7
Berikut beberapa agen penyebab diare yang tercatat dalam World Gastroenterology Organisation Global Guidelines 2012 :
Tabel 2.1. Agen Penyebab Diare Bakteri
Virus Parasit
Diarrheagenic E. Coli Rotavirus
Protozoa Campylobacter jejuni
Norovirus calicivirus Crytosporidium parvum
Vibrio Cholerae O1 Adenovirus
serotype 4041 Giardia intestinalis
V. Cholerae O139 Astrovirus
Microsporida Shigella species
Cytomegalovirus Entamoeba histolytica
V. Parahaemolyticus Isospora belli
C. Coli Cyclospora ceyetanensis
C. Upsaliensis Dientamoeba fragilis
Nontyphoidal salmonellae
Blastocystis hominis
Clostridium difficile Helmintes
Yersina enterocolitica Strongyloides stercoralis
Y. Pseudotuberculosis Angiostrongylus
costaricensis Schistosoma mansoni, S.
Japonicum
2.1.5. Mekanisme Diare
Menurut Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi IDAI tahun 2009, terdapat 6 mekanisme terjadinya diare, yaitu :
1. Gangguan Absorpsi atau Diare Osmotik
Gangguan absorpsi disini adalah terjadinya penurunan fungsi absorpsi sehingga volume cairan lebih banyak di dalam lumen usus. Hal ini bisa disebabkan oleh
celiac sprue, konsumsi magnesium hidroksida, defisiensi sukrase-isomaltase, dan
Universitas Sumatera Utara
8
banyaknya bahan yang tidak diserap sehingga bahan intraluminal pada usus halus bagian proksimal bersifat hipertonis dan menyebabkan hiperosmolaritas.
2. Malabsorpsi Umum
Malabsorpsi ini disebabkan oleh kerusakan sel yang secara normal menyerap Natrium Na dan air, yang dikarenakan oleh virus atau kuman, seperti
Salmonella, Shigella atau Campylobacter.ini juga bisa rusak karena inflammatory bowel disease, toksin dan obat-obat tertentu.
3. Gangguan Sekresi atau Diare Sekretorik
Terjadinya sekresi berlebih dari intestinal sehingga terjadi diare bisa disebabkan hiperplasia kripta akibat penyakit apapun.
4. Diare akibat Gangguan Peristaltik
Perubahan motilitas dari usus, baik peningkatan motilitas maupun penurunan motilitas mampu menyebabkan diare. Peningkatan motilitas menyebabkan
menurunnya waktu absorpsi dari usus sehingga banyak cairan di lumen usus, sedangkan penurunan motilitas menyebabkan semakin tumbuhnya bakteri dan
perlambatan transit obat-obatan atau nutrisi.
5. Diare Inflamasi
Keadaan seperti kehilangan sel epitel, kerusakan tight junction, tekanan hidrostatik dalam pembuluh darah, dan lymphatic menyebabkan air, elektrolit,
mukus, protein, sel-sel darah menumpuk pada lumen sehingga mengganggu proses absorpsi.
6. Diare terkait imunologi
Hal ini terkait dengan reaksi hipersensitivitas tipe I, III, dan IV.Reaksi I yaitu reaksi antara sel mast dengan IgE dan alergen makanan.Reaksi III misalnya pada
penyakit gastroenteropati.Dan reaksi IV terdapat pada celiac disease, dan protein loss enteropaties.Yang keadaan tersebut diatas memicu terjadinya diare.
Universitas Sumatera Utara
9
2.1.6. Faktor Resiko