BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Sekolah SMA Harapan Medan dengan cara pemeriksaan intra oral dan pengisian lembar kuesioner oleh siswa-siswi yang
memenuhi kriteria inklusi yaitu sebanyak 105 orang. Sampel diseleksi secara simple random sampling. Hasil pemeriksaan dan pengisian lembar kuesioner dari sampel
tersebut diolah secara komputerisasi sehingga diperoleh gambaran status psikososial remaja dengan maloklusi gigi anterior pada siswa-siswi SMA Harapan Medan.
Sebelum kuesioner digunakan dalam penelitian ini, dilakukan uji reliabilitas kuesioner dengan menguji kuesioner pada 30 siswa-siswi. Kemudian hasil jawaban
dari tiap butir pertanyaan dari kusioner tersebut dimasukkan dalam analisis Alpha Cronbach. Dari hasil analisis diperoleh nilai alpha 0,60. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa butir-butir pertanyaan kuesioner ini dapat diandalkan. Tabel 1. Distribusi frekuensi sampel dengan maloklusi gigi anterior berdasarkan jenis
kelamin pada siswa-siswi SMA Harapan Medan
Jenis Kelamin Frekuensi n
Persentase
Laki-laki Perempuan
64 41
60,95 39,05
Total 105
100
Tabel 1 diatas menggambarkan sampel secara keseluruhan berjumlah 105 orang. Dimana sampel berjenis kelamin laki-laki sebanyak 64 orang 60,95,
sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 41 orang 39,05.
.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Distribusi sampel berdasarkan karakteristik maloklusi gigi anterior pada siswa-siswi SMA Harapan Medan
Maloklusi Gigi Anterior
Jenis Kelamin Jumlah N
Persentase Laki-laki Perempuan
Protrusi 7
3 10
9,5 Crowded
11 11
22 21
Diastema 6
6 12
11,5 Deepbite
12 9
21 20
Edge to edge 21
4 25
23,8 Crossbite
6 8
14 13,3
Openbite 1
1 0,9
Total 64
41 105
100
Tabel 2 diatas menggambarkan distribusi sampel berdasarkan karakteristik maloklusi gigi anterior. Distribusi maloklusi terbanyak yaitu edge to edge sebanyak
25 orang 23,8 yang terdiri dari 21 laki-laki dan 4 perempuan. Distribusi maloklusi terbanyak kedua yaitu crowded sebanyak 22 orang 21 yang terdiri dari 11 laki-
laki dan 11 perempuan. Distribusi maloklusi terbanyak ketiga yaitu deepbite sebanyak 21 orang 20 yang terdiri dari 12 laki-laki dan 9 perempuan. Distribusi
maloklusi terbanyak keempat yaitu crossbite sebanyak 14 orang 13,3 yang terdiri dari 6 laki-laki dan 8 perempuan. Distribusi maloklusi terbanyak kelima yaitu
diastema sebanyak 12 orang 11,5 yang terdiri dari 6 laki-laki dan 6 perempuan. Distribusi maloklusi terbanyak keenam yaitu protrusi sebanyak 10 orang 9,5 yang
terdiri dari 7 laki-laki dan 3 perempuan. Distribusi maloklusi yang paling sedikit yaitu openbite sebanyak 1 orang 0,9 yang terdiri dari 1 orang laki-laki.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Skor rata-rata PIDAQ pada remaja dengan maloklusi gigi anterior pada siswa-siswi SMA Harapan Medan
Maloklusi Gigi
Anterior Skor rata-rata PIDAQ
x
Dental Self-
Confidence DSC
Social Impact SI
Psychological Impact PI
Aesthetic Concern
AC Total
rata- rata
x
Protrusi 15,3
7,2 11,5
4,1
35,3
Crowded 15,9
9,4 8
4,4 Diastema
12,7 9
12 3
Deepbite 12,3
9,4 8
4,4 Edge to edge
11,04 10,2
11,2 3,4
Crossbite 14,6
9,6 10,5
3,8 Openbite
12 11,5
11,7 5,9
Total rata- rata
x
13,3 8,5
9,5 3,9
Tabel 3 diatas menggambarkan skor rata-rata PIDAQ pada remaja dengan maloklusi gigi anterior pada siswa-siswi SMA Harapan Medan. Skor rata-rata pada
remaja yang mengalami protrusi yaitu DSC 15,3 ; PI 11,5 ; SI 7,2 ; dan AC 4,1. Skor rata-rata pada remaja yang mengalami crowded yaitu DSC 15,9 ; SI 9,4 ; PI 8 ; dan
AC 4,4. Skor rata-rata pada remaja yang mengalami diastema yaitu DSC 12,7 ; PI 12 ; SI 9 ; dan AC 3. Skor rata-rata pada remaja yang mengalami deepbite yaitu DSC
12,3 ; SI 8,2 ; PI 6,8 ; dan AC 2,8. Skor rata-rata dari yang tertinggi pada remaja yang mengalami edge to edge yaitu DSC 11,04 ; PI 11,2 ; SI 10,2 ; dan AC 3,4. Skor rata-
rata pada remaja yang mengalami crossbite yaitu DSC 14,6 ; PI 10,5 ; SI 9,6 ; dan AC 3,8. Skor rata-rata pada remaja yang mengalami openbite yaitu DSC 12 ; PI 11,7 ;
SI 11,5 ; dan AC 5,9.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Skor rata-rata PIDAQ pada remaja dengan maloklusi gigi anterior berdasarkan jenis kelamin pada siswa-siswi SMA Harapan Medan
Lk = Laki-laki ; Pr = perempuan
Tabel 4 diatas menggambarkan skor rata-rata PIDAQ pada remaja dengan maloklusi gigi anterior berdasarkan jenis kelamin pada siswa-siswi SMA Harapan
Medan. Total skor rata-rata DSC pada laki-laki yaitu 12,3 sedangkan pada perempuan 14,9. Total skor rata-rata SI pada laki-laki yaitu 9,4 sedangkan pada perempuan 9,1.
Total skor rata-rata PI pada laki-laki yaitu 8,8 sedangkan pada perempuan 11,5. Total skor rata-rata AC pada laki-laki yaitu 3,5 sedangkan pada perempuan 4,3.
Maloklusi Gigi
Anterior Skor rata-rata PIDAQ
x
Dental Self- Confidence
DSC Social
Impact SI Psychological
Impact PI Aesthetic
Concern AC Lk
Pr Lk
Pr Lk
Pr Lk
Pr
Protrusi 12,4
22 8
5,3 10,1
18 3,7
5 Crowded
15,8 15,9
8,8 10,5
9,8 11,6
2,5 4,5
Diastema 13,2
12,3 13,5
6,3 12,8
8,6 5,3
2,6 Deepbite
11,7 13,1
8,3 10,8
7,2 9,1
4,6 4,1
Edge to edge 11
11,3 8,3
7,3 6,7
7,3 2,6
3,8 Crossbite
11,9 17,3
13 10
10,9 16,9
4,3 6
Openbite 12
- 9
- 12
- 3
-
Total rata- rata
x
12,3 14,9
9,4 9,1
8,8 11,5
3,5 4,3
Laki-laki Perempuan
34 39,8
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Status psikososial remaja dengan maloklusi gigi anterior pada siswa-siswi SMA Harapan Medan
Maloklusi Gigi Anterior
Status Psikososial Remaja Baik
Sedang Buruk
Protrusi 2
8 Crowded
5 15
2 Diastema
5 6
1 Deepbite
11 10
Edge to edge 14
10 1
Crossbite 4
8 2
Openbite 1
Total 41 39,1
58 55,2 6 5,7
105 100
Tabel 5 diatas menggambarkan status psikososial remaja dengan maloklusi gigi anterior. Dari 105 siswa-siswi, terdapat 41 orang 39,1 mempunyai status
psikososial baik, 58 orang 55,2 mempunyai status psikososial sedang, dan 6 orang 5,7 mempunyai status psikososial buruk. Dari 41 siswa-siswi yang mempunyai
status psikososial baik sebanyak 2 orang yang mengalami protrusi, 5 orang crowded, 5 orang diastema, 11 orang deepbite, 14 orang edge to edge, dan 4 orang crossbite.
Dari 58 siswa-siswi yang mempunyai status psikososial sedang sebanyak 8 orang yang mengalami protrusi, 15 orang crowded, 6 orang diastema, 10 orang deepbite, 10
orang edge to edge, 8 orang crossbite, dan 1 orang openbite. Dari 6 siswa-siswi yang mempunyai status psikososial buruk sebanyak 2 orang crowded, 1 orang diastema, 1
orang edge to edge, dan 2 orang crossbite. Selain dalam tabel, status psikososial remaja dengan maloklusi gigi anterior juga akan disajikan dalam bentuk grafik yang
dilampirkan dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Grafik 1. Status psikososial remaja dengan maloklusi gigi anterior pada siswa-siswi SMA Harapan Medan
Hasil penelitian juga akan dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin untuk melihat gambaran status psikososial remaja dengan maloklusi gigi anterior pada
siswa-siswi SMA Harapan Medan. Hasil perhitungan akan dilampirkan dalam tabel di bawah ini.
2 4
6 8
10 12
14 16
Protrusi Crowded Diastema Deepbite Edge to edge
Crossbite openbite Psikososial
Baik
Psikososial Sedang
Psikososial Buruk
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Status psikososial remaja dengan maloklusi gigi anterior berdasarkan jenis kelamin pada siswa-siswi SMA Harapan Medan
Maloklusi Gigi Anterior
Status Psikososial Remaja Baik
Sedang Buruk
Lk Pr
Lk Pr
Lk Pr
Protrusi 2
5 3
Crowded 3
2 7
8 1
1 Diastema
1 4
4 2
1 Deepbite
6 5
5 5
Edge to edge 13
1 8
2 1
Crossbite 2
2 3
5 1
1 Openbite
1
Total 27
65,8 14
34,2 33
56,9 25
43,1 3
50 3
50 41 100
58 100 6 100
105 100 Lk = Laki-laki ; Pr = perempuan
Tabel 6 diatas menggambarkan status psikososial remaja dengan maloklusi gigi anterior berdasarkan jenis kelamin. Dari 41 siswa-siswi yang mempunyai status
psikososial baik, sebanyak 27 orang adalah laki-laki 65,8 dan 14 orang adalah perempuan 34,2. Dari 58 siswa-siswi yang mempunyai status psikososial sedang,
sebanyak 33 orang adalah laki-laki 56,9 dan 25 orang adalah perempuan 43,1. Dari 6 siswa-siswi yang mempunyai status psikososial buruk, sebanyak 3 orang
adalah laki-laki 50 dan 3 orang adalah perempuan 50.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN