Analisa diagram sebab akibat Fish Bone Diagram

73

5.4. Analisa diagram sebab akibat Fish Bone Diagram

Untuk mendapatkan penanganan masalah secepat mungkin, maka perlu dilakukannya analisa sebab akibat terhadap faktor – faktor yang mengakibatkan masalah - masalah tersebut. Diagram sebab akibat ini sering juga disebut sebagai diagram tulang ikan Fish Bone Diagram. Analisa ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung dilapangan, wawancara dengan operator, dan juga wawancara dengan shift engineer di pabrik Anoda Karbon. Hasil wawancara tersebut, merupakan salah satu kemungkinan penyebab dari sulitnya pencapaian OEE yang diharapkan. Dalam wawancara yang didapat maka diambil parameter – parameter yang mempengaruhi terjadinya kerugianLosses tersebut, yaitu : mesin, manusia, metode, produksi. Gambar 5.13. Diagram Sebab Akibat Fish Bone Dari diagram sebab akibat diatas menerangkan bahwa penyebab mesin mengalami kerugian atau losses oleh karena 4 kategori yaitu manusia, mesin, metode dan produksi. Hal ini bisa terjadi karena disebabkan oleh : 1. Manusia Setiap pekerjaan yang dilakukan membutuhkan ketelitian, baik dalam melakukan maintenance atau ketika melakukan pengecekan rutin. Setiap Universitas Sumatera Utara 74 karyawan juga harus memiliki etos kerja yang baik ketika dalam melakukan pekerjaaanya agar setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada karyawan bagian maintenance, ada suatu hal yang membuat mereka menjadi kurang teliti ketika melakukan perawatan kepada mesin yaitu terbatasnya waktu yang diberikan bagian produksi dengan alas an demi tercapainya target produksi. Tetapi operator dari bagian produksi sendiri sering tidak memperdulikan keadaan mesin dan kadang memaksa kinerja mesin. Operator bagian produksi juga tidak ikut serta dalam proses maintenance. Sementara faktor yang lain adalah kurang disiplinnya karyawan terhadap waktu jam kerja, masih banyak waktu yang terbuang ketika akan memulai pekerjaan, hal ini juga dipengaruhi oleh sistem absensi yang masih menggunakan metode manual.

2. Mesin

Ketika terjadi kerusakan pada mesin ini dan harus dilakukan penggantian suku cadang, sering dilakukan penggantian suku cadang yang tidak asli. Hal ini dilakukan karena mahalnya suku cadang yang asli dan akan memakan waktu ketika melakukan pemesanan. Sementara faktor lain adalah adanya gangguan secara tiba – tiba. Bisa saja penyebabnya adalah arus listrik Kwh pada motor penggerak yang tidak stabil sehingga mengakibatkan trip dan hunting yang bisa menyebabkan kelebihan arus yang dihasilkan ataupun kurang arus. Kerusakaan pada mesin lain yang berhubungan dengan mesin Turntable Vibrating Compactor juga berpengaruh karena pada proses pencetakan blok anoda ada banyak proses yang harus dilalui hingga akhirnya ke mesin Turntable Vibrating Compactor. Maka dari itu jika terjadi kerusakan pada mesin pendukung, mesin Turntable Vibrating Compactor juga harus dihentikan.

3. Metode

Dari label SOP Standart Operation Procedure ada, dan yang dilihat peneliti bahwa masih banyak penerapan maintenance yang kurang baik. Penggantian komponen maupun jadwal pemeliharaan tidak semua dilakukan Universitas Sumatera Utara 75 secara terjadwal atau preventif. Beberapa komponen utama bahkan diganti hanya jika terjadi Breakdown Jika ini terus terjadi maka akan menyebabkan performa mesin menurun dan menyebabkan losses. 4. Produksi Target Produksi Produksi menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan losses di mesin ini karena target pencapaian produksi yang tinggi membuat Bagian Produksi mengurangi waktu pemeliharaan mesin, Hal ini tentu bertentangan dengan prinsip maintenance itu sendiri, karena jika maintenance dilakukan dengan metode yang benar tepat akan meningkatkan hasil produksi. Target produksi yang tinggi ini juga membuat operator mesin sering kurang memperhatikan perawatan mesin dan hanya mengutamakan target produksi yang diberikan bagian produksi. 5.5. Usulan pemecahan masalah 5.5.1 Usulan penyelesaian masalah Six Big Losses

Dokumen yang terkait

Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Pada Pabrik RSS PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Batang Serangan.

1 52 148

Studi Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Pada Mesin Pengaduk Ko-Kneader di Anode Green Plant PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

4 23 92

Studi Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Pada Mesin Pengaduk Ko-Kneader di Anode Green Plant PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

0 0 14

Studi Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Pada Mesin Pengaduk Ko-Kneader di Anode Green Plant PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

0 0 2

Studi Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Pada Mesin Pengaduk Ko-Kneader di Anode Green Plant PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

0 0 4

Analisis Total Productive Maintenance pada Turntable Vibrating Compactor Guna Memperbaiki Kinerja Perusahaan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

0 0 15

Analisis Total Productive Maintenance pada Turntable Vibrating Compactor Guna Memperbaiki Kinerja Perusahaan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

0 0 2

Analisis Total Productive Maintenance pada Turntable Vibrating Compactor Guna Memperbaiki Kinerja Perusahaan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

0 0 4

Analisis Total Productive Maintenance pada Turntable Vibrating Compactor Guna Memperbaiki Kinerja Perusahaan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

0 0 19

Analisis Total Productive Maintenance pada Turntable Vibrating Compactor Guna Memperbaiki Kinerja Perusahaan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

0 0 1