2.3.5. Fraktur basis kranii Penyebab biasanya terjadi karena fraktur pada os.petrosum, unilateralbilateral
orbital hematom Brill”s hematom, dan perdarahan melalui hidung dan likuorrhoe.
2.4. Pathofisiologi Trauma kapitis
11
2.4.1. Proses primer Proses primer merupakan kerusakan otak yang diakibatkan oleh
benturanproses mekanik yang membentur kepala. Derajat kerusakan tergantung pada kuatnya benturan dan arahnya, kondisi kepala yang bergerakdiam, dan
percepatanperlambatan gerak kepala. Proses primer ini mengakibatkan fraktur tengkorak, perdarahan dalam rongga tengkorakotak, robekan selaput saraf dan
kematian langsung neuron pada daerah yang terkena 2.4.2. Proses sekunder
Proses sekunder merupakan tahap lanjutan dari kerusakan otak primer dan timbul karena berubahnya struktur anatomi maupun fungsional dari otak, misalnya:
meluasnya perdarahan, edema otak, kerusakan neuron berlanjut, iskemia lokalglobal otak, dan hipertermi
2.5. Cara Pengkajian Trauma kapitis craniotomy
22
Hal yang penting harus diperhatikan dalam Trauma kapitis yang dilakukan tindakan craniotomy adalah :
2.5.1. Adanya fraktur yang di diagnosa dengan pemeriksaan CT-Scan serta
status kesadaran GCS
Universitas Sumatera Utara
2.5.2. Status neurologis : perubahan kesadaran, pusing kepala, menurunnya refleks, malaise, kejang, kegelisahan, pupil ukuran dan refleks terhadap
cahaya, hemiparesis, letargi, coma 2.5.3. Status gastrointestinal : adanya mual dan muntah
2.5.4. Status kardiopulmonal : kesukaran bernafas atau sesak, depresi nafas, nafas lambat, hipotensi, dan bradikardi.
2.6. Tanda dan Gejala Trauma kapitis craniotomy
23
Trauma kapitis yang dilakukan craniotomy dapat menimbulkan bermacam- macam tanda dan gejala seperti :
2.6.1. Gejala dari Hematoma epidural a. Penurunan kesadaran koma
b. Binggung dan gelisah sehingga tekanan darah meningkat dan tekanan nadi menurun
c. Sindrom Weber, yaitu midriasis pembesaran pupil pada sisi yang sama dari garis fraktur dan hemiplegi gangguan fungsi motoriksensorik pada satu sisi
tubuh pada sisi yang berlawanan d. Fundoskopi dapat memperlihatkan papilledema pembengkakan mata setelah
6 jam dari kejadian 2.6.2. Gejala dari Hematoma subdural
a. Penderita mengeluh sakit kepala yang bertambah hebat b. Tampak adanya gangguan psikis
c. Setelah beberapa lama tampak kesadaran penderita semakin menurun
Universitas Sumatera Utara
d. Kelainan neurologis seperti : hemiparesis kelumpuhan salah satu anggota
tubuh dan bangkitan epilepsi
2.6.3. Gejala dari Hematoma intraserebral a. Hemiplegi gangguan fungsi motoriksensorik pada satu sisi tubuh
b. Papilledema pembengkakan mata serta gejala-gejala lain dari tekanan intrakranium yang meningkat
c. Arteriografi karotis dapat memperlihatkan suatu pergeseran dari arteri perikalosa ke sisi berlawanan serta gambaran cabang-cabang arteri serebri
media yang tidak normal 2.6.4. Gejala dari Fraktura basis kranii terbuka
a. Kesadaran menurun koma b. Setelah siuman sering terjadi amnesia retrograd amnesia tentang hal-hal yang
terjadi beberapa saat sampai beberapa hari sebelum dan sesudah terjadi trauma kapitis yang cukup panjang
c. Fraktur basis kranii media : keluar darah dari telinga dan liquorhe d. Fraktur basis kranii anterior : perdarahan melalui hidung dan liquorhe
biasanya jarang sembuh e. Fraktur basis kranii posterior : kesadaran menurun, tampak belakang telinga
bewarna biru
2.7. Tingkat Keparahan Trauma kapitis craniotomy