Pariwisata Alam Potensi Penangkaran Buaya Asam Kumbang Sebagai Salah Satu Objek Wisata Di Kota Medan

1. Kelayakan Financial Studi kelayakan ini menyangkut perhitungan secara komersial dari pengembangan objek wisata tersebut. Dari awal perkiraan untung rugi harus sudah diperhitungkan. 2. Kelayakan Sosial Ekonomi Regional Studi kelayakan ini dilakukan untuk melihat apakah investasi yang ditanamkan untuk membangun sebuah objek wisata juga akan memiliki dampak sosial ekonomi secara regional, dapat menciptakan lapangan pekerjaan atau berusaha, dapat meningkatkan penerimaan pada sektor yang lain seperti : pajak, perindustrian, perdagangan, pertanian, dan lain-lain. Dalam hal ini, pertimbangan tidak semata-mata komersial saja tetapi juga memperhatikan dampaknya secara luas. 3. Layak Teknis Pembangunan objek wisata harus dapat dipertanggungjawabkan secara teknis dengan melihat daya dukung yang ada. Tidaklah perlu memaksa diri untuk membangun objek wisata apabila daya dukung objek wisata tersebut rendah. Daya tarik objek wisata akan berkurang atau bahkan hilang bila objek wisata 4. Layak lingkungan Analisis dampak lingkungan dapat dipergunakan sebagai acuan kegiatan pembangunan objek wisata. Pembangunan suatu objek wisata yang mengakibatkan rusaknya lingkungan harus dihentikan pembangunannya. Pembangunan objek wisata bukanlah untuk merusak lingkungan tetapi sekedar memanfaatkan sumber daya alam untuk karkebaikan manusia sehingga menjadi keseimbangan, keselarasan, dan keserasian hubungan antara manusia dengan lingkungan alam dan manusia dengan Tuhannya.

2.6 Pariwisata Alam

2.6.1 Pengertian Wisata Alam

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI alam adalah segala daya atau kekuatan yang menyebabkan terjadinya dan seakan-akan mengatur segala sesuatu yang ada di dunia ini yang bukan buatan manusia. Kawasan Taman Wisata Alam adalah kawasan pelestarian alam dengan tujuan utama untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata dan rekreasi alam. Kawasan taman wisata alam dikelola oleh pemerintah, swasta ataupun pribadi. Universitas Sumatera Utara Suatu kawasan taman wisata alam dikelola berdasarkan satu rencana pengelolaan yang disusun berdasarkan kajian aspek-aspek ekologi, teknis, ekonomis dan sosial budaya. Rencana pengelolaan taman wisata alam sekurang-kurangnya memuat tujuan pengelolaan, dan garis besar kegiatan yang menunjang upaya perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan kawasan. Ada beberapa kriteria untuk penunjukkan dan penetapan sebagai kawasan taman wisata alam, Marpaung 2000 : 40 mengatakan : 1. Mempunyai daya tarik alam berupa tumbuhan, satwa atau ekosistem gejala alam serta formasi geologi yang menarik. 2. Mempunyai luas yang cukup untuk menjamin kelestarian fungsi potensi dan daya tarik untuk dimanfaatkan bagi pariwisata dan rekreasi alam. 3. Kondisi lingkungan disekitarnya mendukung upaya pengembangan pariwisata alam. 4. Perlindungan dan pengamanan 5. Inventarisasi potensi kawasan. 6. Penelitian dan pengembangan yang menunjang pelestarian potensi. 7. Pembinaan habitat dan populasi satwa. Kawasan wisata alam memiliki banyak fungsi, yang dapat dimanfaatkan baik secara ekonomi dan untuk kebutuhan sosial. Sesuai dengan fungsinya, taman wisata alam dapat di kelompokkan dalam empat kelompok, Marpaung 2000 : 42 mengatakan : 1. Pariwisata alam dan rekreasi 2. Penelitian dan pengembangan kegiatan pendidikan dapat berupa karya wisata, widya wisata, dan pemanfaatan hasil-hasil penelitian serta peragaan dokumentasi tentang potensi kawasan wisata alam tersebut 3. Pendidikan 4. Kegiatan penunjang budaya. Ada beberapa alasan mengapa alam menarik bagi wisatawan untuk dikunjungi, Marpaung 2000 : 45 mengatakan : Universitas Sumatera Utara 1. Banyak wisatawan yang tertarik dengan kegiatan-kegiatan terbuka, seperti bertualang ke gua-gua, mendaki gunung, arum jeram, dan sebagainya. 2. Mencari ketenangan di tengah alam yang iklimnya nyaman, suasananya tentram da pemandangan yang bagus dan terbuka. 3. Wisatawan yang tertarik dan menyukai suatu tempat tertentu, setiap ada kesempatan dia akan pergi dan mereka akan kembali ke tempat tersebut. Seperti hutan, pegunungan, daerah pantai dan sebagainya. 4. Alam dapat dijadikan sebagai bahan studi untuk wisatawan budaya, khususnya dalam widya wisata. Untuk keperluan ini yang penting adalah daerah dengan flora dan fauna yang langka dan khas. Wisata alam dapat dibagi menjadi beberapa bagian, dikemukakan oleh Marpaung 2000 : 50 yaitu : 1. Konservasi Konservasi adalah kawasan yang didirikan karena adanya keinginan untuk mengembangbiakkan dan menghindari kepunahan flora dan fauna yang sudah langka atau mulai punah. 2. Cagar Alam Kawasan cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. 3. Suaka Marga Satwa Kawasan suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. 4. Taman Nasional Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi alam. 5. Taman Wisata Alam Kawasan taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam dengan tujuan utama untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata dan rekreasi alam. 6. Taman Hutan Raya Kawasan Taman Hutan Raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang sbudidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi. 7. Taman Berburu Berburu adalah menangkap danatau membunuh satwa buru termasuk mengambil atau memindahkan telur-telur danatau sarang satwa buru. Universitas Sumatera Utara

2.6.2 Pengertian Taman atau Konservasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI pengertian kata Konservasi adalah menggunakan sumber daya alam untuk memenuhi keperluan manusia dalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama. Kata konservasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Conservation yang terdiri atas kata con together dan servare keepsave yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya keepsave what you have. Pengertian ini dikemukakan oleh Theodore Roosevelt yang merupakan orang Amerika pertama yang mengemukakan konsep konservasi. Seiring perkembangan zaman, taman atau konservasi pada mulanya merupakan tempat untuk memelihara hewan atau tumbuhan yang kita punya. Perkembangan ini semakin meningkat ketika orang-orang mulai memanfaatkan alam yang ada disekelilingnya. Sehingga konservasi di pandang dari dua segi yaitu segi ekonomi dan ekologi. Dimana konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumber daya alam untuk sekarang, sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi sumber daya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang Marpaung, 2000 : 49 Jadi dapat di simpulkan bahwa taman konservasi tidak hanya digunakan sebagai tempat untuk mengembangbiakkan suatu jenis hewan yang akan punah atau langka, tetapi taman konservasi juga memiliki arti yang besar bagi suatu negara. Taman konservasi dapat dijadikan sebagai tempat untuk memelihara dan Universitas Sumatera Utara mempertahankan hewan dan tumbuhan yang telah dianggap langka atau hampir punah dan dapat dijadikan sebagai objek wisata yang lebih dominan menjadi antraksi wisata yang menarik untuk dikunjungi dan dapat menambah keanekaragaman objek wisata suatu daerah. Universitas Sumatera Utara BAB III GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN

3.1 Kota Medan Secara Umum