Aktivitas Belajar Siswa Tinjauan Pustaka

lxvii Teknik yang digunakan dalam mengidentifikasi kemampuan awal siswa dapat berupa kuesioner, interview, dan observasi, nilai tes dapat pula digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan awal siswa. Subjek yang memberikan informasi diminta untuk mengidentifikasi seberapa jauhtingkat penguasaan siswa dalam setiap perilaku khusus melalui skala penilaian rating scale . Teknik yang dapat menghasilkan data dengan cepat adalah tes penampilan siswa dan observasi terhadap pelaksanaan pekerjaan siswa serta tes tertulis untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa. Pada penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengetahui kemampuan awal adalah tes yang berupa pengetahuan pra syarat tentang materi hukum-hukum dasar kimia hukum Lavoiser, hukum Proust, hukum Dalton, hukum Gay Lussac, dan hipotesis Avogadro.

7. Aktivitas Belajar Siswa

Montessori dalam Sardiman A.M 1994:95 menegaskan bahwa “anak-anak memiliki tenaga untuk berkembang sendiri, membentuk sendiri. Pendidik akan berperan sebagai pembimbing dan mengamati bagaimana perkembangan anak didiknya”. Pernyataan Montessori tersebut memberikan petunjuk bahwa yang lebih banyak melakukan aktifitas didalam pembentukan diri anak adalah anak itu sendiri, sedangkan pendidik hanya memberikan bimbingan dan merencanakan segala kegiatan yang akan diperbuat oleh anak didik. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Rousseau dalam Sardiman A.M, 1994:95 memberikan penjelasan bahwa “kegiatan belajar segala pengetahuan harus diperoleh dari pengamatannya sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri, dengan fasilitas yang dibuat sendiri, baik secara lxviii rohani maupun teknis”. Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang yang bekerja harus aktif sendiri, tanpa adanya aktifitas maka proses belajar tidak mungkin terjadi. Dari beberapa pendapat diatas diperoleh kesimpulan bahwa aktivitas belajar siswa adalah kegiatan belajar yang dilakukan siswa dengan cara mengamati sendiri, pengalaman sendiri, menyelidiki sendiri dan bekerja secara aktif dengan fasilitas yang diciptakan sendiri untuk berkembang sendiri dengan bimbingan dan pengamatan dari guru. Guru harus berusaha membangkitkan aktivitas siswa dalam menerima pelajaran baik aktivitas jasmani maupun rohani. Aktivitas jasmani meliputi: melakukan percobaan, berkebun, dan lain-lain. Aktivitas belajar siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat saja. Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah. Paul B.Dierich dalam Sardiman A.M 1994:99 berpendapat bahwa : Daftar aktivitas belajar siswa dapat digolongkan sebagai berikut: a. Visual activities, seperti membaca, memperhatikan gambar, peracobaan; b. Oral activities, seperti menyatakan, bertanya, membaca saran; c. Listening activities, seperti mendengarkan percakapan, diskusi, pidato, musik; d. Writing activities, seperti menulis cerita, laporan, angket, menyalin; e. Drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram; f. Mental activities, seperti mengingat, memecahkan soal, menganalisis; g. Emosional activities, seperti menaruh minat, berani, tenang, bersemangat”. Dengan klasifikasi aktivitas yang diuraikan diatas, menunjukkan aktivitas di sekolah bermacam-macam. Kalau berbagai macam kegiatan tersebut dapat diciptakan di sekolah, tentu sekolah-sekolah itu akan lebih dinamis, tidak membosankan dan bisa menjadi pusat aktivitas belajar yang maksimal. lxix Aktivitas belajar siswa dalam penelitian ini adalah: a. Waktu untuk belajar kimia, yang meliputi frekuensi belajar kimia dan waktu yang digunakan, b. Sikap dalam mengikuti pelajaran kimia, yang meliputi partisipasi dalam mengikuti pelajaran kimia, mengikuti jam kosong, sikap dalam mengerjakan setiap tugas di sekolah, c. Belajar kimia sendiri, yang meliputi partisipasi dalam belajar, belajar kimia di rumah, belajar di luar sekolah atau les, d. Belajar kimia secara berkelompok, yang meliputi partisipasi dalam belajar kelompok, mengatasi kesulitan dalam belajar kelompok, e. Mengerjakan tugas, latihan atuan pekerjaan rumah, yang meliputi mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan, sikap dalam menghadapi pekerjaan rumah yang sulit.

8. Prestasi Belajar