Potensi Penangkaran Buaya Asam Kumbang Medan

2. Buaya Muara Crocodillus Forossus Jenis buaya ini hidup di muara sungai, warna kulitnya kehitam-hitaman, dan berbintik-bintik putih dengan bentuk mulut yang pendek dan lebar. Jenis buaya ini adalah buaya yang buas dan sangat berbahaya. Di penangkaran buaya ini selain dapat menemukan buaya, pengunjung juga dapat melihat beberapa ekor binatang yang lain seperti ular sanca, anjing, monyet, burung, dan banyak burung bangau putih yang secara alami hinggap dan bebas beterbangan di sekitar penangkaran buaya ini dan hal ini menjadi daya tarik tersendiri yang dapat menanmbah keindahan kolam buaya bagi setiap pengunjung. Menurut informasi yang penulis dapatkan dari pengelola penangkaran buaya Asam Kumbang, suasana sore hingga malam hari penangkaran buaya ini lebih indah, adanya suara kicauan burung dan cahaya warna burung bangau yang putih menghiasi kolam buaya. Tetapi peamandangan ini tentunya tidak dapat dinikmati oleh pengunjung karena waktu kunjungan wisatawan hanya dimulai jam 09.00 WIB sd 18.00 WIB.

4.2 Potensi Penangkaran Buaya Asam Kumbang Medan

Penangkaran buaya Asam Kumbang terletak di Jalan Bunga Raya II No. 59 Desa Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang yang berjarak ±10 Kilometer dari pusat kota Medan. Penangkaran buaya ini memiliki potensi sebagai salah satu Daerah Tujuan Wisata unggulan yang ada di kota Medan. Universitas Sumatera Utara Penangkaran buaya Asam Kumbang merupakan penangkaran buaya terbesar di dunia. Luas area penangkaran buaya ini ± 2 Ha. Di dalam area penangkaran buaya ini, terdapat sebuah danau hijau dan 78 bak untuk tempat buaya. Sedangkan jumlah buaya yang dirawat dan dilestarikan ± 2800 ekor. Apabila potensi ini dikelola dan kembangkan dengan baik, maka penangkaran buaya ini akan menarik minat wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara datang berkunjung Sebagai salah satu Daerah Tujuan Wisata yang telah ditetapkan sebagai objek wisata unggulan, penangkaran buaya ini memiliki fungsi yang lain. Penangkaran buaya ini dimanfaatkan sebagai daerah konservasi binatang yang langka dan dilindungi. Karena pemerintah telah menetapkan buaya sebagai binatang yang langka dan dilindungi oleh Undang-undang. Sehingga buaya tidak diizinkan untuk diperdagangkan secara bebas untuk diolah dan dijadikan sebagai produk makanan atau sebagai bahan produk konveksi. Selain itu, penangkaran buaya ini dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan. Sebagai sarana pendidikan, penangkaran buaya ini dapat dijadikan menjadi daerah observasi atau penelitian, yang akan menambah wawasan. Selain itu, penangkaran buaya ini dapat di jadikan sebagai edukasi dan menjadi area bermain bagi anak-anak. Pada tahun 1984 pengelola penangkaran buaya ini medapat piagam penghargaan pada “Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia” Provinsi Dati I Sumatera Utara. Sedangkan pada tahun 1986 pengelola penangkaran buaya Universitas Sumatera Utara Asam Kumbang diundang untuk menghadiri acara musyawarah Internasional di Jakarta Utara tepatnya di Pantai Mutiara PPL Pluit Jakarta Utara dan mendapat piagam penghargaan.

4.3 Upaya Promosi Penangkaran Buaya Asam Kumbang Sebagai Salah Satu Objek Wisata di Kota Medan