BAB 5 PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan pada siswa-siswi SMA Harapan Medan sebanyak 105 orang. Distribusi sampel yang mengalami maloklusi gigi anterior berdasarkan jenis
kelamin yaitu sebanyak 64 orang laki-laki dan 41 orang perempuan. Dari beberapa karakteristik maloklusi gigi anterior, distribusi sampel berdasarkan karakteristik
maloklusi yaitu edge to edge sebanyak 21 orang, deepbite sebanyak 12 orang, crowded sebanyak 11 orang, protrusi sebanyak 7 orang, diastema sebanyak 6 orang,
anterior crossbite sebanyak 6 orang, dan openbite sebanyak 1 orang. Mayoritas siswa-siswi SMA Harapan Medan memiliki sosial ekonomi
menengah ke atas. Remaja dengan sosial ekonomi menegah ke atas memiliki banyak kebutuhan untuk memuaskan dirinya sendiri, salah satunya yaitu dengan
menghabiskan banyak waktu diluar rumah untuk bergaul dengan teman sebaya mereka. Akan tetapi, penampilan fisik merupakan hal yang penting untuk melakukan
sosialisasi agar mampu menarik teman sebaya maupun lawan jenis.
4,13
Apabila terdapat perubahan fisik maka akan mempengaruhi psikososialnya.
12,13
Penurunan status psikososial dapat dilihat dari seseorang dengan maloklusi gigi anterior. Faktor kunci dalam daya tarik fisik seseorang secara keseluruhan
merupakan bentuk dari estetika gigi. Seseorang dengan estetika gigi yang ideal dinilai oleh rekan-rekannya sebagai sosok yang lebih atletis, populer dan lebih kompeten
dalam semua bidang. Bentuk estetika gigi ini menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam kualitas hidup yang berpengaruh pada kondisi psikologis pasien.
Kualitas hidup adalah tingkatan yang menggambarkan keunggulan seorang individu yang dapat dinilai dari kehidupan mereka. Kualitas hidup individu tersebut biasanya
dapat dinilai dari kondisi fisiknya, psikologis, hubungan sosial dan lingkungannya.
43
Pengukuran status psikososial pada siswa-siswi SMA Harapan Medan dengan maloklusi gigi anterior yaitu dengan menggunakan Psychosocial Impact of Dental
Aesthetic Questionnaire PIDAQ. Skor total rata-rata PIDAQ pada subjek dengan
Universitas Sumatera Utara
maloklusi gigi anterior yaitu 35,3 dengan skor rata-rata Dental Self-Confidence DSC 13,3 ; skor rata-rata Social Impact SI 8,5 ; skor rata-rata Psychological
Impact PI 9,5 ; dan skor rata-rata Aesthetic Concern AC 3,9. Skor rata-rata DSC menunjukkan bagaimana dampak dari estetika gigi-geligi terhadap keadaan
emosional, skor rata-rata SI menunjukkan masalah potensial dalam lingkungan sosial seseorang yang dapat timbul karena persepsi tentang penampilan gigi-geligi yang
kurang baik dari diri sendiri maupun orang lain, skor rata-rata PI menunjukkan perasaan rendah diri dan tidak bahagia pada saat individu membandingkan diri
sendiri dengan orang lain yang lebih baik estetika giginya, dan skor rata-rata AC menunjukkan perasaan tidak puas dari individu dengan keadaan gigi-geliginya saat
melihat dengan cermin, foto, maupun video.
7,24
Penelitian yang dilakukan oleh Arcis CB dkk di Spanyol pada remaja berusia 12-15 tahun sebanyak 627 orang
menunjukkan bahwa skor total rata-rata PIDAQ adalah 32,2 dengan skor rata-rata Dental Self-Confidence DSC 11,3 ; skor rata-rata Social Impact SI 6,1 ; skor rata-
rata Psychological Impact PI 5,9 ; dan skor rata-rata Aesthetic Concern AC 7,44.
25
Skor total rata-rata PIDAQ dari hasil penelitian ini lebih besar jika dibandingkan dengan hasil penelitian Arcis CB dkk, sehingga dapat disimpulkan
bahwa dampak dari estetika gigi-geligi pada siswa-siswi SMA Harapan Medan lebih besar dari pada remaja di Spanyol. Dampak yang lebih besar pada hasil penelitian ini
disebabkan karena terdapat perbedaan usia antara sampel, dimana sampel peneliti berkisaran antara usia 15-17 tahun. Remaja dengan usia 15-17 tahun merupakan suatu
periode pertengahan remaja yang sangat memperhatikan penampilan fisik mereka dalam berinteraksi jika dibandingkan dengan periode awal remaja.
44
Hasil skor total rata-rata PIDAQ kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin. Skor total rata-rata PIDAQ pada laki-laki yaitu 34, dengan skor rata-rata
Dental Self-Confidence DSC 12,3 ; skor rata-rata Social Impact SI 9,4 ; skor rata- rata Psychological Impact PI 8,8 ; dan skor rata-rata Aesthetic Concern AC 3,5.
Untuk skor total rata-rata PIDAQ pada perempuan yaitu 39,8 dengan skor rata-rata Dental Self-Confidence DSC 14,9 ; skor rata-rata Social Impact SI 9,1 ; skor rata-
rata Psychological Impact PI 11,5 ; dan skor rata-rata Aesthetic Concern AC 4,3.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Arcis CB dkk menunjukkan bahwa skor total rata-rata PIDAQ berdasarkan jenis kelamin yaitu pada laki-laki 31,9 dengan skor
rata-rata Dental Self-Confidence DSC 11,3 ; skor rata-rata Social Impact SI 6,18 ; skor rata-rata Psychological Impact PI 5,5 ; dan skor rata-rata Aesthetic Concern
AC 7,54. Untuk skor total rata-rata PIDAQ pada perempuan yaitu 32,5 dengan skor rata-rata Dental Self-Confidence DSC 11,3 ; skor rata-rata Social Impact SI 6,02 ;
skor rata-rata Psychological Impact PI 6,41 ; dan skor rata-rata Aesthetic Concern AC 7,35.
25
Hasil antara penelitian ini berserta penelitian Arcis CB dkk menunjukkan skor total rata-rata PIDAQ pada perempuan yang lebih tinggi dari pada
laki-laki. Sehingga pada penelitian ini, dampak estetika gigi-geligi lebih besar terjadi pada subjek dengan jenis kelamin perempuan. Hal ini disebabkan karena seorang
remaja dengan jenis kelamin perempuan lebih kritis terhadap persepsi mengenai dampak dari estetika gigi-geligi dan cenderung lebih memperhatikan gigi-geligi
mereka jika dibandingkan laki-laki.
19,45
Status psikososial dari 105 subjek dengan maloklusi gigi anterior, terdapat 41 sampel yang memiliki status psikososial baik, 58 sampel dengan status psikososial
sedang, dan 6 sampel dengan status psikososial buruk. Hasil dari penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian dari Liling DT pada 214 pelajar SMP di Makassar,
dimana status psikososial yang baik merupakan jumlah terbanyak yaitu sebanyak 94 orang, selanjutnya status psikososial buruk sebanyak 65 orang, dan paling sedikit
yaitu status psikososial sedang sebanyak 55 orang.
27
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Uslah I pada 30 pelajar SMA di Makassar juga memiliki hasil yang
berbeda dengan penelitian ini, dimana status psikososial buruk sebanyak 17 orang, status psikososial sedang sebanyak 13 orang, dan tidak terdapat pelajar dengan
psikososial baik.
46
Perbedaan ini mungkin diakibatkan adanya perbedaan jumlah sampel dan populasi antara penelitian ini berserta kedua penelitian tersebut.
Hasil skor total rata-rata PIDAQ kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dan di peroleh dari 63 orang laki-laki dengan maloklusi gigi anterior,
terdapat 27 orang dengan status psikososial baik, 33 orang dengan status psikososial sedang, dan 3 orang dengan status psikososial buruk. Sedangkan dari 42 orang
Universitas Sumatera Utara
perempuan dengan maloklusi gigi anterior, terdapat 14 orang dengan status psikososial baik, 25 orang dengan status psikososial sedang, dan 3 orang dengan
status psikososial buruk. Remaja perempuan cenderung lebih sensitif terhadap respon psikologis daripada laki-laki jika terdapat suatu konflik baik pada fisik maupun
lingkungannya. Hal ini disebabkan konflik yang terjadi pada perempuan dapat memicu hormon negatif sehingga menimbulkan stres, gelisah, dan rasa takut.
Sedangkan laki-laki dapat menganggap bahwa konflik memberikan dorongan positif.
47
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN