3. Keputusan dalam keadaan ketidakpastian uncertainty
Keadaan ketidakpastian akan dialami jika hasil keputusan sama sekali tidak diketahui karena hal yang akan diputuskan belum pernah terjadi sebelumnya.
Misalnya, seseorang yang belum Anda kenal datang untuk meminjam uang sebanyak Rp 2 juta untuk keperluan mendadaknya, sementara Anda sama sekali
tidak mengenal orang tersebut. Maka jika seandainya Anda memutuskan untuk meminjamkan uang kepada orang tersebut, maka Anda tidak tahu sama sekali
barapa probabilitasnya bahwa orang tersebut akan mengembalikan uang Anda. 4.
Keputusan dalam keadaaan ada konflik conflict Situasi konflik terjadi apabila kepentingan dua pengambil keputusan atau lebih
saling bertentangan ada konflik dalam situasi kompetitif. Contoh dalam sebuah permainan, seorang pemain A akan memperoleh keuntungan atas tindakan yang
dilakukannya dan hal ini akan terjadi apabila pemain B juga mengambil tindakan tertentu. Misalnya, si A dan si B adalah pengusaha warnet di satu RT, si A
memasang tarif sebesar Rp.3000,-jam sedangkan si B memasang tarif Rp.3500,- jam. Oleh karena tarif yag ditetapkan si A lebih murah, akibatnya lebih banyak
orang yang datang ke warnetnya dan Ia memperoleh untung yang lebih dari si B.
3.2 Pengambilan Keputusan Dalam Keadaan Ada Risiko
Satu hal yang menarik dalam hidup ini adalah bahwa tidak seorang pun manusia dapat mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Jarang sekali untuk dapat
meramalkan suatu kejadian yang akan datang. Namun didalam prakteknya, manusia telah mengembangan kemampuan intuitif dalam membuat keputusan yang bersifat
probabilistik. Dalam keadaan pengambilan keputusan yang mungkin tidak terlalu penting, sering seseorang hanya mengandalkan pada pertimbangan intuisi saja, karena hasil yang
diperoleh juga tidak terlalu berarti, akan tetapi bila persoalan yang dihadapi sudah semakin kompleks maka dibutuhkan suatu metode pengambilan keputusan agar
keputusan yang diambil nantinya baik adanya.
Universitas Sumatera Utara
Probabilitas sangat berguna sebagai dasar pengambilan keputusan dalam keadaan ada risiko maupun ketidakpastian, karena dengan dasar ini akan membantu pengambil
keputusan untuk mrnganalisis persoalan kompleks dengan berbagai alternatif dan konsekuensi dari setiap tindakan.
Tujuan dasar teori keputusan adalah memberikanmenyediakan bagi pengambil keputusan dengan informasi yang konkrit mengenai kemungkinan relatif relative
likelihood konsekuensi tertentu. Informasi yang demikian itu sangat berguna untuk mengidentifikasi atau mengambil tindakan atau keputusan yang terbaik pemilihan
alternatif terbaik.
Suatu keputusan dikatakan dalam keadaaan ada risiko decision under risk apabila probabilitas hasil keputusan outcome diketahui. Informasi tentang nilai
probabilitas ini sangat penting, sebab informasi ini yang digunakan dalam pengukuran besarnya risiko.
Untuk suatu keputusan dalam keadaan ada risiko, harus dikenali komponen- komponen berikut:
1. Ada alternatif tindakan yang fisibel bisa dilakukan.
Setiap persoalan keputusan harus mempunyai pilihan alternatif. Dalam prakteknya, alternatif yang tersedia selalu sangat beragam sehingga melalui
alternatif-alternatif yang ada tersebut harus ditentukan pilihan akan alternatif mana yang terbaik dan relevan dengan persoalan yang dihadapi.
2. Kemungkinan kejadian tak pasti berikut dengan probabilitas masing-masing.
Kemungkinan kejadian state of nature biasanya merupakan suatu keadaan yang tak terkendalikan yang merupakan hasil interaksi keterkaitan dan saling
mempengaruhi kekuatan-kekuatan eksternal atau mungkin juga kehendak Tuhan. Banyaknya kemungkinan kejadian untuk kebanyakan persoalan keputusan di
dalam keadaan ada risiko biasanya terbatas dan dapat dikenali finite and identifiable. Kemungkinan setiap kejadian terjadi di waktu yang akan datang
mewakili probabilitas tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3. Nilai pay-off sebagai hasil kombinasi suatu tindakan dan suatu kejadian tak pasti
tertentu. Daftar dari semua tindakan yang dapat dilakukan pada suatu persoalan keputusan,
jika dipasangkan dengan kejadian yang mungkin terjadi, akan menghasilkan pay- off konsekuensi masing-masing. Nilai pay-off dalam suatu persoalan keputusan
inilah yang menjadi tujuan dan yang ingin diperoleh untuk mengambil suatu keputusan.
3.3 Expected Pay-off Sebagai Kriteria Pengambilan Keputusan
Komponen persoalan keputusan di dalan keadaan ada risiko dapat diberi simbol dan disajikan dalam bentuk matriks pay-off sebagai berikut :
Tabel 3.1 Matriks Pay-off dalam pengambilan keputusan Kejadian
Probabilitas Tindakan
... ...
... ...
... ...
... ...
.
. .
. .
.
. .
. .
... ...
.
. .
. .
.
. .
. .
... ...
Dimana : tindakan atau alternatif yang dipilih baris
kejadian tak pasti , probabilitas kejadian kolom
Universitas Sumatera Utara
pay-off yang diperoleh kalau tindakan dan kejadian tak pasti
Pada tabel persoalan keputusan berupa matriks, baris menunjukkan tindakan yang akan diambil pemilihan alternatif dan kolom menunjukkan kejadian yang tak pasti.
Tindakan menimbulkan kejadian, masing-masing dengan probabilitasnya. Masing- masing tindakan baris bisa dihitung nilai harapan pay-off Expected Pay-off disingkat
EP untuk hal-hal yang menguntungkan seperti laba, hasil penjualan, penerimaan.
Pilih alternatif dengan harapan pay-off terbesar maximum expected pay-off. Untuk tindakan ke i, diperoleh nilai harapan pay-off sebagai berikut:
dimana : Expected pay-off untuk tindakan
return atas keputusantindakan yang diambil untuk tiap keadaan probabilitas kondisi akan terjadi
3.4 Pengambilan Keputusan dengan Metode Bayes