22
3.4 Prosedur Kerja 3.4.1 Efektivitas Pengeringan Siang Hari
Efektivitas pengeringan siang hari merupakan perbandingan kondisi sistem di dalam box pengering dengan kondisi cuaca lingkungan setempat terhadap pengurangan
massa kakao. Untuk mengetahui efektivitas pengeringan pada siang hari yang telah dilakukan maka pertama sekali perlu mengetahui berapa intensitas radiasi matahari yang
diperoleh pada saat penelitian sedang berlangsung. Alat yang digunakan untuk memperoleh data tersebut adalah HOBO data logger yang akan secara otomatis
mencatat besar intensitas radiasi matahari dan temperatur lingkungan setiap 1 menit sekali. Selain itu, perlu mengetahui kenaikan temperatur di dalam box pengering selama
pengeringan berlangsung untuk kemudian dibandingkan dengan besarnya intensitas radiasi matahari yang diterima. Untuk memperoleh data tersebut, digunakan RH dan T
data logger dengan mensetting alat terlebih dahulu sesuai dengan keperluan yang kita inginkan dengan menggunakan software EasyLog USB. RH dan T data logger akan
merekam data setiap 10 menit sekali. Alat diletakkan di dalam box pengering selama proses pengeringan berlangsung dan apabila pengeringan telah selesai alat kembali di set
off dan data yang diperoleh akan disimpan di laptop. Sedangkan pengurangan massa kakao diukur setiap 10 menit sekali menggunakan load cell yang dimasukkan kedalam
box pengering.
3.4.2 Efektivitas Pengeringan Malam Hari
Efektivitas pengeringan malam hari merupakan perbandingan kinerja adsorben dengan massa yang berbeda dilihat dari Temperatur dan RH minimum di box pengering,
kadar air akhir, pengurangan massa kakao pada malam hari, dan waktu pengeringan. Untuk mengetahui hal tersebut maka perlu diketahui bagaimana kondisi temperatur dan
ratio humidifitas di dalam box pengering. Dimana digunakan alat RH dan T data logger dengan mensetting alat terlebih dahulu sesuai dengan keperluan yang kita inginkan. Alat
akan merekam data setiap 10 menit sekali secara otomatis. Selain itu perlu diketahui bagaimana pengurangan massa kakao pada proses pengeringan. Kemudian kakao yang
sudah merupakan hasil pengeringan diuji kadar air akhirnya ke Balai Riset dan
Universitas Sumatera Utara
23 Standardisasi untuk memperoleh hasil yang lebih akurat. Waktu pengeringan dapat
diperoleh dari menjumlah seluruh waktu yang digunakan selama pengeringan.
3.4.3 Difusivitas Efektif
Untuk memperoleh difusivitas efektif maka perlu menghitung molaritas relatif dari perubahan massa kakao yang ditimbang setiap 10 menit sekali dengan persamaan :
k k
k i
M M
- M
M Mk
- M
= MR
dimana Mi adalah massa kakao pada waktu tertentu, Mo adalah massa kakao awal, Mk adalam massa kering kakao. Difusivitas efektif diperoleh dengan mem-plot data Ln MR
dan t detik. Slope dari grafik tersebut akan dimasukkan ke Persamaan :
2 eff
2
r .
.D π
- =
Slope
Nilai jari-jari kakao diperoleh dengan mengukur panjang, lebar dan tebal dari masing – masing tiap run sepuluh sampel acak kakao hasil pengeringan dengan
menggunakan penggaris kemudian dirata-ratakan. Setelah itu dicari volume kakao dengan rumus :
× × ×
×
Setelah diperoleh volume kakao, jari – jari kakao dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :
Vol kakao = = × ×
3.4.4 Model Kinetika Pengeringan yang Sesuai
Untuk memperoleh model kinetika yang sesuai diperlukan data moisture ratio dan model kinetika yang ingin diuji kesesuaiannya. Dalam penelitian ini digunakan empat
persamaan model kinetika untuk dibandingkan yaitu Newton, Exponensial, Page, dan Logarithmic. Setelah diperoleh nilai MR exp dari Persamaan [3-1] , maka dihitung MR
pred dengan menggunakan persamaan model kinetika Newton, Eksponensial, Page, dan Logarithmic berdasarkan Tabel 2.1. Untuk menentukan yang paling sesuai, dilihat dari
[3.2]
[3.4] [3.1]
[3.3]
Universitas Sumatera Utara
24 nilai R
2
, RMSE, x
2
yang dihitung dengan persamaan 2.12 s.d 2.14 dimana dipilih model kinetika dengan nilai R
2
terbesar dan nilai RMSE ,x
2
terkecil.
3.4.5 Konsumsi Energi Spesifik