18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Energi BaruTerbarukan Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan yang terletak di Jalan Sisingamangaraja, Medan selama
1 bulan.
3.2 Bahan dan Peralatan yang Digunakan 3.2.1 Bahan yang Digunakan
Buah kakao dikumpulkan dari Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara Indonesia. Sebelum pengeringan, biji kakao segar yang difermentasi menggunakan
kotak yang terbuat dari styrofoam. Biji kakao untuk satu batch pengeringan adalah 0,5 kg dengan isi lembab awal bervariasi 60 - 65. Ini adalah konten lembab awal khas
untuk biji kakao fermentasi di Indonesia dan Molecular Sieve 13X sebagai adsorben.
3.2.2 Peralatan yang Digunakan
Alat pengering surya telah dibuat dan digunakan dalam percobaan. Pengering surya ini terdiri dari tiga komponen utama: pengeringan ruang; kolektor surya; dan
penyimpanan energi panas. Pengeringan ruang adalah ruang dengan dimensi 50 cm × 50 cm × 50 cm. Biji kakao kering yang tersebar di nampan pengeringan yang terbuat dari
aluminium sheet berlubang dengan luas 49 cm × 49 cm. Penyimpanan panas ditempatkan di dalam wadah terbuka terbuat dari baja dengan dimensi 30 cm x 30 cm x
5 cm. Kolektor surya adalah jenis plat datar dengan dimensi 2 m × 0,5 m × 0,1 m. Absorber yang dicat hitam terbuat dari 1 mm lembaran baja galvanis. Dua jendela
dipisahkan oleh celah udara 2 cm digunakan sebagai transparan penutup untuk mencegah hilangnya panas dari atas. Kolektor surya berorientasi ke utara dengan sudut
kemiringan 60 °C.
Universitas Sumatera Utara
19
3.2.3 Peralatan Pengujian
Efektivitas pengering kakao diperoleh dari hasil perhitungan dengan menggunakan data-data yang diperoleh dari alat pengujian dan alat ukur seperti alat ukur intensitas
radiasi matahari, alat ukur temperatur dan yang lainnya. 1. Laptop
Digunakan untuk menyimpan dan mengolah data yang telah didapatkan dari Hobo Microstation data logger dan Agilient 34972 A.
Gambar 3.1 Laptop
2. RH dan T data logger Alat ini dimasukkan ke dalam ruang yang akan diukur temperaturnya. Pencatatan
data pengukuran disimpan secara otomatis pada rentang waktu 10 menit.
Gambar 3.2 RH dan T data logger
Universitas Sumatera Utara
20 3. Hobo Microstation Data Logger
Alat ini di hubungkan ke data logger untuk kemudian dihubungkan ke komputer untuk diolah datanya.
Terdapat beberapa alat ukur pada Hobo Micro station data logger yaitu :
Gambar 3.3 Hobo Microstation data logger
Keterangan : a. Pyranometer, adalah alat untuk mengukur radiasi matahari pada suatu lokasi. Satuan
alat ukur ini adalah Wm
2
. b.
Wind Velocity Sensor, adalah alat untuk mengukur kecepatan angin. Satuan alat ukur ini adalah ms.
c. Ambient Measurement Apparatus, adalah alat untuk mengukur temperatur lingkungan sekitar. Satuan alat ukur ini adalah °C.
d. T and RH Smart Sensor, adalah alat untuk mengukur kelembaban udara. Besarnya
nilai yang diukur oleh alat ini dalam persen . 4.
Load cell Load Cell akan mengukur massa bahan secara kontinu namun tidak tercatat secara
otomatis. Data yang diberikan oleh load cell akan dicatat pada rentang waktu 10 menit. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar pengurangan berat produk setelah
mengalami proses pengeringan dengan alat pengering. a
c b
d
Universitas Sumatera Utara
21
Gambar 3.4 Load Cell
5. Thermolaser
Thermolaser akan mengukur temperatur suatu bahan dimana kita mengarahkan alat tersebut. Data temperature diambil per 10 menit sekali.
Gambar 3.5 Thermolaser 3.3 Diagram Kerja
Gambar 3.6 Diagram Kerja Pengeringan Kakao Energi Surya
Menggunakan Adsorben Molecular Sieve 13x Biji Kakao
Fermentasi Alat
Pengering Ukur suhu, massa,
dan kelembaban Ukur massa dan
kelembaban awal
Desikan adsorben Molecular Sieve 13x
Malam hari
Universitas Sumatera Utara
22
3.4 Prosedur Kerja 3.4.1 Efektivitas Pengeringan Siang Hari