Pasar Modal Tinjauan Teori .1 Kebijakan Moneter

2.1.4 Pasar Modal

Terminologi mengenai pasar modal sebagai terjemahan dari capital market, menurut ensiklopedia ekonomi keuangan dan perdagangan oleh Abdurrahman, A Situmorang, 2008:3 berarti suatu tempat atau sistem bagaimana cara dipenuhinya pebutuhan-kebutuhan dan untuk kapital suatu perusahaan, merupakan pasar tempat orang membeli dan menjual surat efek yang baru dikeluarkan. Sedangkan menurut Marzuki Usman dkk Situmorang, 2008:3 menyatakan bahwa secara teoritis pasar modal didefinisikan sebagai perdagangan instrumen keuangan jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri stocks, maupun hutang bonds, baik yang diterbitkan oleh pemerintah public authorites maupun oleh perusahaan swasta private sectors. Dengan demikian, pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari pasar keuangan. Di dalam pasar keuangan, diperdagangkan semua bentuk utang dan modal sendiri. baik dana jangka pendek, maupun jangka panjang, baik yang bersifat negatiable maupun non negatiable, sedangkan pasar modal merupakan penyedia dana jangka panjang. Dana-dana jangka panjang yang merupakan utang biasanya berbentuk obligasi, sedangkan dana jangka panjang yang merupakan modal sendiri biasanya dalam bentuk saham. Sementara itu Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal, pada pasal 1 angka 13 memberikan rumusan pengertian pasar moal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek. Perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Universitas Sumatera Utara Dalam pasar modal terdapat surat berharga atau efek yang dapat diperjual belikan di bursa. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang jangka waktu lebih dari 1 tahun Adapun instrumen pasar modal tersebut antara lain Tandelilin, 2001:18: A. Saham Saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perbankan, setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiabn perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Saham dapat dibeakan menjadi dua macam yaitu: 1. Saham Biasa common stock adalah sekuritas yang menunjukkan bahwa pemegang saham biasa tersebut mempunyaihak suara voting rights untuk memilih direktur atau manajemen perusahaan dan ikut berperan dalam pengambilan keputusan pentiing perusahaan dalam rapat umum pemegang saham RUPS. Pemegang saham biasa belum tentu akan mendapatkan pendapatan secara tetap dari perusahaan, karena saham biasa tidak mewajibkan perusahaan untuk membayar sejumlah kas terhadap pemegang saham. 2. Saham Preferen Preferred Stock adalah saham yang memiliki kombinasi karakteristik gabungan dari obligasi dan saham biasa, karena saham preferen memberikan pendapatan yang tetap seperti halnya obligasi dan Universitas Sumatera Utara juga mendapatkan hak kepemilikan seperti saham biasa. Perbedaannya dengan saham biasa adalah bahwa saham preferen tidak memberikan hak suara kepada pemegangnya untuk memilih direksi ataupun manajemen perusahaan seperti layaknya saham biasa. B. Obligasi Obligasi bond adalah surat tanda bukti bahwa investor pemegang obligasi memberikan pinjaman utang bagi emiten penerbit obligasi. Oleh karena itu, emiten obligasi akan memberikan kompensasi bagi investor pemegang obligasi, berupa kupon yang dibayarkan secara periodik terhadap investor. Dengan demikian obligasi dapat dikatakan sebagai salah satu instrumen pasar modal yang memberikan pendapatan tetap fixed-income securities bagi pemegangnya. Perusahaan penerbit emiten obligasi berkewajiban untuk membayarkan bunga dalam jumlah tertentu secara periodik selama obligasi tersebut belum jatuh tempo, dan juga melakukan pembayaran kembali nilai prinsipal obligasi tersebut pada saat jatuh tempo yang telah ditentukan. Namun demikian, pendapatan dari obligasi sebenarnya tidak hanya datang dari bunga, tetapi juga berasal dari capital gain, yaitu penjualan obligasi sebelum jatuh tempo. Obligasi sangat berbeda dengan harga saham. Harga saham sangat ditentukan oleh prestasi perusahaan penerbit saham. Namun pada obligasi, Harga obligasi ditentukan oleh yield. dimana yield ini dipengaruhi oleh suku bunga secara umum atau kebijaksanaan pemerintah. Apabila suku bunga deposito atau SBI Sertifikat Bank Indonesia maka harga obligasi akan menurun. Hal ini dikarenakan investor akan lebih memilih menempatkan dananya pada deposito atau tabungan. Universitas Sumatera Utara Bentuk dari pasar modal adalah bursa efek, yaitu perusahaan atau lembaga yang mempunyai tugas utama adalah menyediakan fasilitas perdagangan dengan mempertemukan penjual efek pihak defisit dana dengan pembeli efek pihak yang surplus dana secara langsung atau melalui wakil-wakilnya agar proses transaksi dapat berjalan dengan fair dan efisien. Pada UU yang mengatur tentang pasar modal yaitu UU Republik Indonesia no. 8 Tahun 1995 juga mencantumkan pengertian bursa efek, yaitu pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak- pihak yang lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. Dengan kata lain bursa efek adalah pihak yang menyediakan media perdagangan efek, antara lain saham dan media tersebut dipergunakan untuk memperdagangkan efek oleh anggota-anggotanya perusahaan efek. Agar perdagangan efek dapat berjalan dengan aman, teratur, dan efisien, maka bursa mengatur dan mengawasi tata cara perdagangan efek dan juga mengatur persyaratan bagi efek yang dapat diperdagangkandi bursa melalui suatu peraturan bursa efek Hermuningsih, 2012:3.Di Indonesia, saat ini bursa efek yang ada adalah Bursa Efek Indonesia BEI yaitu hasil penggabungan Bursa Efek Surabaya BES ke Bursa Efek Jakarta BEJ dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia BEI. Skuritas- skuritas yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia BEI adalah saham biasa, saham preferen, obligasi, obligasi konversi, right issue, waran, dan reksadana.

2.1.5 Indeks Harga Saham