 1. Perhitungan Availability Availability, adalah rasio waktu operation time terhadap loading time- nya. 2. Perhitungan Performance Efficiency Performance efficiency adalah rasio kuantitas produk yang dihasilkan dikalikan dengan waktu siklus idealnya terhadap waktu yang tersedia untuk melakukan proses produksi operation time. 3. Perhitungan Rate of Quality Product Rate of quality product adalah rasio produk yang baik good production yang sesuai dengan spesifikasi kualitas produk yang telah ditentukan terhadap jumlah produk yang di proses. 4. Perhitungan Overall Equipment Effectiveness OEE Setelah nilai availability, performance efficiency dan rate of quality product pada mesin Turntable Vibrating Compactor diperoleh maka dilakukan perhitungan nilai overall equipment effectiveness OEE untuk mengetahui besarnya efektivitas penggunaan mesin. 5. Perhitungan OEE Six Big Losses a. Perhitungan Downtime Losses -Perhitungan Equipment Failure Breakdowns Kegagalan mesin melakukan proses equipment failure atau kerusakan breakdown yang tiba-tiba dan tidak diharapkan terjadi adalah penyebab kerugian yang terlihat jelas, karena kerusakan tersebut akan mengakibatkan mesin tidak menghasilkan output. -Perhitungan Setup dan Adjustment Kerusakan pada mesin maupun pemeliharaan mesin secara keseluruhan akan mengakibatkan mesin tersebut harus dihentikan terlebih dahulu. Sebelum mesin difungsikan kembali akan dilakukan penyesuaian terhadap fungsi mesin tersebut yang dinamakan dengan waktu setup dan adjustment mesin. Universitas Sumatera Utara 43 b. Perhitungan Speed Loss Speed loss terjadi pada saat mesin tidak beroperasi sesuai dengan kecepatanproduksi maksimum yang sesuai dengan kecepatan mesin yang dirancang. Faktor yang mempengaruhi speed losses ini adalah idling and minor stoppage dan reduced speed. -Perhitungan Idling dan Minor Stoppages Idling dan minor stoppages terjadi jika mesin berhenti secara berulang- ulang atau mesin beroperasi tanpa menghasilkan produk. Jika idling dan minor stoppages sering terjadi maka dapat mengurangi efektivitas mesin. -Perhitungan Reduced Speed Reduced speed adalah selisih antara waktu kecepatan produksi actual dengan kecepatan produksi yang ideal. c. Perhitungan Defect Loss Defect loss adalah mesin tidak menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi dan standar kualitas produk yang telah ditentukan dan scrap sisa hasil proses selama produksi berjalan. Faktor yang dikategorika ke dalam defect loss adalah rework loss dan yieldscrap loss. -Perhitungan Rework Loss Rework loss adalah produk yang tidak memenuhi spesifikasi kualitas yang telah ditentukan walaupun masih dapat diperbaiki ataupun dikerjakan ulang. -Perhitungan YieldScrap Loss Yieldscrap loss adalah kerugian yang timbul selama proses produksi belum mencapai keadaan produksi yang stabil pada saat proses produksi mulai dilakukan sampai tercapainya keadaan proses yang stabil, sehingga produk yang dihasilkan pada awal proses sampai keadaan proses stabil dicapai tidak memenuhi spesifikasi kualitas yang diharapkan. Universitas Sumatera Utara 44

4.7. Analisis Data dan Pemecahan Masalah

Dokumen yang terkait

Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Pada Pabrik RSS PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Batang Serangan.

1 52 148

Studi Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Pada Mesin Pengaduk Ko-Kneader di Anode Green Plant PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

4 23 92

Studi Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Pada Mesin Pengaduk Ko-Kneader di Anode Green Plant PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

0 0 14

Studi Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Pada Mesin Pengaduk Ko-Kneader di Anode Green Plant PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

0 0 2

Studi Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Pada Mesin Pengaduk Ko-Kneader di Anode Green Plant PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

0 0 4

Analisis Total Productive Maintenance pada Turntable Vibrating Compactor Guna Memperbaiki Kinerja Perusahaan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

0 0 15

Analisis Total Productive Maintenance pada Turntable Vibrating Compactor Guna Memperbaiki Kinerja Perusahaan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

0 0 2

Analisis Total Productive Maintenance pada Turntable Vibrating Compactor Guna Memperbaiki Kinerja Perusahaan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

0 0 4

Analisis Total Productive Maintenance pada Turntable Vibrating Compactor Guna Memperbaiki Kinerja Perusahaan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

0 0 19

Analisis Total Productive Maintenance pada Turntable Vibrating Compactor Guna Memperbaiki Kinerja Perusahaan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

0 0 1