PERUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN

3 Adapun produk pertanian seperti pisang [9], jahe [10], serta biota perairan seperti rumput laut [11] pernah digunakan sebagai bahan baku dalam alat pengering energi surya. Hasil – hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengering energi surya mampu menurunkan kadar air produk lebih cepat daripada penjemuran langsung dibawah matahari serta produk memiliki kualitas yang lebih baik [9-11]. Akan tetapi energi surya secara alamiah bersifat intermittent tidak kontinu dan temperatur maksimum yang dapat dicapai adalah 35 ° C. Sehingga dibutuhkan untuk memanfaatkan teknologi energi surya buatan solar dryer dengan sistem kolektor plat datar agar dapat menaikkan temperatur udara pemanas pada siang hari sunshine dan dilanjutkan dengan menyimpan sebagian energi surya ini pada bahan-bahan penyimpan panas phase change material’s = PCM’s untuk melanjutkan proses pengeringan pada saat malam hari [12]. Shanmugam Natarajan [13], meneliti bahwa dengan adanya desikan, potensi pengeringan meningkat 20 dan waktu pengeringan berkurang [13]. Sedangkan Thoruwa et al [14] meneliti bahwa penggunaan CaCl 2 dapat mengurangi waktu pengeringan dan dapat mencegah terjadinya kondensasi di tempat penyimpanan produk. Berdasarkan uraian tersebut, maka untuk menaikkan kualitas komoditi pertanian di Indonesia secara aman diperlukan suatu alat pengering tipe surya sistem kontinu yang dapat menaikkan temperatur udara pada siang hari dan dilanjutkan dengan penggunaan energi termokimia untuk menyerap uap air dalam produk pada malam hari. Penggunaan molecular sieve 13X Na 2 O.Al 2 O 3 .2,45 SiO 2 .6H 2 O diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengeringan dan mengurangi waktu pengeringan.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Pemanfaatan energi surya dapat diaplikasikan dengan alat pengering. Namun, energi surya bersifat intermitent tidak kontinu dengan temperatur maksimum 35 o C. Pengeringan biji kakao dapat dilakukan secara kontinu menggunakan energi surya dan desikan, sesuai pertimbangan nilai ekonomis dan kondisi cuaca . Pengeringan biji kakao secara kontinu dimana pada siang hari menggunakan energi surya sedangkan malam hari menggunakan adsorben molecular sieve 13X Na 2 O.Al 2 O 3 .2,45 SiO 2 .6H 2 O diharapkan dapat mengatasi kekurangan pengeringan secara intermitent. Oleh karena itu, penelitian ini diarahkan kepada efektivitas pengeringan kakao sistem Universitas Sumatera Utara 4 integrasi matahari dengan menggunakan adsorben molecular sieve 13X untuk mengetahui efektivitas pengeringan tenaga surya, besar penurunan kadar air, laju pengeringan, moisture ratio, diffusivitas efektif, konsumsi energi spesifik dan untuk mengetahui jumlah air yang diserap oleh adsorben dan pengaruh jumlah adsorben molecular sieve 13X pada efektivitas pengeringan kakao dilakukanlah variasi jumlah adsorben molecular sieve 13X yang digunakan.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengkaji efektifitas pengeringan biji kakao sistem kontinu menggunakan energi surya dan adsorben molecular sieve 13X yang digunakan untuk membantu proses pengeringan pada malam hari ditinjau dari pengaruh jumlah adsorben, banyaknya air yang diserap, dan waktu pengeringan 2. Mengetahui besar kadar air yang turun, laju pengeringan kakao, difussivitas efektif, moisture ratio, dan model pengeringan yang sesuai untuk pengeringan biji kakao menggunakan pengering surya dan adsorben molecular sieve 13X. 3. Mengetahui besar konsumsi energi spesifik dari metode pengeringan energi surya+adsorben.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat : 1. Memberikan informasi mengenai efektifitas pengeringan biji kakao menggunakan energi surya dan adsorben molecular sieve 13X secara kontinu ditinjau dari pengaruh jumlah adsorben, banyaknya air yang diserap, waktu pengeringan. 2. Memberikan informasi mengenai besar kadar air yang turun, laju pengeringan kakao, difussivitas efektif, moisture ratio, dan model pengeringan yang sesuai untuk pengeringan biji kakao menggunakan pengering surya dan adsorben molecular sieve 13X. 3. Memberikan informasi mengenai konsumsi energi spesifik dari metode pengeringan energi surya+adsorben. Universitas Sumatera Utara 5

1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN