2. Pengobatan Lengkap
Adalah pasien yang telah menyelesaikan pengobatannya secara lengkap tetapi tidak memenuhi persyaratan sembuh atau gagal.
3. Meninggal
Adalah penderita yang meninggal dalam masa pengobatan karena sebab apapun.
4. Pindah
Adalah pasien yang pindah berobat ke unit dengan register TB 03 yang lain dan hasil pengobatannya tidak diketahui.
5. Default Drop Out
Penderita yang tidak berobat selama 2 bulan berturut-turut atau lebih sebelum masa pengobatannya selesai.
6. Gagal
Penderita yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif sebelum akhir pengobatan atau pada akhir pengobatan
Depkes RI, 2008.
2.2. Penanggulangan TB
2.2.1. Rencana Global Penanggulangan TB
Menurut Depkes RI 2007, Rencana Global 2006-2015 mencakup enam elemen utama dalam strategi baru Stop TB –WHO yang terdiri dari :
1. Memperluas dan meningkatkan ekspansi DOTS yang berkualitas,
meningkatkan penemuan kasus dan kesembuhan melalui pendekatan yang
Universitas Sumatera Utara
terfokus pada penderita agar pelayanan DOTS yang berkualitas dapat menjangkau seluruh penderita, khususnya kelompok masyarakat yang
miskin dan rentan. 2.
Menghadapi tantangan TBHIV , MDR-TB dan tantangan lainnya, dengan cara meningkatkan kolaborasi TBHIV, DOTS-Plus dan pendekatan lainnya.
3. Berkontribusi dalam memperkuat sistem kesehatan melalui kerjasama
dengan berbagai program dan pelayanan kesehatan lainnya, misalnya dalam memobilisasi sumber daya manusia dan finansial untuk implementasi dan
mengevaluasi hasilnyaserta pertukaran informasi dalam keberhasilan pencapaian dalam program penanggulangan TB.
4. Melibatkan seluruh penyedia pelayanan kesehatan, pemerintah, lembaga
swadaya masyarakat LSM dan swasta, dengan cara memperluas pendekatan berbasis public-private mix PPM dengan menggunakan ISTC.
5. Melibatkan penderita TB dan masyarakat untuk memberikan kontribusi
dalam penyediaan pelayanan yang efektif. Hal ini meliputi perluasan pelayanan TB di masyarakat, menciptakan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan TB, advokasi yang spesifik; komunikasi dan mobilisasi sosial; serta mendukung pengembangan piagam pasien TB dalam masyarakat, dan
6. Memberdayakan dan meningkatkan penelitian operasional.
2.2.2. Strategi DOTS Directly Observed Treatment Shortcourse
Strategi DOTS adalah strategi penanggulangan TB Paru nasional yang telah direkomendasikan oleh WHO, yang dimulai pelaksanaannya di Indonesia pada Tahun
Universitas Sumatera Utara
19951996. Sebelum pelaksanaan strategi DOTS 1969-1994 angka kesembuhan TB Paru yang dapat dicapai oleh program hanya 40-60 saja. Dengan strategi DOTS
diharapkan angka kesembuhan dapat dicapai minimal 85 dari penderita TB Paru BTA positif yang ditemukan Aditama, 2002.
Pengertian DOTS dimulai dengan keharusan pengelola program TB untuk memfokuskan perhatian dalam usaha menemukan penderita. Dalam arti deteksi kasus
dengan pemeriksaan mikroskopik, yaitu dengan keharusan mendeteksi kasus secara baik dan akurat. Kemudian, setiap pasien harus diobservasi dalam memakan obatnya,
setiap obat yang ditelan pasien harus di depan seorang pengawas. Pasien juga harus menerima pengobatan yang tertata dalam sistem pengelolaan, distribusi dan
penyediaan obat secara baik. Kemudian setiap pasien harus mendapat obat yang baik, artinya pengobatan jangka pendek standard yang telah terbukti ampuh secara klinik.
Akhirnya, harus ada dukungan dari pemerintah yang membuat program penanggulangan TB mendapat prioritas yang tinggi dalam pelayanan kesehatan
Aditama, 2002. Prinsip DOTS adalah mendekatkan pelayanan pengobatan terhadap
penderita agar secara langsung dapat mengawasi keteraturan menelan obat dan melakukan pelacakan bila penderita tidak datang mengambil obat sesuai dengan yang
ditetapkan. Strategi DOTS mempunyai lima komponen :
1. Komitmen politis dari para pengambil keputusan, termasuk dukungan dana.
2. Diagnosa TB dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopis.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengobatan dengan paduan Obat Anti Tuberkulosis OAT jangka pendek
dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat PMO. 4.